CHAPTER 1

80 6 6
                                    

Sori ya guys alur ceritanya di ubah. Nah langsung read aja ya guys!

Author pov
    Tampak pria gagah nan tampan berjalan melintas di koridor sekolah dengan ganknya. Banyak mata para gadis yang tersorot ke arah pria berparas tampan itu. Namun, di balik parasnya yang tampan, kelakuannya sangatlah buruk. Semakin hari Azka semakin menjadi. Entah berapa kali ia masuk ruang BK dan di skors. Kali ini ia baru masuk sekolah karena di skors selama seminggu. Siapa yang tak kenal dengan pria satu ini?, bahkan hampir seluruh siswa-siswi serta guru SMA MERAH PUTIH mengenalnya.
    Azka namanya, pria yang tak ada habisnya membuat masalah disekolah. Pria yang popular di sekolah karena paras dan kelakuannya yang buruk.
   Terdengar bel sekolah yang menandakan bahwa jam belajar akan segera di mulai. Siswa -siswi mulai berdesak - desakkan masuk ke kelas masing-masing. Sedangkan Azka?, ah! Ia tak perduli. Bahkan ia sempat-sempatnya duduk manis dan menyeruput kopi dengan santai di kantin.
"Sedang apa kau ini?, kenapa tak masuk? Ini sudah jam belajar kenapa masih disini?" tanya seorang pria paruh baya dengan logat bataknya.
"Sedang menikmati kopi pak. Mau pak? Biar saya pesenin satu untuk bapakku tercinta." canda Azka sambil tersenyum.
"Boleh. Ehhh. Kau mau jebak aku? Beraninya kau ya. Ku tandai kau ya."
"Ah pak sebentar lagi ya pak, tanggung kopinya belum habis kan mubazir pak."ucap Azka santai.
"Mau ku bunuh kau!" ancam pak Rio.

Azka yang mendengar ancaman pak Rio lari terbirit-birit sambil terkekeh kecil. Tak pernah ada orang lain yang sanggup menantang Azka. Bahkan guru-guru di sekolah tak dapat menantangnya. Bagi mereka Azka menakutkan layaknya seorang preman yang ingin merampas harta korbannya. Azka memiliki gank yang beranggotakan 5 orang termasuk Azka, Azka adalah ketua dari gank. Gank yang anggotanya tak kalah tampan dengan Azka namun kelakuannya sama dengan Azka.

Brukk
Seorang wanita bertubuh mungil mengenakan kacamata serta berkerudung menabrak tubuh Azka. Sontak membuat Azka hampir jatuh.
"Sialan lo!" ketus Azka.
"Maaf saya nggak sengaja kak." ucap wanita itu sambil menunduk.
"Lain kali kalo jalan pake mata bukan dengkul!" ucap Azka mendengus kesal.
"Udahlah Ka, dia kan nggak sengaja. Lagian elo yang salah nggak liat jalan, kenapa malah nyalahin orang sih?" ucap Darren anggota dari gank Azka yang memiliki kulit putih dan mengenakan kawat gigi, yang membuat para gadis melihatnya terpesona.
"Somplak ya lo!, udah jelas-jelas dia yang nabrak gue." sahut Azka dengan nada sengit.
"Yaelah elo, cuma di tabrak gitu doang. Kasian noh anak orang." ucap Braham, pria bertubuh seksi dengan bulu mata yang melengkung ke atas dan panjang seperti Zayn Malik.
"Serah lu dah." ucap Azka kesal dan berjalan meninggalkan ganknya yang masih berdiri menatap Azka.

