Awal Dari Sebuah Pertemuan "destiny"

19 0 0
                                    

Kamu sesekali menyeruput secangkir kopi itu sambil mengetik cerpen karanganmu dilaptop.

Kemudian David menghampirimu menepuk pundak mu dari belakang lalu duduk dikursi yang berada dihadapanmu. Kamu pun menoleh ke arah David.

"Haii, how are you?" Sapa David.

"Haii too i'm fine and you dad?" Balasmu sambil tersenyum kecil.

"What are you doing?" Tanya David.

"Writing" singkatmu sambil terus mengetik dan sesekali melihat ke arah David.

"About?" Tanya singkat David.

"Rain" jawabmu.

"Hmm, sukses untuk karanganmu yang baru nak" ucap David Berdiri sambil mengacak-ngacak rambutmu dan membuatmu sedikit marah namun kemudian kalian malah tertawa bersama.

David pergi kamu masih menatap kearahnya dengan senyum tipismu, dan tiba-tiba "byurrr" suara air yang tumpah itu membuat mu mengalihkan pandanganmu itu. Dan ketika kamu melihat ternyata air coffee tumpah dan terkena laptop mu.

"Ahh.. maaf.. aku tidak sengaja" ucapnya Sambil berusaha membersihkan laptopmu dengan menggunakan tissu.

"Tak apa.. " balasmu .

Kamu menekan tombol yang ada dilaptopmu tapi laptopmu tetap mati.

"Ahh.. bagaimana ini" panik mu.

"Apa laptopnya rusak? " tanya pria itu

"Sepertinya begitu" jawabmu sambil menganggukan kepala.

"Bagaimana ini.. semua karya tulis ku ada dilaptop ini dan juga perlombaannya tinggal dua minggu lagi" kamu panik

"Biar aku yang memperbaiki laptopmu" ujar pria itu.

"Percuma saja. Semua file yang ada dilaptopku itu akan terhapus" katamu dengan wajah pasrah.

Pria itu memegang kedua bahumu dengan tangannya mengarahkanmu agar menghadap kepadanya sambil menatap matamu dalam. Lalu berkata "percaya saja padaku"

Kamu dan pria itu masih diposisi yang sama. Sampai akhirnya David menegur kalian dan kamu pun tersadar lalu melepaskan tangan pria itu dari bahumu.

"Kalian berpacaran?" Tanya David.

"tiidak" jawab mu serentak secara bersamaan dengan pria itu.

"Ekhemm.." dehemmu.

"Jadi begini tadi kopi dia tumpah dan terkena laptopku dan sekarang laptopku rusak.
Lalu dia bilang akan memperbaiki laptopku dan aku membalas perkataan nya bahwa itu percuma karena semua file yang ada dilaptopku akan terhapus dan... " ucapmu nyerocos tanpa henti sehingga David terpaksa memotong perkataanmu.

"Percayalah padanya, dia memang sudah sangat ahli dalam hal elektronik" jelas David berusaha meyakinkan mu.

"Dari mana kau tau dia ahli elektronik? Apa kau mengenalnya?" Tanyamu pada David sambil menunjuk ke arah pria itu.

"Tentu, dia pelanggan tetap dikedai kopi ini" jawab David.

"Ahh.. dan tenang saja dia pasti bisa memperbaiki laptopmu tanpa ada satu file pun yang hilang" ucap David yang akhirnya membuatmu percaya.

Pria itu memberikan kartu namanya padamu. Kamu pun memberikan kartu namamu padanya.

"Akan ku bawa laptopmu dan jika sudah selesai akan kukembalikan" ujar pria yang ternyata bernama harris.

"Tak bisakah kamu memastikan kapan selesainya?" Tanyamu.

"Mungkin satu minggu" jawabnya.

"Tak bisakah lebih cepat. Aku belum menyelesaikan karya tulisku yang harus beres dua minggu lagi." Katamu sambil menatap harris dan mengedip-ngedipkan kedua matamu seakan memohon.

harris mengangkat tangannya sambil menekuk ibu jari ibu dan jari kelingkingnya.

"Benarkah bisa diperbaiki dalam tiga hari saja?" Tanyamu yang senang dan sedikit melompat ke arah harris sehingga wajah kalian terlihat sangat dekat.

Harris mengangguk-anggukan kepalanya dan memutar bola matanya agar tak melihat wajahmu yang sangat dekat itu.

Akhirnya kamu tersadar dan sedikit mundur menjauh.

A Cup Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang