Disclaimer : Penulis tidak mengakui The : Cinderella Girls sebagai milik penulis. Series itu dimiliki oleh Bandai Namco. Penulis hanya menggunakan hanya untuk kesenangan semata tanpa mengharapkan bayaran sedikitpun.
***
Suatu pagi di salah satu taman, ada seorang anak berusia sekitar 12 tahun sedang duduk di kursi taman. Dia melihat kearah jam tangan yang ia kenakan ditangan kanannya. Kemudian dia menggerakkan kepalanya kekiri dan kanan untuk melihat apa yang ia tunggu sudah tiba atau belum. Tak lama kemudian, dia mendengar seseorang memanggil namanya.
"Arisu-chan!"
Dia pun menoleh kearah sumber suara yang memanggilnya itu. Lalu dia melihat seorang wanita berambut panjang dengan pakaian yang menutupi lekuk tubuhnya datang menghampirinya sambil berlari kecil.
"Fumika-san, baru sampai ya?" Tanya Arisu.
"Maaf, kalau aku terlambat. Walau, yang lain belum datang ya?" Tanya Fumika balik.
"Iya. Lagipula, masih ada waktu untuk menunggu kok. Ayo, duduk sini." Ajak Arisu.
Kemudian mereka pun bergerak duduk sambil menunggu rekan mereka yang lain tiba. Ternyata tak lama menunggu, yang lain pun sudah tiba dilokasi yang dijanjikan. Mereka pun bergerak menuju ke studio rekaman yang ditunjuk oleh Produser mereka.
=w=
Setibanya kedalam studio, mereka pun memberikan salam kebada setiap staf yang berada dalam studio. Kemudian, mereka pun bertemu dengan produser merka untuk melakukan briefing singkat mengenai apa yang mereka bakal rekam.
"Omong-omong Produser, kita kali ini merekam single baru itu kan?" Tanya Kanade, wanita yang kebetulan memakai seragam sekolahnya menuju studio.
"Iya. Kalian sudah menghapalkan bagian kalian kan?" Tanya Produser.
"Lalu jadwal berikutnya... loh kok tidak ada kegiatan lagi?" Tanya Arisu kebingungan.
"Ah tadinya sih mau bikin MV untuk single ini," Jawab Produser.
"Tapi?" Tanya Shuuko.
"Sepertinya rencana itu dibatalkan dari atasan. Karena persiapan untuk konser sudah mepet." Jawab Producer.
"Kalau begitu langsung rekaman aja ya." kata Shuuko.
Mereka pun langsung masuk ke ruangan rekaman dan memulai proses merekam lagu yang mereka bakal rekam.
"Saite Jewel Jewel
Watashi dake no utagoe o somete
Hanabira yori irozuitara
Mirai kagayaku wa"=w=
"Akhirnya kelar juga..." Kata Shuuko sambil menggerakkan badannya ke kiri dan ke kanan.
"Pantas saja rekamannya lama. Ternyata sekaligus dengan lagu coveran yang diminta oleh pihak atas." Kata Arisu.
"Benar juga ya. Omong-omong, kita sekarang mau kemana?" Tanya Fumika.
"Aku sih pengen ke tempat yang bikin senang kembali habis bekerja." Jawab Asuka.
"Bagaimana kalau... ke taman fantasi saja?" Tanya Shuuko.
"Ide bagus, Shuuko-san." Jawab Arisu bersemangat.
"Tumben Arsu-chan begitu bersemangat." Kata Kanade.
"Moo... Maksudnya apa, Kanade-san?" Tanya Arisu.
"Gak apa-apa kok." Jawab Kanade.
Arisu pun terlihat ngambek akibat jawaban Kanade yang menurutnya kurang memuaskan.
"Kalau begitu, kita langsung saja ke taman fantasi!" Sahut Shuuko sambil berlari menuju stasiun.
"Ah, Shuuko-san. Tunggu!" Sahut Arisu yang bergerak mengejar Shuuko.
Kanade, Fumika dan Asuka pun berusaha mengikuti Shuuko dan Arisu.
=w=
Sesampainya di taman fantasi, mereka pun membeli tiket masuk dan mencoba berbagai atraksi didalam sana. Dari jet coaster yang ckup mengerikan kecepatannya, masuk kerumah hantu yang menyebabkan Arisu menangis karena ketakutan dan Asuka yang terus-terusan menyebut namanya karena identitasnya hilang di rumah hantu tersebut dan mencoba bermain gokart dimana Kanade pun merinding dengan cara bawa gokartnya Fumika dan bersumpah tidak bakal bersama Fumika kalau ia bawa mobil karena caranya membawa gokart yang menurut Kanade berbahaya.
Tak terasa matahari pun tenggelam diufuk barat. Pertanda malam pun telah tiba. Lelah, itu kata yang ingin diucapkan oleh Arisu. Namun, dia pun merasa kalau kebersamaan ini bisa berlangsung lama bukan hanya karena urusan pekerjaan. Baginya, dia berhasil menemukan apa arti kebersamaan walau hanya dalam waktu yang singkat.
Tamat.
YOU ARE READING
Song Fiction: Kebersamaan
Short StoryKala kebersamaan larut bersama lantunan melodi indah yang penuh akan memori atau ketika rindu menyerang dan hanya bisa diobati dengan nada lama yang terlupa. Apapun itu yang jelas tiap melodi membentuk lagu dan inilah yang merekam kebersamaan.