  Ketika berjalan melintas, mata para gadis tersorot ke arah gank Azka sontak membuat Azka jijik. Namun, Azka tak menghiraukan, Azka dan ganknya celingak-celinguk mencari meja kosong. Namun, hanya satu meja kosong yang tersisa di pojok kanan kantin.
"Guys kalian mau pesen apa?" tanya Pandu kepada ganknya. Pandu pria yang memiliki hidung mancung bak pria arab dan bibir merah serta sedikit kumis di atas bibir merahnya.
"Gue batagor sama poci" sahut Darren. "Gue siomay sama teh manis aja deh." sahut Daffa. "Em... Gue nasgor sama teh manis yo!" sahut Azka. "Gue sama kayak Azka aja deh" sahut Braham.
"Sip!" ucap Pandu setengah berlari tak berapa lama Pandu kembali membawa nampan berisi makanan dan minuman yang mereka pesan. Dengan sigap mereka menyantap makanan masing-masing dan meneguk minuman masing-masing. Selesai makan dan membayar tagihan mereka berjalan menuju rooftop sekolah yang tak jauh dari kantin.
   Beberapa puntung rokok di keluarkan Azka dari saku celana abu-abu miliknya serta mancis berwarna biru muda. Dengan santai Azka dan ganknya menghisap puntung rokok yang telah di beri api dan mengeluarkan asap. Mendengar ada seorang berjalan menapaki tangga, sontak membuat mereka bingung dan segera membuang puntung rokok ke tong sampah yang tak jauh dari rooftop tak lupa mereka mengunyah permen karet agar bau nafas tak tercium.
Tampak seorang wanita paruh baya yang memasuki rooftop dan menatap tajam ke arah Azka dan ganknya satu persatu.

"Sedang apa kalian?, nah kamu Azka, masih saja berulah. Kamu kemarin baru di skors selama seminggu, sekarang malah bolos. Kali ini kalian ibu maafin." ucap wanita paruh baya itu dengan melipat kedua lengannya di dada.
"Sudah bel ya bu?" tanya Darren yang sengaja mengalihkan pembicaraan.
"Pura-pura nggak denger!.  Kenapa masih disini sana masuk kelas!" bentak bu Saufa.
"Kita nggak kedengeran buk suer deh buk" ucap Azka.
"Ah sudahlah! , kalian semua masuk ke kelas masing-masing" pinta bu Saufa dan meninggalkan rooftop.
   Dengan sigap kami segera menuju ke kelas. Jam belajar hari ini bu Dijah guru matematika yang di kenal dengan julukan bu Chucky karena wajahnya yang menakutkan dan killer. Melihat bu Chucky yang mengajar di kelas, mereka malah berbalik dan lebih memilih nongkrong di kantin sambil menyeruput kopi buatan bang Karim.
    Namun, seorang guru melihat dan menegur mereka. Kali ini sudah ke 25 kalinya Azka masuk ruang BK. Dan, Azka mendapat surat DO yang berarti Azka akan di drop out dari sekolah. Tak segan pihak sekolah men drop out Azka dari sekolah SMA MERAH PUTIH yang terkenal di Medan. Karena ini sudah ke 20 kalinya Azka bolos saat jam belajar berlangsung dan absen selama seminggu lebih.
     Namun, Azka tak begitu perduli dengan surat DO yang di dapatkannya, bahkan orang tua Azka tak tahu kalau Azka akan di drop out dari sekolah.

"Sori Ka gara-gara kita lo jadi di drop out"
"Ini salah gue juga kali. Kenapa jadi lo yang minta maaf! , somplak lo!" ucap Azka.
"Lo sih Daff." ujar Braham yang berniat menganggu Daffa.
"Lah kok gue?, lo tuh!" ucap Darren.
"Terus siapa dong yang jadi ketuanya kalo lo nggak ada?, sedih gue Ka..." ucap Pandu dengan gaya alaynya.
"Najis lo pan!" ketus Darren dengan menoyor jidat mulus milik Pandu.
"Aww! Kampret lu! Bangsat lu! Fak you so much!" gerutu Pandu sambil mengelus jidatnya yang merah.
Melihat suasana seperti ini Azka terkekeh kecil dan menangis, namun tak mengeluarkan air mata. Ya, menangis dalam hati. Azka bukanlah superman, ia juga bisa nangis. Azka tertunduk dan duduk lemas dengan tatapan kosong.
Bahagia itu sederhana gumam Azka dalam hati.

              ********************

Sori guys ceritanya aku ubah. Vote dan comment ya jangan jadi silent readers. Aku butuh saran dan kritik juga.
Dankeee :)

   

    
   
     

   

Try HardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang