#3

1K 92 132
                                    

Rael terdiam. Pria itu menunduk sedih. Setelah mengucapkan dua kata tadi, Seira langsung beranjak keluar.

'Tidak bisakah kau sedikit lebih lama bersamaku?'

-oOo-

Dua hari setelah kedua insan itu -Seira dan Rael- terbangun, kegiatan mereka sudah kembali seperti biasa. Kemarin, Lascrea -Lord para Nobles- telah datang ke dunia manusia bersama Gechutel, kepala keluarga Landegre.

Seira sudah kembali sekolah, dan Rael dengan kebiasaannya mengikuti dan mengawasi sang pujaan hati, kemanapun gadis itu pergi. 'Aku tidak mau kejadian kemarin terulang kembali..'pikir Rael.

-Rael PoV-

Ukh, punggungku masih terasa sangat sakit. Aku merasa sangat lemah dan payah. Kemarin, saat melihat energi dari soul weapon Lord Lascrea, aku terpaku. Itu benar-benar energi yang sangat kuat. Bagaimana bisa dengan energi sebesar itu, Lord Lascrea masih juga disebut lemah?. Saat ini pasti gadisku -ralat- Seira sedang bersama Lord Lascrea dikelas mereka. Kulangkahkan kaki jenjangku menyusuri koridor sekolah besar ini. 'Kemana perginya tiga manusia modifikasi itu?' batinku bingung , bagaimana bisa mereka tidak terlihat saat sedang menjaga sesuatu -manusia- yang penting dan dilindungi tuan Raizel disini.

"Aku tahu segalanya.. hihihi" tiba tiba aku teringat perkataan salah satu dari tiga manusia modifikasi itu. Lebih tepatnya dengan si kepala jamur yaitu Tao. Dia sudah pasti tahu keadaan sekolah ini.

Tanpa sadar aku telah melangkah ke bagian belakang SMA Ye Ran. Tempat apa ini? Kumasuki area yang dipenuhi rumput hijau dan bunga serta pohon. Sungguh, tempat ini sangat sejuk, walau tidak sesejuk Lukedonia yang bisa dikatakan terlalu sejuk -dingin-.

'Ini akan jadi tempat istirahat yang cocok untukku..' pikirku setelah melihat tempat yang sangat sepi ini. Sepertinya tidak ada yang mengetahui tempat ini ada. Ya, karena letaknya agak jauh kebelakang, tapi tidak menutup kemungkinan juga sih kalau ada orang yang tahu tempat ini. Wajar kalau sekolah sebesar ini punya taman yang cukup besar juga.

Aku melangkah menuju bangku yang cukup panjang ditengah-tengah taman ini.

DEG'..

'B-bukankah itu Seira? Kenapa aku tidak menyadari dia telah keluar kelas?' Kulihat Seira yang tengah menatap langit. Oh Tuhan, dia benar-benar sangat cantik. Dengan rambut peraknya yang panjang melambai-lambai karena angin, Sungguh aku tidak berbohong. Gadisku terlalu cantik. Segera saja kuambil ponselku yang diberikan tuan Frankenstein, dan mencari fitur kamera untuk mempotret Seira yang sedang menatap langit.

CKLIK

Sial, kenapa pula kamera ini bisa bersuara? Untung saja dia tidak menyadari kehadiranku. Aku segera memasukkan ponselku kedalam kantong celanaku dan kembali menatap Seira dari balik pohon. Ini benar-benar bukan gaya seorang Kertia.

"Rael Kertia, kaukah itu?" Mati aku, setelah ini pasti dia langsung pergi. Kulangkahkan kakiku mendekatinya, lalu duduk disampingnya. Dia tidak menghindar? Oh Tuhan, sepertinya kehadiran Lord membawa keberuntungan untukku.

"Apa yang kau lakukan ditempat ini, Seira?" Aku memberanikan diri membuka suara. Seorang Kertia haruslah berani.

"Tidak ada, aku hanya ingin disini.."

Kami berdua terdiam. Tidak, Seira memang pendiam, sedangkan aku membisu karena terlalu gugup berbicara dengannya. Aku berusaha mengontrol detak jantungku yang sepertinya berdetak sangat keras, sampai-sampai aku yakin Seira mungkin bisa mendengar bunyi detak jantungku.

"Jadilah milikku, Seira.." Uhuk, apa yang kuucapkan tadi? Biarlah, siapa tahu Seira akan menerima-..

"Aku menolak.."

NOBLESSE : Loving you [RAEL X SEIRA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang