Seperti biasa setiap pagi Elena dan Elvira kedua kakak beradik itu memulai sarapan bersama di ruang makan yang bergaya klasik di rumah mereka
"hai pagi vira" ucap Elena sang kakak menyapa adiknya Elvira yang seperti biasa akan bergabung dengannya untuk sarapan bersama
"pagi juga kak el" ucap vira seraya duduk di kusri dan memulai sarapannya
"kak el besok jangan sampe lupa ya"
"mmm kamu tenang aja kakak masih ingat kok"
"oke kalau begitu jangan sampai terlambat"
"iya iya.... Bagaimana dengan tawaran beasiswanya apa kamu sudah memikirkannya dan akan menerimanya" ucap Elena ,
ucapan Elena tersebut langsung membuat alvira menghentikan sarapannya dan langsung menatap kakaknya dan dibalas oleh Elena menatap balik.
"kenapa melihatku seperti itu"
Elvira masih terdiam, jujur ini adalah pilihan yang sangat sulit baginya
"Tidak" hanya satu kata yang di ucapannya.
Elvira kembali melanjutkan sarapannya tanpa mempedulikan Elena, ekspresi Elena seketika berubah Elena menarik nafas dalam
"kenapa"
"ayo lah kak kita sudah membahasnya kemarin, sudah ku putuskan aku tidak akan mengambil beasiswa itu. Aku tidak ingin ...." Ucapan Elvira terhenti seketika
" itu cita-cita mu dari kecil Elvira faiha malik, itu kesempatan besar bagi mu untuk mengejar cita-citamu kau tau itu!, kenapa kau menolaknya, apa semua ini karena aku" elvira menatap kakaknya dengan raut wajah sedih
"kau tau kak hanya kau keluarga yang aku miliki sekarang dan aku tidak bisa meninggalkan mu begitu saja dengan keadaan mu saat ini" Elena memutar kedua bola mata nya
"apa aku terlihat sangat sekarat saat ini, ayo lah vira aku ingin kau mengambil beasiswa itu ini kesempatanmu, kau tau kesempatan seperti ini tidak akan datang dua kali"
"tapi kak el, kalau aku meninggalkanmu kau akan..." elvira menghentikan ucapannya "aku takut kalau kau akan pergi meninggalkanku " ucapnya sangat pelan dan kini matanya pun mulai berkaca-kaca melihat Elena yang tersenyum melihat nya
" apa kau sudah gila, kau anggap apa tante felly apakah dia bukan keluargamu, kau tau aku tidak akan pernah meninggalkan mu sendiri, elvira percayalah jika kau mengambil kesempatan itu, aku pastikan akan berusaha untuk tetap bersamamu, waktu dua tahun cukup singkat untukku bisa bertahan melihat adikku ini menjadi seorang yang luar biasa"
"kak el kenapa kakak bicara seperti itu"
"karena aku ingin melihat adikku membanggakaan keluarganya meskipun " mendenger ucapan Elena elvira langsung menatap wajahnya dan mulai mengeluarkan butiran-butiran bening di pelupuk matanya
"kak el..." ucap elvira berdiri dari tempat duduknya berpindah posisi dan mendekap Elena dengan sangat erat.
"aku tau ini pilihan yang sangat sulit bagi mu, tapi aku berharap kau bisa mengambil keputusan yang tepat bagi dirimu"
"tapi..."
" dan satu hal lagi aku akan berusaha tidak akan pergi meninggalkanmu kau bisa pegang janjiku yang satu ini"
***
Senyum seorang gadis perempuan tidak pernah pudar menunggu kedatangan saudara nya menggunakan almamater bewarna coklat muda rok hitam dan mengunakan rangkaian sselempang yang berada di bahu kananya dan dengan semangat ia menunggu di depan pintu masuk aula sekolahnya dan diiringi dengan ucapan selamat yang ia terima dari teman-temanya yang mulai meninggalkan gedung tersebut. 1 jam berlalu tapi gadis tersebut masih setia berada berdiri di tempatnya sambil sesekali melihat arloji yang berada di tangan sebelah kanananya. Dengan rasa gelisah dengan menundukkan kepala nya dan bersandar di mana ia berdiri tadi , sesekali ia melihat ke koridor sekolah ternyata tempat tersebut mulai sepi karena acara kelulasannya sudah usai satu jam yang lalu. Tanpa ia sadari seseorang mendekat ke arahnya
"ekhem.... hei vira kok masih di sini kenapa belum pualang" ucap seseorang yang cukup ia kenal
"eh ryan ngga kok.... aku masih menunggu seseorang"
"siapa? penting banget kayanya ya sampai nungguinnya berdiri dari 1 jam yang lalu, ngga capek virr ?"
"kepo deh lo, ini penting banget yan, lumayan sih yan" eh dari mana dia tau kalau aku berdiri dari tadi di sini selama 1 jam batinnya
"pulang bareng gue aja mau, udah mau stengah 5 ni virr mau nunggu sampai kapan? Mending pulang sma gue, gue jamin lo pulang dengan selamat 100% sampai ke rumah"
"hmmm emang lo yakin 100% selamat, tapi rasanya gue was-was deh pulang sama lo" ucap elvira memicingkan mata melihat ke sebelahnya
"yaelah lo ngga percaya banget sih sama gue, lo mau...."
"kakak" teriak elvira sambil melambaikan tangannya, tanpa memperdulikan orang yang berada di sebelahnya saat ini
Elvira gadis itu langsung berlari mendekat kearah dan langsung memeluknya
"kak el aku kira kakak ....."
"mulai lagi nih bocah" ucap Elena kesal dan melepaskan pelukan adiknya elvira
"Hei kakak" sapa seseorang yang tak lain adalah ryan teman sekelasnya vira
"hei, kamu mmmmm ..."
"saya ryan bramantyo temannya vira kak"
"hanya temen ?" ucap Elena sambil melirik ke arah adiknya dengan mamainkan kedua alisnya dengan senyum jahil, dan dib alas senyuman yang hangat dari ryan,
"ihhh kakak apaan sih, ayo pulang udah sore," dengan kesal elvira berlari meninggalkan Elena dan ryan di belakang untuk menyusulnya.
***
"kenapa kakak ngga datang tadi?....
....... TBC
Holla, maaf sebelumnya bagi yang udah pernah baca i'm with you ini, kini aku rombak cerita nya kembali karena kemarin menurutku cerita nya berantakan dan akhirnya juga ngga jelas makanya aku revisi ualng semua ceritanya, aku harap kalian menyukainya, terimakasih :)