🐣
Siang itu terasa terik, terlebih lagi kelas XI IPS 3 saat ini sedang berolahraga di tengah panasnya matahari. Beruntungnya sekolah mereka tergolong asri, masih banyak pohon-pohon tinggi yang bisa dijadikan tempat untuk berteduh.
Seperti saat ini, Feeya dan Vika sahabatnya tengah bersandar di bawah pohon mangga. Pelajaran olahraga memang belum usai, mereka menunggu giliran namanya dipanggil untuk praktek bola basket.
"Tau gini, gue mending pura-pura sakit aja deh. Di UKS lebih adem," gerutu Vika kepanasan seraya membenarkan ikatan rambutnya.
"Kalo bukan karena nilai, gue juga gak mau panas-panasan gini Vik," ujar Feeya lesu. Mata gadis itu berjelajah melihat suatu objek yang menariknya untuk memperhatikan objek tersebut.
Tadinya ia merasa malas mengikuti pelajaran olahraga, tapi sekarang ia jadi bersemangat. Karena sang pujaan hati menjadi semakin menarik saat keringat bercucuran di dahinya.
"Masya allah, Arga ganteng banget ya bund," gumam Feeya tanpa sadar. Matanya masih terus melihat pergerakan Arga yang sedang men-dribble bola basket.
"Dasar biawak! Tadi aja males olahraga, giliran disuguhin pemandangan begini langsung seger tuh mata," gerutu Vika melihat sahabatnya yang seperti akan meneteskan air liur melihat sang pujaan.
"Feeya Raquella, sekarang giliran kamu!"
"Siap pak!"
Dengan penuh semangat, Feeya mulai berdiri dan mengambil bola basket. Baginya ini bukan hal yang sulit, hanya melakukan dribble lalu melemparkan bola tersebut agar masuk ke dalam ring.
Prrriiittt~
Begitu peluit dibunyikan, Feeya segera beraksi. Ia tidak akan mempermalukan dirinya sendiri di depan Arga. Feeya harus buktikan, jika ia handal di segala bidang termasuk olahraga.
Dengan percaya dirinya, Feeya mulai mendribble bola basket yang ada di tangannya. Baru dua kali dribble, bolanya lama-kelamaan semakin rendah. Membuat Feeya kesulitan, sepertinya ia salah teknik.
Ring sudah di depan mata dan waktunya menembakkan bola tersebut ke ring. Dan ya! Tidak masuk. Bola tersebut terlempar sangat jauh. Feeya menghela napas kasar, ini tidak seperti yang ada di bayangannya.
"Feeya kamu gagal, silahkan berdiri bersama teman-temanmu di sebelah sana," ujar guru olahraga tersebut.
Gadis itu berjalan dengan lesu, ia pun berbaris bersama teman-temannya yang juga gagal melakukan praktek olahraga. Dilihatnya Arga berada di seberangnya, yaitu tempat para siswa yang berhasil dalam praktek kali ini.
Dalam hati Feeya berdoa, semoga Vika juga gagal. Agar ia tidak sendirian, karena yang gagal dalam praktek ini hanya 5 orang termasuk Feeya. Ia sangat malu, terlebih lagi Arga sedari tadi menatap tajam ke arahnya.
"Jadi, karena di kelas ini ada 5 orang yang gagal. Maka kalian harus berlatih teknik dasar bermain bola basket. Dan masing-masing akan memiliki partner sebagai pelatih. Minggu depan bapak akan menguji kalian lagi," ujar Pak Riko.
Feeya menghela napas kasar, ternyata doanya tidak terkabulkan. Vika berhasil melakukan praktek tersebut. Mungkin hari ini bukanlah keberuntungannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/89233335-288-k406055.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
An Idiot Love
Teen FictionApa jadinya jika seorang Feeya Raquella, seorang gadis yang menyimpan banyak rahasia harus menghadapi watak kekasihnya Glenarga Vilandino yang cuek? Akankah kisah mereka diakhiri oleh tawa? Atau berakhir dengan duka? Tidak ada yang tahu ke depanny...