You’ve made me disordered
You’ve made me chaotic**Rael PoV**
Pagi tadi dirumah Frankenstein hanya ada aku dan kakakku, Lazark Kertia. Akupun memutuskan untuk kesekolah milik Frankenstein untuk memastikan bahwa Seira baik-baik saja disana.
Dan disinilah aku, diatas atap SMA Yeran menatap Seira dari kejauhan. Sudut bibirku serasa hidup dan naik membentuk seutas senyuman. Sungguh, bahkan dari kejauhan pun dia tetap terlihat sangat cantik.
Aku jadi ingat kejadian kemarin yang membuatku membeku.
Kemarin saat sedang makan, anak-anak itu sangat berisik dan banyak bicara. Si rambut merah itu juga banyak berbicara, hingga tidak menyadari cara makannya yang tidak berkelas membuat berantakan. Hingga membuat Seira membersihkan noda saus dipipinya.Mengingat itu, rasanya aku jadi ingin membunuh si rambut merah itu sekarang juga. Mataku menangkap anak laki-laki berambut merah mendekati Seira-ku, dan terlihat bercanda ria bersamanya. Seira-ku tertawa, Ya! Dia tertawa. Bibirku membentuk senyum miris. Bahkan bersamaku saja Seira tak pernah tersenyum. Aku tahu, anak laki-laki itu menyukai Seira-ku. Aku bukan menebaknya, aku mendengar langsung.
-flashback-
Entah sudah jam berapa ini, dan aku masih berjalan-jalan diluar. Beberapa saat yang kemudian, kulihat samar-samar dua wajah yang tidak asing diotakku. Aku mengenal mereka, mereka berdua adalah teman Tuan Raizel, teman Seira juga tentunya. Mereka terlihat duduk sambil bersandar, aku mendekati mereka dan bersembunyi dipohon. Aku curiga dengan mereka berdua. Aku tidak mengintip, aku mengawasi mereka! Ingat, aku hanya mengawasi!"Ah, apa maksudmu, Ikhan? Yuna sudah menolakku"
"Lalu sekarang bagaimana perasaanmu pada Yuna?"
"Aku masih menyukai Yuna, tapi sekarang aku juga menyukai orang lain.."
Menyukai orang lain? Siapa? Percakapan mereka berdua benar-benar membuatku penasaran
"Benarkah? Siapa? Katakan padaku.. apakah mungkin kau menyukai Sui?"
"Gee hee.. tentu saja tidak.. aku menyukai Seira..dia begitu cantik dan sangat perhatian padaku.."
Ha? Apa dia bilang tadi? Kurasakan kemarahan mulai memuncak naik kekepalaku. Yang benar saja! Seira itu perhatian kepadanya , itu karena dia memang baik. Dasar manusia bodoh.
Aku tidak tahan mendengar celotehan si merah itu, akupun segera beranjak pergi dari tempat itu dan pulang kerumah Frankenstein. Aku ingin mendinginkan kepalaku dengan melihat wajah Seira.
-flashback end-Sakit memang, melihat Seira tertawa dengan si rambut merah yang sudah kuanggap Rivalku itu. Berulang kali aku berpikir Seira menyukai anak itu, dan berulang kali juga kuingatkan diriku sendiri -bahwa Seira tidak menyukai anak itu- untuk menyemangati diriku.
"Mana mungkin dia menyukai seorang manusia.."
"Apa yang kau maksud tidak mungkin, Rael?"
"Eh? Kak.."
"Panggil aku kepala keluarga , Rael."
Ayolah, jika aku memanggilnya Kepala Keluarga, kami seakan-akan bukanlah saudara.
"Aku senang kau berjaga-jaga disini."ujar kakakku lagi sambil menepuk bahuku
Eh? Aku berjaga-jaga? Benarkah kakak mengira aku berjaga disini? Tidak apa-apalah, anggap saja aku memang menjaga Seira kalau-kalau ada musuh yang tiba-tiba menyerang tempat ini.
-Skip-
Kutatap langit yang mulai gelap. Apa akan hujan? Pikiranku berkecamuk. Aku masih memikirkan bagaimana cara Seira memperlakukan Shinwoo.
'Seira, mengapa kau tertarik pada seorang manusia? Kau bersikap seperti itu padanya..' batinku
Kurasakan kehadiran Regis dibelakangku. Sepertinya dia baru selesai berlatih dengan manusia hina ah maksudku manusia hasil eksperimen itu. Kulihat dari sudut mataku, dia beranjak pergi.
"Tunggu.." dapat kurasakan langkahnya berhenti
"Tentang Seira.. mengapa dia begitu perhatian pada pria berambut merah itu..?"lanjutku
"Oh maksudmu, yang terjadi waktu itu?"
"Ya, dia itu hina, bahkan dikalangan manu-"
"Tidak! Dia orang yang hebat, dia melindungi manusia yang lebih lemah darinya."jelas Regis. Mendengar penjelasan Regis, aku mulai berpikir, apa mungkin tipe Seira itu adalah seperti Shinwoo?
'Aku akan bertanya pada tuan Raizel..' batinku sambil beranjak menuju ruang tamu tempat tuan Raizel bersantai.
-skip-
Tuan Raizel bilang, aku harus bicara pada Seira. Benar, mungkin aku terlalu takut bicara pada Seira.
Aku berjalan keluar rumah Frankenstein, untuk mencari Seira. Hingga aku mendengar suara pertarungan dari tengah kota. Aku berlari menuju asal suara itu, aku bisa merasakan keberadaan Seira disana.
"Seira?" Benarkah yang kulihat ini? Seira dikalahkan?
'Ignes..' batinku geram setelah melihat siapa yang mengalahkan Seira.
'Aku harus segera membawa Seira ke tempat Frankenstein..'
Bzzttt BLARR BLEDUM
Dalam sekejap, Seira sudah berada dipelukanku. Dua monster pengawal Ignes sudah kubunuh. Dan sepertinya seranganku tadi akan memberi waktu sebentar untuk melarikan diri.
"Akhh.." aku berteriak saat kurasakan benda tajam menusuk perutku. Itu ulah Ignes. Aku menghilang dan muncul dibelakang Ignes.
DUARRR
sengaja kubuat ledakan untuk mengecoh Ignes, 'Aku harus segera menyembunyikan Seira.. dimana.. a-ah dikantor KSA'batinku sambil berlari secepat mungkin menuju tempat manusia, kantor KSA. Segera saja aku masuk kedalam laboratium milik kantor KSA.
"Kumohon, jagalah dia."ujarku singkat pada sepasang manusia yang kuyakini adalah hasil eksperimen. Kubaringkan dengan perlahan tubuh Seira di ranjang sambil mengerahkan kekuatanku untuk hanya sekedar mengganti pakaiannya.
SSHHH SYUSHH
'Begini lebih baik..'batinku saat kulihat pakaian Seira yang rusak berganti menjadi kostum milik Lukedonia.
"Bertahanlah.."ujarku singkat pada Seira lalu segera berlari menuju tempat Ignes sebelum wanita gila itu berbuat hal keji lainnya pada manusia.
"GRANDIAAAA.."teriakku mengeluarkan soul weapon milikku
BLEDAM!!! GLARRR!!
Aku menyerang Ignes dengan brutal, tidak peduli dengan konsekuensi yang menimpaku. Aku tidak memperdulikan serangan Ignes padaku.
Craaattt!!!
"Akhhh!.."
~TBC~
{11 Desember 2016.}
Kyaaaaaaaw, akhirnyaa ._. Aku bikin cerita juga hihi. Mohon kritik dan sarannya *bow*
Cerita ini masih perlu banyak perbaikan. Arigato^^
KAMU SEDANG MEMBACA
NOBLESSE : Loving you [RAEL X SEIRA]
FanfictionMenceritakan tentang kisah cinta Nobles (Bangsawan Vampir Termulia) yaitu Rael Kertia, Kepala Keluarga Kertia yang menyukai dan selalu mengikuti Seira J Loyard, Kepala Keluarga Loyard. **** "Jadilah milikku, Seira..." "Seira, menikahlah denganku.."...