part 1

671 45 2
                                    

Aku prilly putri, bersekolah di SMA swasta yang ada di jakarta kelas 11 ipa 2. Aku tinggal di kost-kost an kecil yang berada tidak jauh dari sekolahku. Aku tinggal sendiri dijakarta. Orangtuaku berada di bandung, karena keinginankuyang begitu besar untuk bersekolah dijakarta, aku nekat dan sampai harus berdebat dulu dengan orangtuaku yang pada akhirnya mereka mengizinkanku bersekolah dijakarta dengan syarat harus pulang setiap 1 bulan sekali dan syarat tersebut kusanggupi dengan senang hati.

"Pagi prilly" sapa teman-temanku. Walaupun berbeda kelas tapi aku tidak pernah memilih teman. Aku berteman dengan siapapun. Termasuk kakak kelasku. Teman-temanku bilang aku ini orang yang ceria, murah senyum dan suaraku pun sangat lucu seperti anak kecil. Aku hanya tertawa mendengarnya, aku bahkan tidak bisa marah sekalipun banyak juga diantara mereka yang tidak menyukaiku karna iri melihatku terlalu banyak teman dan bisa dekat sana-sini. Aku tidak dendam terhadap mereka, mungkin itu salah satu ujian tuhan untuk melihat seberapa besarnya aku bisa menghadapi mereka yabmng membenciku

"Pagi juga" aku menjawab sapaan mereka. Aku melanjutkan langkah ke kelasku yg berada dilantai 2.

"Hai prill" sapa seseorang dibelakangku saat aku baru menaiki satu tangga menuju kelas
"Ohh,, hai kak ali" kubalas sapaan yang ternyata kakak kelasku. Kak alian syarief, mantas ketua osis, ketua tim basket dan dia juga terkenal disekolah karna kepintaran yang dia punya. Dia juga terkenal ramah, murah senyum, bergaul dengan siapa saja padahal orangtuanya masuk kedalam seratus orang terkaya diasia. Tapi itu semua tidak membuatnya sombong dsn angkuh. Dia bahkan sering memberi bantuan pada siswa-siswi yang kurang mampu karena ayahnya pemilik tempatku bersekolah ini.

"Ada apa kak?" lanjutku sambil bertanya padanya karena tidak biasanya ia menyapaku biasanya dia hanya tersenyum saat kamu tidak sengaja berpapasan

"Istirahat nanti bisa ngobrol sebentar? Ada yang mau kakak omongin prill" nah inilah yang membuatku semakin mengaguminya. Tutur bahasanya yang lembut terhadap siapapun

"Ngomongin apa kak? Kenapa nggak sekarang aja?" tanyaku. Aku sedikit gugup sebenarnya berhadapan dengan lelaki ini. Kak ali mempunyai wajah yg sangat tampan dan manis. Alisnya yg tebal, matanya setajam elang, dan bibir tipis menggodanya yg berwarna pink, pasti dia tidak pernah merokok

"Nggak bisa sekarang prill. Soalnya agak banyak sih yang mau kakak omongin kekamu. Bisa ya?" jawabnya. Wajahnya yg terlihat memohon membuatku tidak bisa menolak. Yaah walaupun memang aku tidak berniat untuk menolaknya sih

"Emm gitu. Bisa kok. Yaudah prilly kekelas dulu ya kak bentar lagi bell" ucapku seraya tersenyum pada nya

"Yaudah, makasih ya prill. Nanti kakak tunggu dikursi taman belakang ya pas istirahat nanti" balasnya sambil tersenyum padaku. Yatuhan senyumnya bisa membuatku berhenti bernafas sejenak

Aky melanjutkan langkah menuju kelasku. Sambil menunggu guru yang akan masuk kelas aku mengobrol ringab dengan beberapa temanku. Tak lama setelah nya guruoun masuk mengajar kami hingga tak terasa bell istirahatpun tiba. Aku membereskan buku lalu bergegas untuk pergi ketaman belakang dimana aku sudah membuat janji dengan kak ali

Setelah sampai disana ternyata kak ali sudah duduk manis dibangku yang ada ditaman. Saat menyadari kehadiranku kak ali menengok dan tersenyum manis kearahku

"Hai kak. Udah lama ya?" aku bertanya pada kak ali merasa tak enak sudah membuat dirinya menunggu

"Enggak kok. Barusan aja dateng. Sini duduk" kak ali menyuruh aku duduk disampingnya. Untungnya taman belakang adalah taman yang jarang dikunjungi oleh siswa-siswi sekolah sehingga hanya kami bersua yang ada disini

"Emm gitu. Eh iya ngomong-ngomong kakak mau ngomongin apa sama prilly?" tanyaku yang sangat penasaran dengan apa yg ingin di bicarakan olehnyA. Jujur saat belajar tadipun aku tidak konsen karna memikirkan apa yang ingin dibicarakan olehnya

PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang