Bagian 1

14 0 0
                                    

Tak lama kemudian Nadya pun  sampai ditempat cafe yg  biasa dia kunjungi dan masuk berjalan menghampiri  Silvi yang sedang asyik mendengar alunan musik di cafe itu.

"Hey you"  seru Nadya dengan sedikit mengagetkan Silvi.

"Astagfirullah, ngagetin aja sih" gerutu Silvi memanyunkan bibirnya.

"Haha.. iya deh iya sorry" seru Nadya nyengir lebar.

Nadya berjalan duduk depan Silvi "Yapp.. mau pesan apa? kali ini gue yang teraktir" tawar Silvi. 

"Really?" seru
Nadya tak percaya jarang Silvi nawar begituan biasanya dia yang suka minta diteraktir.

"Iya serius, bener. Ya Udahlah mau pesan apa? nih pilih" tawar Silvi lagi sambil menyodorkan tab menu  makanan & minuman.

"samain aja sama punya lo"

"Hmm sip oke" 

"Mas!" teriak Silvi kepada pelayan cafe.

"Iya mba" seru pelayan cafe berjalan menghampiri meja tempat mereka

"Mau pesan yang mana aja mba?" tanya pelayan cafe

" Beefsteak 2 dan moccha latte 2 mas" timbal Silvi 

"Ada lagi mba? kebetulan kami disini sedia menu baru"  tawar pelayan

"Ngga mas, makasih" 

"Oh iya, permisi mba" pamit pelayan.

Beberapa saat kemudian pesanan datang, setelah keduanya asyik mendengarkan musik yang membuat keduanya melamun haha..

"Permisi mba. nih pesanannya" 

"Eh..iya mas, makasih" seru Silvi yang kaget efek melamun tadi.

"sama-sama mba" timbal pelayan itu dan pergi.

"Dya? kenapa? kok gue liat tadi lu senyum senyum sendiri? Ada yang lucu?"  tanya Silvi heran.

"Ha?.. ah engga vi, ngga papa. yuk makan aja" jawab Nadya mengalihkan pertanyaan Silvi.
 
Karena yg menurutnya lucu itu lagu yg diputar di cafe mengingatkan  dia kepada seseorang yg pernah dinyanyikan  untuk dia.

"Kirain kenapa gitu, lo kerasa. Terus obat abis, gawat entar repot senyum-senyum lo jadi ketawa menggelegar" seru Silvi dengan meledek

"Uhhhh.. sialan enak aja kalo ngomong yehh"  timbal Nadya kesal sambil cubit pipi Silvi.

"Haha.. iya iya sorry yuk makan".  Kalo seandainya Silvi tau Nadya senyum-senyum karena apa gawat haha..

Kemudian merekapun memakan makanannya tanpa ada suara berbicara diantaranya. 

Selesai memakan Silvi langsung membuka percakapan yang diniati silvi dari rumah membicarakan soal undangan reuni. 

"Nadya, ada undangan nih" seru Silvi

"Undangan apa? dari siapa Vi?"  tanya Nadya

"Undangan reuni SMP angkatan kita kelas kita juga"   

"Kemaren orang yg dulu jadi ketua OSIS ada inbox gue di facebook, katanya liburan semester ini dia pulang ke Bandung.  Dia ngajak kita semua kumpul reuni, lu mau ikutan nggak?"  jelas Silvi

"Siapa vi?"

"Ah masa lupa? Itu si Dennis. Taulah yg pura pura move on, pura pura lupa sama tuh orang hihi" ledek Silvi

"Apaan sih? Iya iya yang jadi Ketua OSIS angkatan kita" timbal Nadya manyun

Silvi ketawa-ketawa karena jarang lagi dia ledek Nadya soal cowok, Silvi ketemu juga ya kalo waktu senggang  "Heem, sekolah pergi jauh dia kan? gimana lu ikut nggak?"

"Hmm iya, tapi maaf ngga janji ya?"  jawab Nadya nyengir

"Yahh.. dateng ya dateng please.."  mohon Silvi.

"Yeh lu orang, takut ntar ada acara keluarga dadakan gimana? pas banget sama acara anak-anak Reuni? Huhu.."  jeda Nadya

"Kapan dan dimana emang Vi?" tanyanya.

"Hehe.. ya belum tau juga sih kapan dan dimana nya. Yang jelas kita bakal kumpul-kumpul bareng alumni kelas IX-C yeee .." jawab Silvi cengengesan.

"Eh iyaa btw lu masih suka chatt sama dia ngga? Gak cuma alumni yang Reuni mantan pun bisa haha.."  ledek Silvi.

"Apaan sih lu? Gak asyik ah!" ucap Nadya kesal.

"Haha iya iya sorry jangan ngambek ah gitu aja ngambek. Ya Kali masih chatt meskipun pernah berantem juga". 

Nadya langsung mengalihkan pembicaraannya dan bergegas pulang "Udah selesaikan makan-makannya? Pulang yuk ah!" ajak Nadya. 

"Lah? cepetan banget? bentar lagi aja gue masih pen santai santai dulu disini " seru Silvi dengan memohon.

"Lu aja yang santai disini ya? gue pulang duluan mamah udah chatting nih suruh pulang"
"Have fun Viviku" seru Nadya sambil mencubit pipi chubby Silvi dan pergi berjalan meninggalkan Silvi sendirian di cafe.

Sejujurnya di hp Nadya tidak ada chatting dari siapapun, Nadya hanya tak ingin membahas tentang masa lalunya.

"Nadya..Nadya!"
teriak Silvi yg berhasil membuat Nadya berhenti berbalik badan kearah Silvi dengan langsung melelehkan lidahnya Nadya pun terus lari kabur ..

"Ihhh.. tega banget sih sering aja egois ada" gertak Silvi dengan kembali duduk.

Cerita pertama karangan pertama sorry absurd, typo, gaje😆 cuma coba aja nulis cerita pen dipublish.

Please Vote and Comment😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dan LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang