Daiki menganga menatap sebuah benda berwarna merah yang sedang bersinar saat ini. Selama ini ia hanya melihat pahlawannya hanya di layar kaca dan ia tak menyangka sama sekali bahwa ia akan mengalami ini di dunia nyata.
"I.. ini pasti mimpi!"
"Kalau kau berpikir ini mimpi, kalau ku tusuk pakai pedangku pasti kau tidak akan mati."
Suara seseorang yang muncul dari belakang secara tiba-tiba langsung membuat Daiki merasa waspada.
"Kaulah yang terpilih."
"Si..siapa kau?", tanya Daiki masih waspada. Dilihatnya pria itu tersenyum menatapnya.
"Aku Yabu Kota, ranger hijau. Ikutlah bersamaku ke markas dan menemui teman-teman barumu."
"A..apa?"
"Kubilang, ikutlah bersamaku untuk menemui ranger yang lain", ucap pria bernama Yabu itu sekali lagi.
"Kau gila? Ibuku akan marah kalau aku tidak pulang cepat hari ini!"
"Tenanglah. Hikaru punya kekuatan untuk mengendalikan waktu. Sekarang kita harus pergi ke markas."
Daiki mengerucutkan bibirnya terlebih dulu sebelum mengangguk dan mengikuti langkah Yabu. Mereka menaiki kereta lalu berjalan menuju terminal bis dan harus menunggu keberangkatan bis selanjutnya dalam waktu sejam. Mereka segera menaiki bis begitu bis mereka sampai. Yabu berkata bahwa mereka berdua akan segera sampai dalam waktu tiga jam.
Daiki mendesah dan tak tahan untuk segera bertanya sejak awal mereka menaiki kereta sebelumnya.
"Apakah markasmu berada di tempat yang sangat jauh?", tanyanya.
"Benarkah? Tapi menurutku cukup dekat kok. Sudahlah. Tidur saja. Nanti akan kubangunkan kau begitu kita sampai."
Mendengar itu membuat Daiki menurut saja. Ia segera tertidur dalam beberapa menit dan terbangun ketika merasakan seseorang mengguncang tubuhnya. Yabu menyuruhnya untuk segera turun dan berkata bahwa mereka berdua harus berjalan kaki selama dua puluh menit lamanya.
Awalnya Daiki tidak terlalu ambil pusing, tapi ia langsung ngeri saat menerima kenyataan bahwa mereka harus melewati sebuah jembatan gantung di tengah hutan. Belum lagi harus melewati hutan yang ada banyak nyamuk dan binatang-binatang kecil yang membuatnya beberapa kali meringis jijik. Ia memandangi wajah datar Yabu. Ia penasaran dua puluh baginya dan bagi Daiki itu sama atau tidak.
Tiba-tiba Yabu menghentikan langkahnya.
"Nah kita sudah sampai di markas rahasia kita."
Daiki segera tercengang memandangi pemandangan yang ada di depannya. Sebuah bangunan besar dan tinggi serta indah menyambutnya. Bagaimana bisa ada bangunan mewah di tengah-tengah hutan seperti ini?!
Yabu mengajaknya masuk dan tentu saja Daiki mengiyakan tanpa rasa cemas sedikit pun. Di dalam bangunan, ada banyak orang berseragam sama berlalu lalang layaknya orang sibuk. Ada banyak juga ruangan dan beberapa alat maupun mesin yang hampir mirip dengan yang biasa ia lihat di serial tokusatsu di televisi. Ia amat terkesan dengan segala sesuatunya.
Ketika mereka masuk ke sebuah ruangan yang bisa dibilang aneh. Atmosfirnya sungguh berbeda dibandingkan ruangan-ruangan sebelumnya. Entahlah. Bisa dibilang hanya ruangan ini saja yang unik. Banyak barang-barang aneh yang menggantung dan terpajang juga beberapa di atas sebuah meja kayu besar yang terletak di tengah ruangan. Aneh sekali jika dibandingkan ruangan sebelumnya, hanya di ruangan ini memakai kursi yang terbuat dari plastik. Kening Daiki mengerut dan menatapi raut wajah Yabu yang kini tersenyum sambil memandangi beberapa orang yang mulai mengerumuni mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
POWER RANGERS BEST
FanfictionDaiki terpilih menjadi ranger merah dan akan bergabung dengan ranger lainnya. Seperti apakah cara mereka untuk melindungi bumi? Genre, Rating : Comedy, Slice of Life(?), Friendship, PG, SUMPAH ABSURD