HAPPY READING GUYS, HOPE YOU'LL LOVE IT, SORRY IF YOU DON'T LIKE, I'M SO SORRY, I'M AN AMATEUR HAHAA
---***---
Sungguh hari yang melelahkan, seharian aku bermain bersama sahabat-sahabatku, mengelilingi pusat kota hampir seharian, menonton film, menikmati berbagai kuliner, sungguh menyenangkan sekaligus melelahkannya hari ini. Untung saja ini hari libur, libur kenaikan kelas, ya, sekarang aku bukan lagi siswi kelas XII, setelah libur usai aku akan menjadi mahasiswi, aku sudah mempunyai rencana dan akan melanjutkan sekolah di London.
Aku, Dhirania Thomas Palvin, umurku 16 tahun, aku tinggal di Bandung, aku siswi pindahan dari London, ya aku blasteran, sejak kelas 1 SMA aku tinggal di Indonesia, tepatnya Bandung. Kota yang indah, mempunyai julukan “Paris Van Java”. Kota kelahiran ayahku. Senang aku bisa tinggal disini, tetapi terkadang aku merindukan teman-teman dekatku di London, ±11 tahun aku tinggal disana, dari aku lahir sampai aku SMP. Jelas tidak mudah saat pertama kali aku pindah ke Indonesia, udaranya yang berbeda, orang-orangnya, bahasanya, lingkungannya, semuanya. Tapi aku cinta dan senang tinggal di Indonesia, disini orangnya ramah-ramah, asik, meskipun terkadang ada yang tidak.
Liburan kali ini tidak ada yang berbeda dari tahun kemarin, ku habiskan liburan bersama teman-teman dan keluarga.
Tak terasa setelah seharian aku bermain dan melanjutkan aktivitas dirumah, hari sudah malam. Aku pun sudah merasa mengantuk, mungkin ini efek dari bermain seharian hahaha. Perlahan-lahan mataku pun tertutup, aku tertidur. Tiba-tiba aku bermimpi, aku berada di London, tempat dimana aku dilahirkan, banyak kenangan-kenanganku disana, teman-teman, keluarga dari ibu, dll. Aku sedang duduk di kursi taman, sendirian, menikmati udara pagi yang sejuk, sinar matahari yang menyinari pagi ini, aku melamun. “Hai” sontak aku kaget ada yang mengusik lamunanku, seseorang yang berada di sebelahku, nampaknya dia lelaki, aku pun melihat ke arahnya untuk memastikan siapa dia, dan ternyata itu Niall, dia sahabatku di London, dan juga cinta pertamaku, cinta monyetku. “Hai juga” jawabku, “Kamu kok sendirian aja Dhir? Aku temenin ya?” kata Niall, “Nggak apa-apa, Cuma pingin menikmati pemandangan sekitar aja, adem juga disini, bosen di rumah hehe. Iya silahkan. Kamu sendiri kok bisa kesini?” kataku, “Oooh, aku juga bosen dirumah terus aku putusin deh buat beli nandos, pulangnya lewat sini dan ternyata aku ketemu kamu Dhir, aku samperin aja deh, habisnya kamu sendirian udah gitu melamun hehe.” Niall menjelaskan, “Oalah gitu, sana makan dulu nandosnya.” “Iyaa.” Niall pun mengambil Nandosnya dan menawarkanku 1, dia membeli 2 nandos. “Ini Dhir, mau nggak? Tadi aku beli 2” “Mmm, mau deh, kan ditawarin, jadi nggak nolak hehe.” Ledekku. Kami pun bercanda, mengobrol, dan memakan Nandos bersama, tak terasa hari telah sore, Niall mengantarkanku pulang, sampai didepan rumah dia pamit dan kembali ke rumahnya, saat baru beberapa meter dia berjalan untuk pulang, tiba-tiba Niall lari ke arahku dan begitu dia sampai dia langsung menggenggam tanganku lalu dia menatap mataku dalam-dalam dan berkata “Dhira, sebenarnyaa, aku, suka sama kamu dari dulu, waktu kita SD, maaf kalo aku telat ngomongnya, aku belum punya persiapan, aku takut kamu nolak aku, emang sih kita udah sahabatan lama tapi aku pingin kita lebih dari sahabat, jadii, kamu mau nggak jadi pacarku?” aku terdiam, menatap Niall, cengo, aku bingung, lalu akupun menjawab. “Aaaaaa, kkuuuuu…” tiba-tibaaaaa “Kriiiiiinngg…..” Aku pun terbangun dari tiduruku, bergegas menuju kamar mandi, untuk mengambil air wudhu, sikat gigi, mencuci muka, dan shalat. Selesai shalat dan berdo’a aku baru sadar kalau tadi aku bermimpi, dan Niall ada di mimpiku, tiba-tiba aku mengingat masa-masa kecilku saat di London bersama dia, membayangkan bertapa lucu, konyol, dan anehnya saat aku kecil dulu,semenjak aku pindah dan menetap di Indonesia, aku hanya berkomunikasi lewat Skype, chat, dll, dengan Niall, kita belum bertemu secara langsung lagi. Sejenak aku membayangkan lagi saat aku akan pindah ke Indonesia. Setelah ±9 tahun kami berteman, keluargaku harus pindah ke Indonesia, ayah mempunyai pekerjaan disana, mungkin selamanya aku akan tinggal disana atau sampai aku kuliah nanti, saat mendengar hal itu Niall tampak sedih, dia tak ingin aku pindah, tapi bagaimana lagi? Aku tidak bisa melarang atau pun membujuk ayah untuk tetap tinggal di London dan tidak pindah ke Indonesia, kota kelahiran ayahku. Saat aku akan pergi, dia ikut mengantarku ke Bandara, pesawat pun take off. Aku melihat Niall dari atas dia memeluk ibunya, dia sudah menjadi sahabatku cukup lama, dia sudah ku anggap menjadi keluargaku sendiri, karena aku anak tunggal. Kami selalu berkomunikasi, walaupun hanya lewat Skype, snapchat, chatting, dll. Kami menceritakan banyak hal, aku bercerita tentang keadaan di Indonesia begitu pula Niall yang menceritakan bagaimana di London sekarang. Dulu memang aku sempat jatuh cinta kepadanya, tapi aku tak tahu apakah benar Niall mencintaiku? Apa dia masih mencintaiku sampai sekarang? Kata teman-temanku dulu, Niall pernah jatuh cinta dan suka padaku tapi aku tak tahu akan kebenarannya. “Aaahh, mengapa aku jadi memikirkan hal ini? Cinta monyetku? Sungguh memalukan.” Batinku, aku pun terbangun dari lamunanku, entah mengapa aku kesal sendiri, bingung, aneh. Minggu depan aku akan terbang ke London, aku sudah memberi tahu Niall, rencananya aku akan bersekolah di University of Oxford London. Selama 1 minggu aku menyiapkan semuanya, berkas-berkas yang diperlukan, belajar apa saja materi yang akan diberikan kepadaku untuk menghadapi tes, pakaian-pakaian, dll.
*SKIP*
Hari yang kutunggu-tunggu pun datang, tepat jam 13:00 aku akan lepas landas menuju London. Aku sudah sampai di Bandara, di antar ayah dan ibuku, aku berpamitan dengan ayah dan ibu, mengucapkan salam karena aku akan bertemu mereka kembali liburan tahun depan, waktu yang cukup lama. Hmmm. Di pesawat aku hanya mendengarkan lagu, memastikan barang-barangku aman, aku pun tertidur. Penumpang di sebelahku membangunkanku, dia berkata “Maaf mba, pesawat akan mendarat, tolong bangun, jangan sampai ada barang yang tertinggal.” Aku terbangun, lalu mengusap-usap mataku dan melihat jam tanganku, ternyata benar sudah hampir sampai. “Iya Bu, terima kasih sudah membangunkanku.” Jawabku manis, ibu itu hanya tersenyum. Setelah aku ingat-ingat terakhir aku mengirim kabar kepada Niall bahwa aku akan pergi ke London dia tidak menjawab pesan itu. Aku sedih. Sesampainya di Bandara, aku bergegas keluar dari pesawat, aku mengambil barang-barangku, dari kejauhan nampak ada seseorang memanggilku “Dhiraaaaaaaaaaaaaaaa.” Dia langsung lari dan memelukku, aku kaget dan bingung siapa dia. Setelah dia melepaskan pelukannya aku baru sadar ternyata itu Niall. “Niall? Oh my god, I miss u so much‼” aku pun memeluk Niall. “Me too Dhir, aaaaa, long time no see.” Kami saling berpelukan. Niall mengantarku ke Univeristy of Oxford tapi di tengah perjalanan dia mengajakku ke tempat lain, tempat dimana rasanya aku pernah berada disini, setelah ku ingat-ingat ternyata taman ini taman yang pernah ada di dalam mimipiku, ya, di mimpi itu Niall menyatakan cintanya kepadaku, aku berharap saat ini itulah hal yang akan dilakukan Niall, ah tapi tidak mungkin, itukan hanya mimpi, gumamku. Entah kenapa tiba-tiba Niall menatapku dalam-dalam, aku pun menatapnya, matanya yang biru, rambut blondenya, perlahan dia menunduk dan membungkukkan badannya, tangan kirinya menggenggam tanganku erat, matanya tertuju kepadaku, sedangkan tangan kanannya berada dibelakang punggung, Niall berkata “Dhira, aku sudah menyimpan perasaan ini selama bertahun-tahun, aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan untuk menyatakannya kepadamu, aku bingung, aku gerogi, aku takut kau menolakku, saat kau akan pindah ke Indonesia entah mengapa seperti ada yang hilang dari hidupku, sebagian, dan aku sadar bahwa aku mencintaimu, aku suka gayamu, senyummu, tingkahmu, suaramu, tawamu, kau special, kau istimewa, kau berbeda dari yang lainnya, aku mencintaimu, mau kah kau menjadi kekasihku?” Niall mengungkapkannya panjang lebar, aku hanya terdiam, aku bingung, mimpiku menjadi kenyataan, orang yang selama ini aku suka dan cinta ternyata juga memiliki perasaan yang sama, sejenak aku berfikir, terakhir di mimpiku waktu itu aku belum menjawab apa-apa, mungkin sekarang ini aku akan tahu apa kelanjutan dari mimpiku. Aku pun menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Tangan kanan Niall yang sedari tadi berada dibelakang punggungnya ternyata memegang bunga, bunga tersebut ditujukan kepadaku, aku menerima bunga tersebut dan berfikir lagi. Niall pun berdiri dan bertanya “Dhir, apa jawabanmu?kok malah melamun?” “Eh engg, enggak kok Niall. Kalo aku jawab enggak kamu nggak marah kan?” jawabku bingung. “Mmm, enggak sih, semoga aja aku bisa menerimanya Dhir, walau itu menyakitkan, atau mungkin menyenangkan?hmmm.” kata Niall yang mulai menampakkan wajah cemberutnya. “Maaf Niall, aku nggak bisa, maaf banget.” Jawabku, wajah Niall yang tadinya biasa-biasa saja seketika berubah menjadi sedih, mungkin dia tidak bisa menerima, dia pun meninggalkanku, aku langsung mengerjarnya dan berkata “Niaaalll, tunggu‼” Niall pun menghentikan langkahnya, tetapi dia masih menundukkan wajahnya, “Ada apa Dhir? Kau kan sudah menolakku.” Kata Niall. “Tunggu Niall aku belum selesai bicara. Aku nggak bisaa.” Kataku “Tuhkan kamu nolak aku, udah ya aku mau pulang.” Jawab Niall sedih. “Aku nggak bisa nolak kamu, aku terima cintamu, aku juga udah suka dan cinta sama kamu dari dulu Niall, ini yang aku imipikan dari dulu, kau menjadi kekasihku, I love you Niall James Horan.” Aku pun memeluk Niall. Wajah Niall yang tadinya cemberut dan tidak ada semangat sontak langsung ceria kembali, dia membalas pelukanku lalu menciumku agak lama dan aku pun membalas ciumannya “I love you more Dhirania Thomas Palvin, yeay, you’re mine now‼” teriak Niall kegirangan. Di bawah sinar mentari kami berpelukan, berciuman (meskipun hanya sebentar), July yang indah, sangat indah, terima kasih Tuhan kau telah mewujudkan impianku, meskipun butuh waktu yang sangat amat lama untuk menunggunya, tak kusangka akhirnya seperti ini. Tuhan memang adil.
-END-
wanna know more about me? have some social medias account? come on, follow or add me on;
twitter: @nadhiralaudzaa
facebook: Nadhira N Laudza
skype: nadhira.laudza
instagram: nadhiralaudzaa
gmail: nadhiralaudzaa@gmail.com
soundcloud: nadhiralaudzaa / niallaudzayn
THANKS FOR READ GUYS^^