part 2

712 58 9
                                    

Dengan perlahan aku membuka mataku. Aku merasakan pusing dikepalaku. Saat aku ingin memijit kepal menggunakan tangan ku saat itu aku merasakan ada sesuatu yg menghalangiku. Aku melirik tanganku disebelah kanan kepalaku dan melihat nya diikat di ujung kepala ranjang. Begitu juga dengan tangan kiri dan kedua kakiku yg bernasib sama. Siapa yg melakukan ini terhadapku?

"Toloooong. Siapapun yg ngelakuin ini tolong lepasin akuu" aku menjerit histeris didalam kamar ini. Tapi sesaat kemudian aku terpaku sat melihat begitu banyak foto yg tertempel hampir memenuhi dinding dikamar mewah ini. Yatuhab itu...
Fotoku!!!
Aku melihat nya satu-persatu pada gambar yg memiliki ukuran besar. Ada pada waktu aku disekolah, dikantin, dikelas, di depan kost an dan,,, saat aku dibandung!! Semuanya diambil secara candid. Yatuhan siapa orang gila yg selalu menguntitku???

"Kamu udah bangun sayang?" suara familiar itu menyadarkanku. Diaa,,

"Kak ali???" tanyaku kaget. Bahkan suaraku seperti orang yg tengah menjerit. Yatuhan ternyata dia yg menculikku. Dia juga pria gila itu

"Iya sayang. Ini aku. Kamu baik-baik aja kan?" tanya kak ali dengan suara lembut tapi mengapa ditelingaku seperti suara yg sangat menyeramkan? Bundaa,, prilly takuut

"K-kak, apa yg kakak lakuin?" tanyaku dengan suara bergetar. Aku bahkan tidak sadar bahwa airmataku telah mengalir deras dari kedua sudut mataku

"Ssstt,, jangan nangis dong sayang. Maaf ya udah ngelakuin ini sama kamu. Kamu sih bandel pakek acara nggak nerima aku segala. Coba aja tadi kamu nerima aku kamu nggak perlu ngerasain ini kan?" ucap kak ali lembut dengan tangan nya yg mengusap aiu mataku

"Kakak kenapa ngelakuin ini? Kakak nggak bi-bisa maksa seseorang buat ngikutin omongan ka-kak" ucapku dengan sesegukan. Aku benci terlihat lemah dihadapannya

" aku cuma mau kamu jadi pacar aku. Udah itu aja. Aku bakalan ngebahagiain kamu prill. Aku janji. Sekarang aku tanya sekali lagi, kamu mau kan jadi pacar aku? Kalo kamu nolak aku lagi kamu harus siap-siap diperkosa sama 2 anak buah akhmu yg nyulik kamu tadi. Terserah kamu sih pilih yangmana" ucapny sambil mengelus pipiku dengan tangan nya. Yatuhan mengapa kak ali jadi seperti ini? Dia bilang dia mencintaiku? Tapi apa katanya tadi? Akan membiarkanku diperkosa oleh anak buahnya? Tidaaaak!!! Bundaa prilly mau pulaaang

"Ma-maksud kakak apa? Kakak ng-nggak akan ngelakuin itukan?" aku bertanya. Sungguh aku makin ketakutan saat melihat dia terkekeh seolah-olah perkataanku lucu

"Enggak sayang. Aku serius. Sekarang jawab pertanyaan aku, iya atau nggak?" dia memasang wajah serius dan menatapku tajam. Apa yg harus kulakukan sekarang?? Dia bahkan sudah tau tempat tinggalku dibandung. Sudahlah tidaj ada pilihan lain

"Ak-aku mau nerima kakak. Tapi aku mohon janga. Kayakgini lagi. Aku takut kak" ucapku lirih dan setelahnya aku dapat melihat senyum bahagia tercipta dari bibir tipisnya. Biasanya aku akan terpesona tapi saat ini aku merasa sangat ketakutan. Tidak lama dari itu dia melepas ikatan yg ada di tangan dan kaki ku. Sudah kupastikan akan meninggalkan bekas kemerahan disana. Yatuhaaan bunuh saja akuu

Setelah semuanya terlepas dia langsung membawaku masuk kedalam pelukannya sambil tersenyum bahagia. Dia mengucapkan terima kasih hingga berulang-ulang. Aku hanya diam saja tidak menjawabnya ataupun membalas pelukannya. Ini terpaksa aliii

"Kamu kenapa sayang? Kamu nggak bahagia ya? Kenapa nggak bales pelukan aju?" dia bertanya dengab dahi berkerut dan pandangan tidak suka

"Gimana mau bahagia orang dipaksa gini" aku menjawab nya dengan lancar dan sedetik kemudian aku menyadari sesuatu yg salah dan melihat kearahnya. Cari mati kamu prill. Bodoh

"E-eh enggak kak enggak. Aku bahagia kok bi-bisa pacaran sama kak" langsung kupeluk tubunya dan kulingkarkan tanganku di pinggangnya. Seketika air mataku jatuh lagi. Pasti setelah ini hidupku tidak akan berjalan mulus seperti biasanya. Bundaaaa

"Nahh gitu dong. Udah jangan nangis, aku minta maaf ya udah bikin kamu ketakutan kayakgini. Aku janji nggaj akan terulang lagi." dia berbicara dengan sangat manis

" kamu minep sini aja ya, udah malem banget soalnya. Besok juga hari nggu kan? Nanti aku anterin agak siangan ya. Mau kan?" dia bertanya seolah-olah aku ingin melakukannya. Aku ingin membantah tapi aku sudah terlalu lelah melakukannya sehingga yg kulakukakn hanya mengangguk pelan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang