Keajaiban

335 28 0
                                    

Anjani tersenyum-senyum nggak jelas waktu duduk di samping Karla. Dia seperti mau mengatakan sesuatu pada sahabatnya, akan tetapi terhalang oleh rasa senang yang berlebih hingga membuatnya speechless.

Karla yang lalu menyadari keanehan pada diri Anjani itu langsung memandangi cewek di sebelahnya dengan tatapan menginterogasi. "Lo nggak sakit, kan, Ann?"

Anjani tersenyum hingga matanya menyipit.  Kemudian dia menoleh ke kanan dan kiri memastikan kelas masih benar-benar hanya terisi oleh dua orang termasuk dirinya. "Gue mau curhat sama lo, La."

Karla membulatkan matanya. "Gue ta—" Mulutnya langsung membungkam saat Anjani memasang telunjuknya di depan bibir koleganya itu.

"Berani bayar berapa kalo lo salah tebak?" tanya Anjani dengan menaikkan kedua alis sambil tersenyum.

"Em…." Karla mencoba berpikir sebentar. Kemudian menyerah dengan menggelengkan kepala sambil tertawa kecil karna takut salah.

"Gue…." Karla menatap Anjani dengan tampang penasarannya yang lucu.

"Gue…." Karla mengangguk kecil sambil masih memasang wajah keponya.

"Gue…" Anjani sendiri sengaja mengulang kata tersebut dan menyimpan sisa kalimatnya untuk membuat sahabatnya itu penasaran setengah hidup.

"Gue…." Seketika Anjani tergelak ketika Karla akhirnya menyerah dan memilih untuk merengut kesal.

"Tau deh!"

"Gue udah jadian sama Dimas," kejut Anjani akhirnya dengan tempo cepat. Hampir kurang jelas terdengar. Tetapi Karla berhasil menangkapnya.

"What!!??" pekik Karla dengan girang. Anjani cuma mengangguk-angguk seraya tersenyum mengiyakan Karla.

"Demi apa lo pacaran?! Pak Taufik?!"

"Ayah ngijinin, La."

"Aaaa!!! Selamat, Ann!!" jerit Karla sambil mencubit pipi tirus Anjani membuat Anjani memejamkan mata kuat-kuat merasakan pipinya yang diremas-remas oleh Karla.

"Emang kapan jadian? Terus di mana, tuh?"

"Kemarin. Dia ngedatengin gue di UKS."

"Terus, si Dimas bilang apa aja?"

"Dia nyanyi lagu I Live My Life For You sambil main gitar. Merduuu… banget. Dan itu yang dia gunain buat nembak gue. Seketika, gue inget kak Abim. Dan mungkin, inilah waktunya gue nemuin siang gue lagi, La."

"Aaa… Dimas sweet juga, ya? Firasat gue mengatakan, mungkin Dimaslah yang akan ngembaliin semua kebahagiaan lo yang udah pernah hilang."

Anjani tersenyum penuh keyakinan.

Lalu, Karla memicingkan matanya sambil menodongkan telunjuk ke arah Anjani. "Pokoknya, lo mesti ngasih PJ-PJ ke gue!!"

Anjani memutar bola matanya. "Iya, iya… Nanti, ya, kalo gue punya uang?"

"Yeeee!!"

Tanpa mereka ketahui, di balik dinding, Pita yang baru mengambil buku dari kelas XI IPA 3 menguping pembicaraan Anjani dan Karla barusan. "Jadi mereka udah jadian?" bisiknya pada diri sendiri. Kemudian tersenyum sinis dan melangkah pergi dari tempatnya semula.

Serenade [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang