"Hey James, selamat ulang tahun ya!" Sapa Rey, teman lama James yang berkuliah jurusan penerbangan.
"Oh ya... Terima kasih..." balas James.
Hari ini, adalah hari ulang tahun james yang ke 20. Karena itu, James ingin mengundang teman-temannya untuk merayakan hari ulang tahunnya di sebuah hotel.
James mengundang Rey yang berkuliah di sekolah penerbangan, Araina yang kerap dipanggil 'Ara', dan Jenny yang merupakan kekasih dari James.
Pada malamnya, mereka melihat berita di TV.
"...penyakit ini menyerang sistem kerja otak dan syaraf manusia, seseorang yang terkena penyakit tersebut diduga tidak akan bisa memulihkan lukanya sendiri..." suara wartawan di TV.
"Oh, lihat! Bagaimana kalau kita terjangkit penyakit itu?" tanya Rey.
Mereka berempat menyaksikan tingkah aneh dari orang yang terkena penyakit tersebut, ia membantingkan tubuhnya ke pintu jeruji karantinanya.
BIP! Sambil memegang piring, Ara langsung mengganti stasiun Televisinya.
"Hei kenapa diganti?" tegur Rey.
"Bosan ah, cari yang lain saja" jawab Ara.
-
Malam pun berlalu, kini matahari telah terbit. Jenny yang bangun paling awal langsung membuka jendela hotel dan melihat keluar sambil bersandar di balkon hotel. Betapa kagetnya ia melihat pemandangan kota yang sangat disayangkan.
Langit terisi dengan asap-asap bangunan yang terbakar, mobil bertabrakan dimana-mana, dan tentunya banyak ceceran darah terlihat di jalanan.
"HEY SEMUA! BANGUN! LIHAT APA YANG TERJADI!" teriak Jenny dengan lantang. Tepat setelah itu, semua langsung terbangun kecuali Rey, karena ia menonton Televisi sampai tengah malam.
"What the hell was just happened?" tanya James dengan sangat heran.
Ara langsung berjalan mendekati Jenny dan bersandar di balkon hotel itu juga.
"Apapun ini, kita harus secepatnya keluar dari sini..." ujar Ara.
"REY!!! CEPAT BANGUN!!! DASAR PEMALAS!!! BAGAIMANA KAU AKAN MENERBANGKAN PESAWAT NANTINYA?!" teriak James.
Rey pun langsung bangun. Dengan keadaan masih setengah sadar dan mata masih berkunang-kunang, mereka berempat berjalan keluar dengan ekspresi cemas.
Ketika keluar kamar hotel, mereka bingung karena lorong hotel sangatlah gelap tetapi masih ada beberapa lampu yang kedap-kedip. Tapi secara tidak disadari oleh Rey, ia melihat seperti ada seseorang di ujung lorong. Tapi karena pengelihatannya masih berkunang-kunang dan juga lorong dengan pencahayaan yang minim, ia mengira itu bukan siapa-siapa.
Beruntungnya mereka, karena lift masih berfungsi dengan cukup baik, jadi mereka bisa dengan cepat sampai lantai dasar. Mereka keluar dari lift dan harus menyusuri lorong lagi, tapi mereka melewati lorong yang langsung menuju jalan keluar. Dari dalam mereka langsung menyusuri lorong ke arah cahaya.
-
Setelah sampai di luar gedung, mereka berjalan dengan sangat heran, karena banyak kendaraan di luar. Kendaraan dengan keadaan kacanya pecah, dan beberapa di lumuri darah. Tapi yang sangat mengherankan, tidak ada satupun mayat yang bisa ditemukan di luar sana.
Mereka hanya berjalan lurus dan mereka mulai berfikir bahwa sepertinya mereka akan membutuhkan makanan, walaupun mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi, mereka sepertinya sedang memiliki rasa cemas yang mendalam.
"Rey, kau... Apakah kau tahu apa yang sedang terjadi?.." tanya James kepada Rey. Secara spontan, Rey langsung menjawabnya "Ah..? Tentu tidak, Aku tidak tahu". "Bagaimana mungkin kau tidak tahu? Kau tidur paling akhir tadi malam" timpa James.
Tidak lama kemudian, mereka masuk kedalam sebuah mall yang gedungnya lumayan besar. Kali ini, lampu gedung itu tidak begitu gelap. mereka masuk dengan santainya. Hingga kemudian...
"AAARRGGHH!!!". Terdengar suara sayup-sayup orang sedang berteriak kesakitan, tetapi suaranya sangat serak.
"James, kau dengar itu?" tanya Jenny. "Kurasa semuanya pasti mendengar suara tersebut..." jawab James.
Lalu Ara melihat banyak bayangan orang di tembok sebelah kanannya, bayangan orang-orang tersebut terlihat semakin dekat. Juga suara teriakan itu pun menjadi semakin besar.
Tak lama kemudian, banyak orang dengan luka-luka menghampiri mereka. "AAARRGGHH!!!". Lalu satu satunya hal yang melintas di pikiran mereka adalah kabur!. Tapi sialnya, mereka sangat jauh dari jalan keluar!
"WHAT THE HELL! AYO CEPAT PERGI!!!" teriak Rey sambil membalikkan tubuhnya seraya berlari dengan kencang.
Mereka berlari menerobos apa saja, bahkan beberapa etalase toko pun mereka lompati. beruntung tidak satupun dari mereka yang terpisah.
-
Mereka pun sampai di luar, mereka tetap tidak berhenti berlari. Tapi sesaat mereka sadar bahwa suara geraman mereka perlahan menghilang. Lari para makhluk terkutuk itu terhenti tepat sebelum mengenai cahaya, mereka hanya berani mengejar sampai ujung bayangan. Bahkan ada beberapa dari mereka yang terdorong keluar bayangan, alhasil kulit mereka melepuh dan berusaha kembali kedalam bayangan.
Menyadari hal itu, mereka berempat tetap menjauhi tempat itu. Mereka akhirnya gagal untuk mencari supply makanan. Mereka terlalu panik untuk melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Travel Light
Mystery / ThrillerCerita tentang sekelompok orang yang bertahan hidup dalam seumur hidup mereka dari yang terinfeksi. Tanpa adanya persiapan, mereka menggunakan segala cara untuk bertahan hidup. Saatnya memanfaatkan 10 jam dalam sehari untuk melakukan hal yang bisa...