Dari luar, perempuan itu memang nampak diam. Namun sebenarnya di dalam dirinya, hati dan benaknya tengah berdialog riuh. Berdiskusi tentang bagaimana langkah yang akan diambil nya setelah ini. Pergi atau bertahan?
Benaknya berkata bahwa Ia telah lelah. Ia tak mau lagi menahan perih karena kehadirannya tak pernah sedikitpun dihargai. Sedangkan hatinya berkata “Tunggu sebentar, mungkin sebentar lagi”.
Perempuan itu dilanda ragu. Lalu dengan sisa perasaan cintanya yang masih selamat setelah dibunuh kemarin sore, perempuan itu kembali memutuskan tuk bertahan. Merelakan dirinya sendiri melewati jalan penuh lara, demi cinta. Berharap langkah nya suatu hari akan dibersamai oleh dia. Dia, laki laki yang membuat perempuan itu menyecap cinta dengan rasa yang berbeda
Menanti dalam gamang. Namun cintamu hanya hadir dalam bayang. Karena nyatanya cintamu tak kunjung datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Shindeerella
RomanceHanya sebuah rangkaian aksara, yang biasa dibuat sebagai penghapus lara.