PROLOG

234 31 11
                                    

"Perkenalkan ini adalah siswi baru yang akan menjadi teman kalian." Cowok-cowok mulai berbisik jahil, sedangkan para cewek mulai mengernyitkan dahi."Ayo, perkenalkan diri kamu." Pak Lamtaro mempersilakan siswi baru itu memperkenalkan diri.

"Selamat pagi, semuanya!" Suara riang nan manis itu membuat seantero penghuni kelas XI-IPA A itu terkejut."Perkenalkan, aku Alena Bintang Azzahra. Biasa dipanggil Alena. Bisa juga alen-alen dan aku suka segala sesuatu yang berhubungan dengan hujan."

Satu kelas tertawa, terlihat lega karena melihat teman baru mereka itu ramah dan supel.

"Baik, Alena, kamu bisa duduk di samping Tasya." Pak Lamtaro tersenyum geli melihat kelakuan unik Alena, kemudian menatap Tasya yang terkejut mendengar namanya dipanggil.

"Tasya, tolong kamu ajak Alena berkeliling saat istirahat nanti."

"Baik, pak."

Tasya melirik Alena yang berjalan dengan luwes ke arahnya lalu duduk dengan manis di sampingnya. Wangi khas yang lembut menyentuh indra penciuman Tasya. Jika saja Tasya terlahir sebagai laki-laki, ia pasti akan langsung jatuh cinta kepada Alena.

"Hai, Tasya. Aku Alena." kata Alena sambil menyodorkan tangannya kepada Tasya.

Tasya menyambut tangan Alena cepat."Tasya."

"Tahu kok Tasya. Kan tadi udah dibilang bapak itu. Maksud aku nama kepanjangan kamu, lho." kata Alena sambil tertawa.

"Lah, kan lo nggak nanya nama kepanjangan gue."

"Ini aku barusan nanya." kata Alena.

"Tasya Crestella Pratama."

Alena tersenyum dan menatap Tasya, membuat teman barunya itu merasa gugup.

"Kenapa sih? Ada yang aneh di muka gue?"

"Nggak sih. Cuma mau bilang, mulai hari ini, kamu sahabat aku. No complain."

"Hah?"

"Nggak ada hah huh hih. Kamu sahabat aku mulai sekarang. Oh iya, ini pelajaran apa sih?"

Tasya semakin menganga mendengar pertanyaan Alena yang terkesan bodoh.

"Terus nama bapak itu siapa?"

Ya ampun! batin Tasya dalam hati.

"Ini pelajaran Bahasa Indonesia dan itu Pak Lamtaro."

"Oke. Bangunin aku ya kalau uda bel."

Tasya speechless mendengar ucapan seorang siswi baru seperti Alena yang dengan berani-beraninya tidur di pelajaran guru sebaik hati Pak Lamtaro.

***

"Alena, bangun. Pak Lamtaro mau ngasih tugas tuh."

Alena yang merasakan tubuhnya diguncang, terbangun dan mengerjapkan matanya berulang kali, menguap lalu menoleh ke kanan.

"Untung deh lo bangun juga. Gue nggak mau ngerjain PR lo, oke?"

"Oke." Jawab Alena.

Bel berdering tanda istirahat. Seluruh penghuni XI-IPA 1 mulai mengerumuni meja Alena dan Tasya.

"Eh, kenalin dong, gue Gilang."

PETRICHORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang