Haii...
tinggalkan jejak kalian ya. Jangan lupa Kasih saran dan kritikan kalian juga.
***
Aku masih berjalan menyusuri rel kerata api tersebut. Tak terasa hari sudah sore. Dari tadi aku melamunkan masa SMA ku bersama ali. Kenangan 8 tahun yang lalu. Kenangan yang masih melekat di hatiku. Walau tidak semua aku melamunkan nya. Memikirkan ali tak akan ada habisnya.
Aku melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan ku. "Sudah malam" guman ku. Aku memakai weedges yang sudah ku lepas tadi dan berjalan mencari taksi untuk pulang. Aku masuk ke dalam taksi tersebut
"Pak kenapa berhenti kan saya belum sampai tujuan" tanya ku melihat sekeliling. Aku curiga kenapa tak ada jawaban dari supir taksi itu.
"Pak" panggilku
Tiba tiba supir taksi itu keluar dan membuka pintu dan menyeret ku keluar. Segerombolan orang menghampiriku, kurasa itu teman supir taksi tersebut aku berteriak sekencang mungkin
"Aaaaaaaa.. Tolongggg.. Jangan.." teriakku. Ya tuhan kenapa jalannya sepii, tolong aku saat ini
"cantik sekali, kita bersenang senang dulu" ucap salah satu dari mereka menarik bajuku hingga membuat 3 kancing terlepas dari kemejaku . Aku semakin takut, aku berteriak sekuat ku. Air mata tak henti henti nya mengalir. Aku menendang mereka semua
"Tenang cantik" ucap nya menamparku hingga sudut bibirku mengeluarkan darah.
"Tolonggg.. Jangan.. aku mohon.." ucap ku pada mereka semua. Aku merasakan sebuah benda tajam ngenggores lengan ku. Aku meringis dan menangis. Karna hanya itu yang bisa ku lakukan.
Brukk brukk...
Mereka yang ingin membopongku kini jatuh. Aku menangis terus, ketakutan menguasai diriku. Tidak tau apa yang terjadi. Mataku terus terpejam. Hingga aku merasakan sepi tak ada orang.
Aku merasakan langkah seseorang menghampiriku. Ia memegang tangan ku
"Jangan.." guman ku ketakutan aku terus menangis hingga aku merasakan seseorang memelukku.
Ya tuhan aku mengenal parfum ini, apa mungkin ini dia?! jika ini dia jangan bawa dia pergi lagi
Aku merasakan lengan ku yang terluka tertutup kain
"Tenang lah aku selalu melindungimu prilly adistira" panggilan itu!? Hanya dia yang memanggilku dengan nama panjangku.
"Maaf aku terlambat" ucapnya lagi
"Ya tuhan aku yakin itu dia, jika ini mimpi tolong biarkan aku merasakan bahagia. Jangan bangunkan aku"
Aku berusaha membuka mataku. Tuhan ini benar dia, dia yang ku tunggu selama ini. Aku memeluknya sangat erat, aku tak mau melepasnya kembali, aku menangis sejadi jadinya. Tak perduli dengan luka di lenganku
"Aku merindukan mu" ujarku di sela sela tangis ku. Ali mengusap kepalaku
"Bahkan aku lebih merindukanmu prilly adistira" ujarnya. Aku melepas pelukannya
Ali aku merindukanmu. Akhirnya penantianku berujung indah. Kini ali semakin tampan, ali tumbuh dengan sempurna. Aku memejamkan mataku dan mengulurkan tangan ku meraba wajahnya.
"Alii" guman ku. Kepalaku pusing semua menjadi gelap, aku terjatuh. Aku mendengar ali menepuk pipiku dan memanggil namaku, kurasa ia menangis, karna air matanya mengenai pipiku.
"Alii" guman ku sekali lagi hingga aku tak sadarkan diri.
***
Aku terbangun dan merasakan pusing di kepalaku. Aku melihat sekeliling. Ali!! Dimana ali. Apa itu semua mimpi?? Tapi aku rasa itu nyata.