Prologue

606 7 0
                                    


Berjalan menuruni tangga untuk mengunci pintu, ini sudah tengah malam dan aku benar-benar kelelahan. Tiba-tiba pintu rumahku terbuka lebar, dan disanalah dia. Dia berlari kepadaku dan memelukku di tengah tangga. Dia menenggelamkan mukanya di leherku. Kaget. Tetapi akhirnya aku memeluknya kembali. Kedua tanganku mengelus rambutnya halus.

"What happened?" Aku bertanya kepadanya.

"I fought with my dad," Dia mengangkat kepalanya dan menatapku. "Can i stay here tonight?" Dia menghela nafasnya lalu menenggelamkan mukanya di leherku lagi.

"Of course Justin, you can go to my room first because i'm going to lock the door. Okay?" Dia mengangguk lalu melepaskan pelukannya dan berjalan ke kamarku.

Aku melanjutkan jalanku menuruni tangga lalu mengunci pintu. Setelah itu aku menaiki tangga dan menuju kamarku. Ketika aku membuka pintu, Justin duduk di pinggir kasurku menutupi mukanya dengan kedua tangannya dan hanya menggunakan boxernya. damn, pikirku. Aku menutup pintu dan duduk di sampingnya.

"Do you want to talk about it?" Dia melihat kepadaku lalu menarikku untuk berbaring dan mendekapku erat.

Dia menenggelamkan mukanya di leherku lagi untuk yang ketiga kalinya dan tangannya memainkan ujung tanktopku. "No," Aku hanya mengangguk karena tidak ingin membuatnya lebih kesal. "But anyway i broke up with Hailey this morning." Lalu aku membulatkan kedua mataku.

Justin Bieber is the type of boy who always play with girls. Hit and run. And the bad list still goes on. He never really settle down. The longest relationship he had was 5 days the last time i remembered. And now he told me that he broke up with Hailey? For God's sakes it's only been a day! Yess, Justin asked her to be his girlfriend yesterday and he broke up with her the next day-today.

"Why?" Aku menghela nafasku. Dia tak akan pernah berubah.

Meskipun perempuan yang ia kencani sempurna, ia tak akan bisa berubah. Sebagian dari diriku bersorak senang karena tandanya tidak akan ada yang bisa mengganggu waktu kami berdua lagi. Meskipun aku hanya sahabatnya, tidak lebih. Kecuali ketika dia bernafsu, itu berbeda.

"Bored i guess?" Dia tertawa. "No i'm joking, it's just that she's so clingy to me and that's really annoying," Dia memutarkan kedua bola matanya. "But she's a good fuck tho." Dia menyeringai.

Benarkah Justin? benarkah? Jika benar bisakah kau tidak mengatakannya di depanku? Berapa kali air mata ini harus jatuh karenamu?

"We'll talk about this tomorrow, i'm so sleepy." Dia berkata sembari menguap.

"Good night Justin. "Aku menutup kedua mataku.

Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang lembab di keningku. "Good night, Ella."

Sober - Justin BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang