Two things are infinite: the universe and human stupidity; and i'm not sure about the universe. –Albert Einstein
"Eh, gue punya pantun nih." Teriak Kei ketika kelas dalam keadaan ramai. Seketika hening.
"Apaantuh, Kei?" Tanya Abdul dengan polosnya.
Kei tersenyum senang lalu berlari menuju depan kelas. Ia mengotak-atik handphone-nya sambil berbicara, "sabar ya teman-teman."
"Ah, lama lo Kei."
"Tau."
"Ngapain sih, Kei?"
"Gue itung sampe tiga kal–"
"Bacrot. Gue lagi mikir, sabar dulu napa." Balas Kei dengan galak.
Bacrot. Satu kata bermakna, yang bisa membuat suasana kelas menjadi ramai lagi.
"Eh, kawan-kawan. Nih, gue udah punya pantunnya. Lo dengerin ya pada," kata Kei sambil tersenyum.
"Cepet, Kei. Akh."
"Iye-iye."
"Nih," Kei menarik napas sebelum melanjutkan. "Jalan-jalan ke Bandung, di Bandung ada sumur," gantung Kei.
"Lanjut, sayang." Teriak salah seorang teman Kei.
"Oke, sayang." Jawab Kei dengan tawa yang membahana.
"Kalo di Bandung ada sumur," ujar Kei dengan tawa sambil menggaruk kepalanya yang menurutnya gatel pada saat ini. "Emang kenape?!" Kei tertawa ngakak dibangeri dengan anak-anak lain yang mulai menyadari pantun aneh yang disampaikan oleh Kei.
"Tai. Gue kira penting. Bhay."
"Hahahahahahhahahaha, tolol. Otak lo receh."
"Receh dunguz."
"Otak dimana, Kei?!"
"Di jem–"
"But, Sar?"
"Wah, Sarah ya otaknya kopong dikit-dikit jembut." Ujar Abdul dengan tawa gelinya.
"Apaansih, orang gue mau ngomong jempol. Gak jelas lo, Dul." Balas Sarah nyolot.
"Sans ae, Sar. Gue aja kalem." Kata Abdul lagi.
"Gak jelas, tolol. Kaya Kei lo." Jawab Sarah lagi dan lagi.
"Dih?" Sahut Kei yang sudah berhenti ketawa. "Kok gue?!"
"Iye, lo gak jelas. Otak receh." Jawab Sarah yang membuat Kei kesal.
"Palelo dempak. Receh receh ini juga otak gue, daripada lo nonton bokep mulu," balas Kei nyolot. "Pantes toket gede."
"Anjing lo, Kei."
Setelah Kei bilang kalau anu-nya Sarah besar, semua pandangan murid laki-laki tertuju pada dada Sarah.
"Apa lo liat-liat?!" Teriak Sarah galak.
"Heh, ko pung mulut tuh tak bisa direm kah? Gasssssss terus!" Kata Iqbal dengan logat Papua.
"Muka lo gue gas," jawab Sarah.
"Hampir."
"Hampir."
"Hampir apa?"
"Hampir keluar."
"Heh."
"Garing, sob."
"Krik lo kontol."
"Nah ini nih, quotes of the day." Kata Abdul lalu menyalami Iqbal.
"Selamat ya, Bal. Akhirnya lo bisa nemuin quotes yang pas." Kata Rizky sambil menyalami Iqbal dan menepuk bahunya.
Iqbal mengangguk sambil tersenyum puas.
Kembali ke Kei, ternyata cewek itu sedang sibuk mencari pantun receh di OA kesayangannya.
Membaca post-annya saja sudah membuat Kei ngakak.
Jadi gatel nih mulut, ingin menyuarakan apa yang ada dalam layar ini.
Sampaikan.
"Teman," teriak Kei lagi.
"Apa, Kei?"
"Mau ngepantun lagi?"
Kei mengangguk senang.
"Silahkan."
"Jalan-jalan ke tanah abang," kata Kei yang membuat semua anak di kelasnya bersorak eaaa. "Ke tanah abang beli kain." Lanjut Kei.
"Lanjut. Lama bener. Gue kepo sama pantun jenius lo itu."
"Ngapain beli kain?!" Kata Kei dengan muka songong. "Mending jalan-jalan." Lanjutnya yang langsung membuat kelas menjadi ramai karena pantunnya yang tidak masuk akal itu.
"Yak, manis."
"Puas."
"Super sekali."
"Selamat."
"Receh tolol."
"Gak papa receh, yang penting lo sayang."
"Eaa."
"Eaa."
"Eaa."
"Eh," kata Nata kencang.
"Apaan, Ta?"
"Mau ngepantun juga?"
"Enggak." Balas Nata dengan cengiran khasnya. "Itu si Nopal kok gak ketawa ya denger si Kei ngepantun?" Tanya Nata dengan bingung sambil nyengir.
"Nopal si mantan militer." Celetuk salah satu anak.
Babi. Batin Nopal.
"Pal, kalo AC dingin mah tinggal dimatiin. Masa kalo lo dingin gue matiin juga?!" Ujar Nata yang membuat teman-temannya tertawa ngakak.
"Coba aja kalo bisa." Balas Nopal yang membuat Nata menjadi menghampirinya.
"Bisa." Jawab Nata berani.
"Serah lo."
"Ketjup nih." Kata Nata sambil mempraktekan seperti mencium seseorang.
"Geli Nat," Nopal langsung mendorong Nata menjauh darinya.
"Munafik lo, Pal. Kalo di luaran mau ye." Kata Kei yang membuat Nopal kesal.
"Kei, berisik lo."
"Gak papa berisik yang penting receh. Hehehehehehe."
"Iya, jenius."
"Tau, si Kei kreatif banget ya."
Pada goblok aje, jelas-jelas gue copas OA. Batin Kei geli.
***maaf ya mengandung kata-kata kasar yang sangat-sangat tidak pantas***
Maaf garing ya. Hehehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Veneta (receh.)
RandomMengandung unsur receh dan garing. Levelnya rendah banget, nanti nyesel kalo baca.