"Kriiiiiingggg" Alarm berbunyi ditengah sudut kota Belrin, Jerman.
Siswa SMA yang tinggal seorang diri di Negeri yang menawan kaya akan Sejarahnya itu telah memutuskan untuk kembali ke Bandung dan meninggalkan pendidikan beasiswanya di Berlin. Dia adalah Adriall Zain. Murid pertukaran pelajar dengan Sma Favorit di Bandung ini memutuskan untuk menghentikan program studinya karena teringat pada pesan mendiang Ibunya Dan satu rahasia yang sampai saat ini belum sempat terpecahkan.
Adriall merupakan murid yang jenius di Sekolahnya terutama di bidang Astronomi yang merupakan bakat turunan dari mendiang kakek nenek ya yang merupakan ilmuwan besar astronomi pada masanya."Hallo, iya Dim bener. So? What can I do now? Udah keputusan saya buat balik ke Bandung. Udah jangan khawatir saya masih punya uang ko buat ongkos. Sekarang baru bangun mau packing. "
Begitulah percakapan kakak beradik itu di telefon.Dimas Atma adalah Kakak tiri Adriall dengan hasil pernikahan ayahnya dengan istri pertamanya, meskipun hanya saudara tiri, tapi Dimas berhasil masuk kedalam kehidupan adik kesayangannya dan menjadi Kakak terbaik bagi Adriall. Meskipun harus menghadapi sikap Adriall yang tiba-tiba cuek tanpa alasan tapi itu sudah menjadi hal biasa untuk Dimas.
**
Jam 03.00 Pesawat Tujuan Berlin-Indonesia sudah berangkat. Adriall yang tidak biasa disiplin dalam segala urusan ini tidak disangka sudah standbye di kursi pesawat yang paling depan, mengingat kenangan bersama teman-temannya yang ada diberlin Kevin, Velix, Carla, Caca. Karena dia belum sempat berpamitan dengan mereka karena ini keputusan mendadak yang dia putuskan. Dan yang paling dia ingat adalah ilmu-ilmu luarbiasa yang dia dapatkan selama di Berlin, dan ada kenangan yang paling berkesan dalam hidupnya dalam ilmu astronomi adalah Balck Hole dan Rasi Bintang yang ia dapatkan dari guru favoritnya di sekolah yaitu Dr. Zeen Alinskye S. Si.***
Angin hangat mengusap kulitnya, ketika pintu pesawat dibuka dan ia bersiap turun dari pesawat. Memang tak bisa di tebak, teman masa kecilnya di Indonesia telah menunggu di depan Bandara Dengan memakai mobil milik Azkan yang biasa mereka pakai ketika masih SMP dulu.
"Welcome Adriall, I so Miss you, Brother" sambutan hang at terucap dari sabahat-sahabat kecil Adriall Yang sudah menunggu dari bandara sejak Pagi tadi. Dia adalah Azkan, Raihan dan Raka.
"Hoii, Wih kangen nih gue. Pada tinggi ya kalian sekarang kalah nih Gue. "Candaan Adriall kepada sahabat kecilnya meledak saat mereka hendak masuk mobil dan bersiap pulang mengantarkan Adriall.
"Oii, Sob gimana nih selama di jerman? Betah gak? Makanan nya enak gak? Jajananannya pasti mahal kan? Terus ceweknya cantik semua kan? Udah Nandain satu belom buat Stock lo? Hahahaa..." Ketawa raka pecah saat mengejek Adriall yang emang Cold banget sama urusan cewek karena masa lalunya.
Raka bocah tengil yang paling Jago kalo masalah jail menjaili orang. Walaupun otaknya gak seberisi temen yang lainnya, tapi Raka ini jago dalam pelajaran Biologi, bisa disebut King Of Nature. Yang tentu ngedukung hobinya yaitu Naik Gunung.
" Ya gitu sih Jerman mah gak ada apa-apanya sama Indonesia. Ceweknya juga mending yang lokal daripada Cewek luar mah. " senyum manis Adriall menyeringai sambil mengangkat alis tebalnya. Ketika menjawab pertanyaan temannya itu, mengingat seseorang yang pernah menjadi bagian cerita hidupnya di Indonesia.
Setelah lama fikirannya kosong karena mengingat kejadian masa lalunya. Dia adalah wanita pertama yang membuat Adriall jatuh cinta setengah mati, yang berhasil mengubah kehidupan Adriall 180° dan sekarang ia teringat akan masa lalunya dan itu adalah salah satu penyebab adriall menerima beasiswa ke luar negri.
Lamunan Adriall buyar saat dikagetkan oleh Azkan. Salah satu temennya Yang Cool dan Super kalem. Ditambah fisiknya yang sempurna menambah kepopuleran Azkan di kalangan kelas 7 sampai 9, pada waktu SMP. Bahkan kalau diumpakan mungkin murid perempuanpun akan sirik melihat fisik Azkan yang begitu sempurna. kulit bersih bersinar, hidung mancung bak perosotan Tk, Halis tebal karena dia merupakan keturunan Arab-Aceh, dan lesung pipit di pipinya menambah kemanisan Azkan. Dan ada satu nilai plus buat dia beda dari yang lain adalah aura keagamanya yang kuat karena dia memang terlahir dari keluarga muslim yang taat di Aceh.
"Al, lo kenapa dari tadi? Ko bengong? " sahut Azkan yang sedang menyetir membuyarkan lamunan Adriall.
" Eh, engga ko gue gak papa ko. Cuma bingung mau pindah sekolah kemana nanti" Jawab adriall memerah.
"Gitu doang lo bingungin, lo kan jenius Al. Masuk manapun gue jamin pasti diterima deh. "
Sambung Raihan yang baru nyaut karena baru bangun dari mimpinya barusan."Iya al, gimana kalo lo sekolah disekolah kita? Ya gak rei, ka. Kita sekolah di salah satu SMA favorit di Bandung. Lumayan lah, gak nyangka kita juga bisa lolos karena saingannya Super banget. Si Allen aja ya, yang paralel pertama di SMP kemaren juga satu sekolahan loh sama kita. " masukan Azkan yang awalnya didengarkan serius oleh Adriall terhenti ketika Mendengar satu nama yang membuat hatinya Tergecak kaget. Dan azkan juga sadar dengan makna dari nama yang baru ia sebut tadi.
"Eh, Al. Maaf yah maafin gue gak bermak.. " Penjelasan azkan terhenti oleh senyum seringai Adriall dan ucapannya yang berhasil membuat azkan tertegun.
"Apa? Lo mau minta maaf cuma gara-gara itu. Fine gue gak papa ko, tenang aja lagi ah. Gue udah lupa sama nama itu ko. Gue cuma kaget aja baru denger nama dia lagi sekarang."
Ya, menurutnya masa lalu biarlah berlalu. Lagi pula dia sudah lupa dengan sosok yang membuat hidupnya berarti 2 tahun yang lalu.
Yang ia ingat darinya hanya bentuk tubuhnya yang bisa dibilang berisi dengan rambut lurus dan kucir kuda andalannya. Tapi, Ada satu yang tidak pernah ia lupa darinya yaitu Jam tangan sport warna abu miliknya yang terbilang limited edition karena merupakan hadiah dari ayahnya di Jerman.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPACE
Teen FictionTerdapat berjuta rahasia dibalik gelapnya malam, tersimpan masa lalu yang kelam yang mungkin terlalu sulit untuk kita kenang, bahkan terlalu dalam untuk kita bisa menjangkau. Ya! Ibarat Gravitasi bumi dan bulan. Semuanya terbalik 180% . Kamu, kita...