1

1.6K 35 6
                                    

"Chel, ada orang yang nanyain elo chel. Di kelas bawah.." Ucap Annisa. Ya, dia sahabatku. Sahabat terbaik dari yang terbaik. Sahabat paling somplak dan paling lucu. Paling nyambung kalo diajak ngobrol tentang korea. Dan, dia EXO-L.

"Siapa?" jawabku santai.
"Hmm.. Ada deh" Katanya sambil pergi.
"Woy, kalo ga mau ngasih tau ngapa lu bilagin ke gua oyy!!" Ujarku geram.
Bagaimana tidak, dia selalu sperti itu.
Memberi tahu tetapi tidak memberitahu siapa yang bertanya.
Huft somplak emang..

Besoknya saat istirahat.
"Chel, Din mau jajan apa?" ucap Annisa sambil menatap mataku dan mata Adinda.
Adinda, sahabat terbaikku. Terbaik dari yang terbaik. Ya, mereka berdua sahabat terbaikku. Sahabat yang sudah menemaniku sejak aku duduk di sekolah dasar. Adinda tidak terlalu somplak seperti Annisa, dia lebih kalem dan enak diajak curhat.. Tapi sayangnya dia masih labil. Haha..

"Hmm.. Gw burger ajalah, Din, Oma jualan kan?" Ucapku menanyakan Oma Adinda. Ya, Oma Adinda adalah penjual burger di kantin sekolah.
"Iya jualan." ucapnya santai.
"Oi Nis, mau jajan apa lu?" Kataku dengan nada sedikit somplak.
"Gatau.. Din jajan apa?" ucapnya sambil bertanya ke Adinda.
"Gatau, lihat nanti saja" ucap Adinda dengan bahasa bakunya.
"Gw beli burger dulu yaa..." Ucapku kepada mereka berdua.

"Omaa,, Burger ya" ucapku sambil memberikan uang pecahan Rp 5000.
"Eh Michelle, iya bentar ya" ucapnya lembut. Oma Dinda emang baik. Bahkan dia sering memberiku burger gratis.. Hehe..
Saat sedang menunggu pesananku, tiba tiba ada tangan yang menyenggolku, "Eh, Tole suka sama lo chel. Nanti gw kasih tau Tole yang mana." ucapnya sambil pergi berlari ke arah gedung kelas.
"Siapa dia?, kok tiba tiba" batinku dalam hati.

Setelah selesai membeli jajanan, kami bertiga kembali ke kelas, saat berjalan menuju kelas, akupun bilang kepada annisa dan adinda "Eh Nis, Din, tadi ada orang yang bilang eh Tole suka sama lo ke gw" ucapku penasaran, siapa tahu mareka tau siapa itu Tole atau yang bertanya padaku. "Gw ga pernah liat orang itu" lanjutku kepada mereka.
"Ah gatau gw Chel." ucap Adinda dilanjut dengan Annisa "Kayanya kelas bawah kali". Ucap Annisa sepertinya dia tau siapa itu Tole.

Ok, aku makin penasaran karena Annisa bilang seperti itu.

"Hei Chel, Ini yang namanya Tole!" teriak seseorang yang tadi menemuiku di kantin sambil menunjuk seseorang.
Owh, itu yang namanya Tole batinku.
"Eh, umm.. Apaan sih lo" dengan sangat gugup aku pun membalas ucapannya.
Lalu aku pun pergi menaiki tangga lalu pergi menuju kelasku

^^^^^

Waktu memang berjalan sangat cepat, hari ini adalah hari senin.
Hari yang paling aku benci, sekaligus aku suka.
Kubenci karena aku harus datang lebih pagi dan harus diam berbaris sampai 45 menit.
Kusuka karena hari ini mata pelajaran hanya ada 4, PJOK, B. Indonesia, Matematika dan Pkn.

Aku datang lebih pagi hari ini. Entah mengapa aku sangat semangat untuk pergi ke sekolah hari ini. Padahal ini hari senin. Entahlah..

"Assalamualaikum.." Ucapku sambil mengetuk pintu kelas.
"Waalaikumsalam" Jawab beberapa orang yang sudah berada di kelas lebih dulu dari pada aku.
Aku pun langsung menuju tempat duduk ku dan menaruh tas di tempat duduk ku.
Lalu, aku pun beranjak keluar kelas.

Aku bersandar di tembok balkon kelasku, menatap nanar matahari yang terlihat sangat semangat pagi ini. Merenungkan teman teman lamaku.. Kegilaan mereka, kebodohan mereka, semuanya ku rindukan.. Sangat kurindukan..
"Andai saja semua waktu dapat diputar, tidak akan kusia siakan kebahagiaan ku bersama mereka" batinku sangat sedih..

"Woy Sel, nape lu?" Suara itu tiba tiba mengagetkanku..
"Hei!! Kaget woy!" Balasku ketus.
"Biasaaa geh bro" Ujar suara itu lagi.
Annisa siapa lagi kalau bukan dia.
"Niss, gw kangen temen SD" Ucapku sambil mengingat kembali kenangan yang tidak bisa terulang lagi itu..
"Kaya gw kaga kangen ajaa" ucapnya dengan nada datar.
"Pasti lu kangen sama ginong ya?" Lanjutnya tiba tiba.
"Eh, apaan woy.. Iya juga sih hahaha"
"Eh taelah lu"
Lalu kami tertawa bersama..

"Ting..." Suara bel yang menggema sampai kelasku pun mebuyarkan candaanku bersama kedua sahabatku..
"Exchange to become to flag ceremony" Suara perempuan itu terdengar sangat menakutkan bagi banyak murid. Termasuk aku.

Upacara bendera berlangsung seperti biasanya, tidak ada yang aneh.. Hanya ada beberapa siswa/siswi yang pingsan atau pura pura pingsan (?).

Pelajaran setelah ini adalah PJOK.
3 jam pelajaran. Baiklah.

Saat aku ingin menuju lapangan, tiba tiba aku melihat seorang pria.. Bertubuh sedang, agak hitam, dan terlihat pecicilan, dan.. Cool. Tapi, mengapa dia masih diluar kelas saat jam pelajaran sudah dimulai? Bukankah di kelasnya sudah ada guru? Ah sudahlah.

Waktu berjalan sangat sangat cepat. Sekarang, 1 bulan kemudian,

"Woy cheeeeeellll!!!!" teriakan yang sangat mengagetkan siapapun yang mendengarnya.
"Iih apaan sii?"
"Cie,,"
"Apaan sih nis gaje banget dah"
"Ciee"
"Bodo amat deng Nis" ucapku malas.
"Chel, Nopal nanyain pin bb lo"
"Nopal siapa?"
"Nopal yang itu tuh" Ujarnya seraya menunjuk seseorang..
AH! Dia! Dia yang kulihat tempo hari bukan?!
"Oh, Trus lo kasih?"
"Iya, gw kasih"
"Owh yaudah gapapa" ucapku datar.

Aku memang tidak pernah terlalu peduli terhadap privacy account ku.
Lagian, aku bisa saja memblokirnya atau menghapus contactnya bila aku tidak suka padanya.
Simple right?

"Chel, mau jajan apa?" ucap annisa berbisik, karena saat ini guru killer sedang mengajar.
Lalu, aku membalasnya dengan mengangkat kedua bahuku menginsyaratkan "Tidak tahu".

Lalu, akupun asyik lagi mendengarkan guruku ini menjelaskan hal yang bahkan tidak kumengerti. Hanya pura pura memperhatikan.

BEL ISTIRAHAT

"Oi ayo" ucapku kepada Adinda,
Adinda pun menganggukan kepalanya.
"Niss, cepetan pake sepatunyaa.. Laperr gua" ucapku menatap kedua sepatu Annisa.
Dia hanya diam, entah mau menjawab apa mungkin.

Seperti biasanya, aku jajan, Adinda pun sama halnya dengan Annisa, jajan.
Setelah semua siap, kami pun balik ke kelas.

^^^^^^

Malamnya,
Nopal Abimanyu
PING!!!

Michelle Safna. A.
Apa?

.........

Kami pun mengobrol dengan asyiknya lewat bbm. Hingga tak terasa, sudah hampir 3 jam aku mengobrol dengannya.

"Seru juga." Batinku.
Lalu, aku teringat akan "mantan" sahabatku.
Dia cowok, awalnya dia sangat perhatian padaku, mengingatkan shalat, mengingatkan makan, hingga mengingatkan ku untuk meminum obat saat aku sakit.
Hingga akhirnya, dia bilang "Chel, kita gausah sahabatan lagi ya".
Lalu, Ia pergi begitu saja..
Tidak pernah ngechat lagi denganku. Sekarang, aku tidak punya teman curhat lagi.
Hingga pria ini datang, Nopal.

Aku tersenyum penuh penyesalan saat aku memutuskan untuk menjauh dari mantan sahabatku itu. Bahkan aku ingat tanggal pertama dia dekat denganku, 19 Desember 2015.
Dan apa? Setelah sekian lama, pada tanggal 26 Agustus dia menjauh.
Benar benar menjauh.
Hingga akhirnya kami seperti dua orang yang saling tidak mengenal, padahal dulu kami sahabat. Malah sempat saling menyanyangi.
Miris? Memang.

Maaf pendek..

Buat yang bersangkutan maafkan aku karena tidak meminta izinnn hehe ✌ ✌

He.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang