-7- Playful? (17+)

1.6K 165 7
                                    

Don't forget to tap the star ⭐️ and leave some comment☺️❤️

👉🏻👈🏻

Irene POV

Tepat seminggu sudah aku dan Suho resmi menjadi sepasang kekasih, ternyata begini rasanya menjadi kekasih Suho, orang yang aku gilai dari zaman masih duduk di bangku SMA.

Semburat merah membuncah di pipiku kala memori-memori lampau yang terputar kembali, ada sedikit ketidakpercayaan dalam pikiran mengingat aku dan dia yang dulu bahkan memiliki konflik yang cukup rumit.

Aku dan Suho sedang ada di mall sekarang, hal yang pertama kali aku lakukan yaitu mengajak Suho ke game center.

Awalnya dia tentu menolak, kami sudah bukan remaja berusia belasan tahun yang nge-date di tempat seperti ini. Tapi jangan panggil aku Irene kalau aku tidak bisa meluluhkan hatinya.

"Suho-ya aku ingin ke game center," rengek ku

Sok imut, itu kata yang tepat untuk mendeskripsikan aku sekarang. Sungguh, aku saja geli melakukan itu.

"Cangkaman Irene-a kita beli minum dulu eoh?" bujuk Suho

"Shireo! Aku maunya sekarang! Pokoknya sekarang!!!!!"

"Kau memang selalu bawel chagi."

Chagi? Aku tidak salah dengar? Ini pertama kalinya Suho menyebutku dengan sebutan chagi, aku sangat senang sehingga sepanjang perjalanan ke game center aku terus saja tersenyum.

"Irene gwenchanha? Mengapa kau terus-terusan tersenyum?" tanya Suho membuyarkan lamunanku

"Ani.... aku mau kesitu!"

Aku mengalihkan pembicaraan guna meredam rasa malu ku, jangan sampai Suho tau apa yang sekarang aku pikirkan.

"Suho-ya.... aku ingin itu, ambilkan aku satu eoh?"

"Ara ara princess bawel ku," kata suho sambil menunjuk kan senyumnya.

Tidak butuh waktu lama untuk Suho mendapatkan salah satu dari boneka yang ada di dalam tabung itu, Suho bahkan sudah mendapatkan 3 boneka untuk ku dan senangnya semua berwarna pink, warna kesukaanku.

Aku bersorak kegirangan melihat Suho yang berhasil mendapatkannya, dengan sigap aku mengambil boneka itu dari tangan Suho.

"Apa kau bahagia chagi?" ucapnya sambil mengelus rambutku

"Ne, aku sangat bahagia. Gumawo chagi" kataku sembari tersenyum

"Aku berharap kau akan terus bahagia Irene-a, aku tidak akan bisa melihat orang lain menyakitimu."

Aku tersenyum, penuh dengan ketulusan, mensyukuri bahwa Tuhan menjadikanku gadis beruntung yang bisa mendampingi Suho sekarang.

***


Author POV

Hujan deras dengan gagahnya menghantam bumi, termaksud rumah minimalis tempat Irene tinggal. Baru saja ingin pulang, Suho yang menyadari bahwa hujan di luar sangat deras memutuskan untuk tinggal sebentar di rumah Irene seperti saran gadis cantik itu tadi.

Singkat cerita, Suho sekarang tengah duduk di ruang tengah dan Irene tengah sibuk dengan bubuk coklatnya di dapur. Merasa bosan, Suho memutuskan untuk menyusul Irene ke dapur karena sudah terhitung 30 menit tidak ada tanda-tanda coklat panas itu akan menyapa kerongkongannya.

Irene POV

Aku sedang menyiapkan minuman untuk Suho, berhubung udara yang lumayan dingin aku memutuskan untuk membuat coklat panas.

"Dimana bubuk coklatnya?" gumamku

"Perasaan aku meletakkannya disini."

"Ah itu dia," kataku ketika melihat benda yang ku cari ada di laci atas tempat eomma biasanya meletakkan susu atau biskuit yang belum dibuka

Aku berusaha meraihnya tapi apalah daya tinggiku yang kurang dari 160 cm itu menghambat keinginanku.

Masih belum menyerah, aku terus mencoba menggapai kaleng susu coklat itu dengan penuh semangat sampai kemudian kurasakan ada tangan yang meraih kaleng itu lalu memberikannya kepadaku, ya dia Suho, entah sejak kapan dia ada disini, aku terlalu sibuk mencari cara untuk mengambil kaleng itu sehingga tidak sadar dengan keberadaannya.

Sekarang Suho tepat berada di belakang ku, tubuh ku gemetaran dan melemas, hampir salah tingkah aku dibuatnya, nafasnya yang menerpa wajahku menambah lemas seluruh badanku, jujur aku tidak nyaman dengan posisi ini karna ini akan berdampak pada kerja semua organku.

"Jangan terlalu tegang chagi, kau harus membiasakan dirimu ada diposisi ini," ucap Suho sambil memegang pundak ku, jangan lupa dengan seringai di wajahnya

"N-Ne," jawabku serak

"Anak pintar," ucap Suho agak sedikit berbisik di telingaku

Seolah tidak sadar dengan kaleng yang sudah ada di depanku, pikiranku masih saja melayang kemana-mana. Sensasi ini, sensasi yang tidak pernah ku rasakan sebelumnya, ditambah Suho yang melingkarkan tangannya di pinggang ku, mengikis jarak kami dan mulai mengecup leher jenjangku yang tidak terhalang rambut itu.

"Eughhhhh"

Sial! Kenapa aku tidak bisa menahannya? Setengah mati aku mengumpulkan kesadaranku tapi tubuhku seolah berteriak kegirangan menerima sentuhannya.

"Wae? Kau pasti senang kan?" ucapnya disela kecupannya

Suho menghisap dan menggigit leher ku, meninggalkan bekas kemerahan sebagai tanda kepemilikannya. Tangan Suho tidak tinggal diam, perlahan meraba perut rataku dan semakin naik ke atas lalu meremas payudaraku.

"Ahhhh nik....ahh....mat chagiya" desah ku yang menandakan pertahanan ku yang sudah runtuh

Masih dalam posisi backhug, kini tangan kanan Suho turun kebawah dan meraba miss v-ku, diusapnya dengan lembut sehingga aku bisa merasakan surga dunia sekarang.

"Ahhhh emhhh eungg" desahku tak henti-hentinya kala jemari Suho menggerayangi pusatku dibawah sana

Suho menghentikan permainannya ketika merasa lubang tempatnya bermain sudah basah, dia membalikkan badan ku lalu menatapku.

"Aku sungguh ingin memasukimu sekarang, tapi aku harus menahannya sampai hari itu tiba. Saranghae Irene-a."

Kecupan singkat Suho mengakhiri kegiatan panas kami.

TBC

He is my prince -kjm (Slowupdate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang