{1} Musuh?

187 8 2
                                    

"Musuh itu mungkin ada. Tapi jika kita melawan permusuhan itu pasti semuanya akan baik-baik saja"

****

Pagi-pagi buta sudah ada 3 lelaki yang sedang menunggu di depan rumah sahabatnya.

"Aelah dari tadi gue pencet bel, ngga ada yang ngebuka" gerutu vavel

"Iya mana sih si nuca, lama banget" timpal cristo

"Mungkin masih tidur tuh anak, gimana kalo gue telfon aja" sahut rafi

"Yaudah cepet" kata vavel dan cristo berbarengan

Akhirnya rafi menelfon nuca

Via telfon on

N:halo ada apa fi
R:lo dimana, kita depan rumah lo
N:oke oke gue turun sekarang

Via telfon off

"Gimana fi, dimana tuh anak" ujar cristo

"Tuh" kata rafi sambil menunjuk pintu rumah nuca. Ternyata disana ada nuca

"Aelah lo nuc lama banget, kita dari tadi juga disini, pegel tau gak" gerutu vavel

"Iya iya, sorry. Yaudah yuk kita berangkat" ucap nuca santai

"Ayo aja" kata vavel, cristo dan rafi barengan

***

Didalam mobil

"Eh kalian tau ngga" kata cristo

"Ngga" kata V+R+N bareng

"Iiih gue serius nih, katanya hari ini bakalan ada murid baru, 2 orang sekaligus" ucap cristo

"Cewe atau cowo?" tanya vavel

"Katanya sih cewe" ujar cristo

Saat mereka sedang berbincang. Tiba-tiba nuca ngerem mobil.

"Eeh nuc ada apa?" tanya vavel

"Tuh ada mobil cewe aneh ngalangin jalan" ucap nuca

"What the..." ucap rafi sambil turun dari mobil nuca diikuti oleh sahabatnya

Begitupun dengan mobil yang ditumpangi oleh cewe tersebut mereka turun semua

"Eeh apa-apaan nih ngalangin jalan kita" bentak rafi

"Heh mobil kalian tuh yang ngalangin" bentak tasya

"Iya tuh, mobil kalian yang ngalangin jalan" bentak kanei

"Heh jangan sembarangan kalo ngomong" bentak vavel

"Heh 'PEL LANTAI' diem ae deh lo" ucap kanei sambil menekankan kata pel lantai

"Heh nama gue tuh vavel V-A-V-E-L bukan pel lantai!" jawab vavel ketus

"Apa-apaan coba, seharusnya tuh ladies first duluan bukan cowo" kata there

"Diem deh lo" kata cristo menunjuk ke arah there

"Eeh apa-apaan lo nunjuk-nunjuk temen gue" kata syakira sambil menyingkirkan tangan cristo

"Eeh diem kalian semua" alhasil mereka semua menoleh ke sumber suara

"PAK RIZAL" jawab mereka serempak

"Kalian semua saya hukum, keliling lapangan 10x"

"Buset dah pak... lapangan segede gitu mana sanggup kita" ucap vavel

"Pokoknya itu hukuman, kalian itu terlambat"

"Kita gak terlambat pak" ujar nuca

"Kalian terlambat, karena dari tadi bel sudah berbunyi, dan kalian tetap disini"

"Aelah" jawab mereka semua serempak

"Cepat parkirkan mobil kalian dulu, jika tidak hukuman kalian akan saya tambah"

"Iii....iiiya pa" jawab mereka dan masuk kembali kedalam mobil dan memarkirkan nya tanpa berebut

Dilapangan mereka sedang lari sambil menggerutu.

"Ini tuh gara-gara kalian" ujar there sambil tetap lari

"Ini salah kalian juga kali" ucap cristo

"POKOKNYA KITA MUSUH" ucap there, syakira, tasya dan kanei berbarengan

"MUSUH? UDAH DARI DULU KALI" ujar nuca, cristo, rafi dan vavel bareng

-skip-

Akhirnya mereka selesai menjalani hukuman dan kembali masuk kedalam kelas. Saat ini mereka masih dikoridor sekolah.

"Cape bet gue" ucap nuca sambil ngelap keringat nya

Tiba-tiba tanpa sengaja nuca menabrak seseorang

"Auw" rintih orang yang di tabrak nuca

"Eeh eeh sorry sorry gue gak sengaja" ucap nuca sambil mengulurkan tangan nya untuk membantu cewe tersebut

"Its okay" jawab cewe itu

"Oh iya nama lo siapa? Dan kelas lo dimana?" tanya nuca bertubi

"Nama gue Haliza Maureen Dirgantara panggil aja haliza, gue kelas 11IPA1"

"Okey berarti kita satu kelas, barengan yuk" ajak nuca

"Ehem ehem" mereka bertiga berdehem

"Hmm tapi gue sama sahabat gue dan dia lagi ditoilet" kata haliza

"Mana orangnya?" Tanya cristo

"Nah itu dia" kata haliza

"Eh za itu siapa?" tanya dinda

"Gue Cristofer Edgar Napid panggil aja cristo" ucap cristo sambil mengulurkan tangan

"Gue Dinda Aurin Sitephu panggil aja dinda" menjabat uluran cristo

"Eh nanti aja lagi kita kenalannya, kekelas aja yuk, udah telat nih" ujar nuca berlari sambil menggandeng tangan haliza

***

"Hati itu jangan terlalu dipaksakan untuk jatuh cinta. Karena itu menyakitkan"

Jangan PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang