Fany Pov
"Hi! Nama saya Fany Anderson biasa dipanggil fany, saya pindahan dari international school. Terima kasih"Setelah selesai memperkenalkan diriku di depan kelas, aku segera duduk di tempat duduk yang kosong. Dan pelajaran pun dimulai..
~~~
"Hi fany! Nama gw salsa" dia menyodorkan tangannya kepadaku dan aku segera membalasnya. Setelah itu, aku dan salsa menjadi sangat akrab. Ternyata kita berdua mempunyai banyak kesamaan, salah satunya kita berdua sangat menyukai warna ungu.
Aku dan salsa tengah berjalan ke arah kantin, karena perut kami berdua sudah sangat lapar. Sesampainya di kantin kita berdua segera memesan makanan. Selagi menunggu makanannya di antar , kita berdua kembali mengobrol ataupun nge gosip. Ternyata salsa sudah mempunyai pacar.
"Ayo tebak! Ini siapa?" Tanya seorang pria yamg sedang menutup mata salsa dengan kedua telapak tangannya.
"David udah deh" salsa segera menyingkirkan tangan david dari kedua matanya. Setelah itu mereka saling melempar senyum.
"Kamu udah makan sayang?" Tanya salsa kepada david
"Belom sayang, ntar makannya bareng temen" jawab david sambil mengusap puncak kepala salsa. Aku yang melihatnya saja sudah bawa peraasaan apa lagi salsa, udah terbang ke lagit ke tujuh kali.ckckckck
"Ohh yaudah, kamu makan aja sama kita berdua, ntar temen kamu suruh kesini dan makan sama kita" ujar salsa dengan melempar senyum ke david.
"Aku ga bisa nolak kamu sayang, iya ntar aku suruh kesini temen aku" jawab david sambil tersenyum lembut terhadap salsa. Dan setelah itu david beranjak dari tempat duduknya dan menelfon seseorang.
"Fan" panggil salsa
"Eh iya iya" aku tersadar dari lamunanku. Aku menatap salsa.
"Fan itu david, dia pacar gw" jelas salsa dengan girang. Aku hanya mengangguk sambil tersemyun lembut ke arahnya.
David kembali lagi ke tempat duduknya tepat di samping salsa, tapi david tidak sendirian, ada seorang cowok yang menemaninya."Yang, ada revan nih" kata david kepada salsa.
"Waaa ada revan, kapan pulangnya lu?" Tanya salsa sambil memukul lemah lengan revan.
"Baru kemaren gw pulangnya" jawab revan singkat.
" eh iyaa, ini kenalin, ini fany anderson, panggil aja dia fany, dia baru pindah tadi ke sekolah ini" jelas salsa memperkenalkanku kepada 2 orang yg ada di sampingnya.
"Yaudah lo duduk di samping fany sana, gw mau deket-deketan ama ayang-ayang gw" ujar david ke revan yg dibalas dengan kekehan oleh salsa.
Revan pun duduk di sampingku, setelah itu dia fokus kepada layar handphone nya. Sedangkan salsa fokus terhadap david yang ada disampingnya. Astaga. Aku harus apa?. Aku memilih untuk membuka handphone ku.Setalah kejadian itu. Aku, salsa, david, dan revan menjadi teman akrab, yaa bisa dibilang sahabat.
~~~
At Cafe.
Revan Pov
Aku menyukai seseorang. Seseorang yang baru aku kenal beberapa bulan yang lalu. Aku sangat bersyukur bisa dekat dengan dia. Menjadi sahabatnya dan menjadi apa yg selalu di butuhkan. Yaa orang itu ada dihadapan ku. Fany.
"Oyy rev, ngelamun aja lo! Ntar kesambet tong" kata fany sambil tertawa
" eh nyet lu bikin kaget gw aja" kesalku tapi sayang heheheh~
"Eh van gw mau ini dong" ujar fany sambil menunjuk ice chocolate yang tertera di menu.
"Okee" jawabku dan memesan ice chocolate dua. Sengaja samain.ckckckc
"Eh van, nilai mtk gw masa naik van" kata fany dengan tatapan tak percaya.
" syukurin fan" jawabku sambil mengacak-ngacak rambutnya.
"Jan di acak-acak revan, ntar rusak ew" kesal fany sambil menunjukan poutnya. Imutnyaa~
Aku hanya bisa tersenyum melihat dia bertingkah lucu seperti itu.Aku mempunyai trauma untuk berpacaran, dulu tepatnya 1 tahun yang lalu, pacarku selingkuh dengan temanku sendiri. Dari situlah aku trauma dan lebih jeli untuk memilih pasangan maupun sahabat.
"Itu kan, lu ngelamun lagi" kata fany menyadarkanku.
" hehehe, fan lo kok lucu si" kata tersebut terlontar begitu saja dari mulutku.
"Oohh iyaa dong, fany itu udah cantik, imut, lucu dan semuanyaa" jawab fany dengan pedenya. Aaah tambah sayang deh.
"Fan, nnti habis dari sini, kita ke jalan ke pantai yuk" ajakku
"Aaaa bagus, gw juga lagi gabut ga tau mau ngapain. Yeaayy ke pantai!" Jawab fany kegirangan. Aku suka melihat dia tersenyum. Dia membuatku luluh dengan senyumannya.
~~~
At Beach
Disinilah aku, berdua bersama orang yang aku sayang. Menatap matahari yang sedang terbenam. Sangat indah.
Aku menatapnya, dan dia pun menatapku. Jujur sekarang aku sangat nervous. Aku tak tau kalau ini benar atau salah. Aku hanya mengikuti hatiku."Fan," aku memubuka keheningan diantara kami berdua.
"Hmm?" Jawab fany. Jantungku berdegup sangat kencang.
"Gw tau ini gila, gw tau, gw tuh gaje, emang dari sononya gw gaje" kataku gugup.
"Apaa sih van" dia menatapku dengan tatapan bingung.
" gw suka ama lo" kata-kata itu langsung keluar dari mulutku
" wha-"
"Iya gw tau ini salah, tapi gw tuh dah sayang banget ma lu, dari pertama kita ketemu gw udah ngelirik lo. Pokoknya gw tuh sayang ama lu , sukaa ama lu" jelas ku panjang lebar.
" lu ga salah kok, gw tuh punya trauma untuk pacaran" jawab fany dengan menunduk.
"Okay gw bisa trima itu, gimana kitaa bikin perjanjian aja" kataku kepada fany
" janji? Lu kira janji pra nikah-_ " canda fany
"Wkwkwk, janjii gmna yaa" aku juga bingung. Apa janjii nyaa yaa...
"Haaaa, gini ajaa" fany berteriak dihadapanku dan membuatku kaget.
" b ajon fan, apaa apa apaa?" Aku penasaran dan langsung mendekatinya.
" kita pacaran hanya sampe 15 hari aja ,gmna?" Kata fany dengan tersenyum. Aku berpikirr dengan sangat serius.
"Okay" jawabku dengan percaya diri.
"Hanya 15 hari, dan seterusnyaa ga" lanjutku.." okey" aku dan fany melakukan tos.
~~~
Author povCerita yang sebenarnya baru dimulai, mereka tidak mengetahui kalau janji itu akan menjadi sebuah panah yang akan menyakiti diri mereka sendiri, terutama..
Hati.
><~><~><~><~
HA EL, ini adaaalaaahh prolog terpanjanggggggggggggg yekann.Enjoy!