#Bagian 1

17 0 0
                                    

Cahaya mentari yang masuk diantara sela-sela jendela menyilaukan penglihatan sosok gadis berambut ikal, ia bernama Keira Devina seorang anak dari 2 bersaudara itu membuka matanya perlahan seakan dirinya harus bersiap-siap untuk mandi dan berangkat ke sekolah barunya.
Keira membenahi pakaiannya di depan cermin. Tidak lupa dengan memberikan sentuhan halus pada rambutnya yang ikal itu dengan jari-jari tangannya.
"Fighting!!!" ucap Keira seakan memberikan semangat pada dirinya sendiri.
Keira pun turun dari kamarnya dengan segera duduk manis diantara deretan-deretan kursi yang hanya di duduki oleh ia dan kedua orangtuanya.
"Kei, gimana hari ini sudah siap?" Tanya papa Keira yang bernama Hery di sela-sela makannya itu.
"Aku selalu siap pah dan akan akan akan selalu siap." ucap Keira dengan penuh semangat.
"Kalau begitu kamu berangkat bareng sama papa ya."
"Iya siap pah."
"Kamu udah tau kelasnya sayang?" Tanya mama Keira yakni Kirana.
"Hm belum tau sih ma, katanya aku bisa langsung lihat di papan pengumuman."
"Oh gitu ya, yaudah sekarang cepet habiskan makananmu lalu berangkat sama papa nanti bisa telat loh."
"Iya ma bentar lagi habis kok."

#Sekolah
Tibalah Keira di sekolah barunya itu dimana ia senang bisa kembali sekolah setelah berlibur panjang dan masuk Sekolah Menengah Atas yang ia idam-idamkan dari dulu.
"Ayo turun Kei, kok malah ngelamun sih, lagi mikirin apa hm?" Tanya Hery.
"Eh engga pa, aku seneng aja masuk sekolah ini hehe."jawab Keira.

"Keira! Sini!"
Keira yang baru masuk depan gerbang sekolah mendengar namanya dipanggil. Ia mencari-cari asal suara itu dan akhirnya..
"Oh, Resha," kata Keira sembari berjalan menghampiri temannya itu.
"Cie yang akhirnya keterima disekolah ini juga." Ujar Resha.
"Hehe iya nih akhirnya kita bisa bareng-bareng lagi disekolah yang sama."
"Iya Kei ga nyangka ya dari SD sampai sekarang kita sama-sama mulu, eh Btw, kita satu kelas ngga ya?"
"Ya mana aku taulah Sha, kayanya engga deh, kan kita pilih jurusan yang beda."
Ya Keira memilih jurusan IPA sedangkan Resha memilih jurusan IPS. Sehingga mereka sangat yakin tidak akan masuk kelas yang sama.
"Eh iya juga ya Kei, kalau sudah tau kelasnya nanti beritahu aku ya!"
"Iya siap Resah!" timpal Keira
"RESHA Kei bukan Resah!" ujar Resha sembari memajukan bibirnya 5 senti.
"Hehe vis Sha." ucap Keira (sambil mengacungkan 2 jarinya sehingga membentuk huruf v).

#Keira p.o.v
Setelah kabur dari Resha akupun langsung berjalan keliling sekolah untuk melihat dimana papan pengumuman yang menunjukkan ruang kelasku. Shitt,umpatku dalam hati. Seharusnya tadi bareng Resha saja tadi. Aku tidak mudah berbaur dengan oranglain sehingga teman terbaikku cuma satu yaitu Resha. Dia dari dulu memang selalu bersamaku, selalu membantuku jika sedang kesusahan, pokonya dia best friendlah love you Resha😀😘😘
Back to topic, itu ada apaan ya ditengah lapangan berdesak-desakkan? Apa jangan-jangan..
Akupun lari dan ikut masuk kesegerombolan orang-orang yang pasti seumuran denganku.
"Permisi..permisi," ucap aku, huh sumpah disini pengap banget, udah panas tambah lagi, orang aku tingginya tertunda alias pendek pastilah terhimpit-himpit. Bisa sesek nafas tujuh turunan ini mah. Dan akhirnya disinilah aku diantrian paling depan dekat dengan papan pengumuman, akupun langsung saja mencari nama diriku dan.. aha akhirnya ketemu juga, disana tertulis "KEIRA DEVINA jurusan IPA4". Wah ga sia-sia walaupun semua badan udah pada remuk semua tapi hasilnya membuat semua badanku kuat kembali, mah pah akhirnya Keira masuk kelas dengan impian Keira selama ini. Terima kasih Tuhan.

Something StupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang