Dream

19 2 0
                                    


Hi, ini tulisanku yang pertama, 100% hanya imajinasiku saja, semoga kalian suka ya, dan jangan lupa votenya ya... Thanks Dear..

Chaterina

"Siapa yang akan menolongku dari sini, siapa yang akan membawaku melewati semua ini, siapa yang dapat membantuku... Tunggu, siapa kamu? Hei perlihatkan wajahmu,
Tunggu.. tunggu aku..........Aaargggghh.... tunggu........"

Hosh..hosh... hosh ... Chaterina terbangun dari tidurnya. "Aku bermimpi lagi, kenapa mimpi itu terus berulang kali muncul dalam tidurku" Chat masih terus berpikir apa yang terjadi dengan dirinya...Dari dulu dia selalu memimpikan mimpi yang sama berulang ulang.

"Uda jam berapa ini? Hah... tidak..jam setengah 8 " Chat bergegas bangun sambil lari lari ke kamar mandi. " Telat deh hari pertama masuk kantor, kenapa ga ada yang bangunin sih." Chat kesel banget ke semua orang di rumah.

Mandi bebek ga sampai 15 menit uda beres. Pakai lipgloss dan bedak seadanya sambil mematut diri di cermin. "Hmm .. sudah oke"

Kemudian Chat berlari keluar, "selamat pagi semua Pa, Ma, Ka Ana.." Stefanie mama Chaterina uda melotot aja melihat anaknya yang selalu seperti ini. "Kenapa kamu ga pernah bisa bangun lebih awal si Chat, ga kaya kakak kamu yang selalu tepat waktu."
Chat manyun, "beker ga bunyi Ma" ujar Chat. "Uda ya Chat pergi dulu, uda telat nih", sambil berlalu.

Hari pertama kerja Chat naik bus umum, di dalam bus dia duduk sambil ngelamun kenapa mamanya selalu membandingkan dia dengan Mariana kakaknya, dia kan bukan Mariana. Memang di mata orangtuanya, Mariana adalah anak yang sangat membanggakan, tidak pernah membuat malu keluarga, selalu juara kelas setiap tahun, pemain piano yang sedang naik daun. Tapi ga usah sampai dibanding-bandingkam seperti itu kan.

Chat sampai di kantor dalam keadaan berantakan, rambut semrawut, baju basah karena habis lari-lari, Chat bergegas menaiki lift menuju lantai 26 tempat dimana dia dan tim nya bekerja. Sesampainya di atas, tiba-tiba ada yang memanggil namanya "Chaterina, kamu pikir ini kantor kamu apa" Deg..."mati aku" Managernya berceloteh panjang lebar tentang pentingnya disiplin. "Sudah lelah karena lari-lari, masih aja pakai diceramahin" ujarnya dalam hati.

"Kamu ngerti kan apa yang saya katakan ?" Dengan pikiran yang masih melayang-layang, Chat menjawab "ngerti Pak" "Bagus, kamu bisa kembali ke meja kamu sekarang, dan jangan lupa serahkan laporan kamu paling lambat jam 3 sore ini." sambil menunduk Chat menjawab " Ia Pak bawel." Dasar Chat memang bandel, mau diceramahin berkali-kali pun cuma dianggep angin lalu.

Chat bekerja di salah satu perusahaan besar di Jakarta, Giant International Corporation. Perusahaan internasional yang namanya terkenal di dunia. Biarpun terkenal, tapi Chat disana hanya seorang staff di bagian administrasi. Dia cuma tidak ingin mamanya membandingkan dia terus-terusan dengan kakakknya. Mariana beginilah Mariana begitulah. Dia mah apa atuh...

Bukannya Chat ga punya uang, papa nya juga mempunyai perusahaan, biar pun bukan perusahaan sebesar dan seterkenal tempatnya bekerja. Tapi masih bisa lah untuk membiayai keluarganya.

"Chaterin, kamu fotokopikan dokumen ini" Lini berteriak sambil memanggilnya. chat cuma mengangguk sambil berjalan ke arahnya. Biarpun sama-sama staff, tapi Chat berasa seperti OB, karena banyak disuruh- suruh oleh teman-teman sekantornya. Karena tidak pernah melawan, jadilah seperti ini nasibnya.

Tampa terasa sudah jam 5 sore, Chat bergegas membereskan semua barang- barangnya dan pulang untuk menyelesaikan blognya. Chat adalah seorang penghayal. Dia menuliskan semua khayalan dan mimpinya di blognya. Dia mengeluarkan semua uneg-unegnya disana juga. Daripada dia harus berbicara dengan keluarganya.

Sesampainya di rumah, "kamu sudah pulang Chat?" ujar Ana. "Ia kak, tanpa menoleh sedikitpun. Dan dia bergegas naik tangga menuju kamarnya. "Chat, tunggu sebentar, kakak ada sesuatu yang mau dibicarakan dengan kamu." Chat langsung menoleh, dan menghentikan langkahnya "ada apa memang Kak?" Chat bertanya sambil turun kembali.

"Gini, kaka punya 3 tiket pesawat ke Perancis, Kakak ingin mengajak kamu kesana, kita bertiga dengan Brian." Ya, Brian adalah teman kecil mereka, hubungan mereka sudah seperti kaka adik, sebenarnya Chat ada rasa dengan Brian, tapi dia memendamnya seorang diri, dan hanya dirinya saja yang tahu. Karena kakaknya seperti nya suka dengan Brian. "Wah benear Kak, Chat diajak" Chat teryawa girang, "ia benar Chat, bahkan kakak sudah minta ijin ke papa mama untuk mengajak kamu, kebetulan kakak ada konser di Paris." kita berangkat lusa, kamu bersiap-siaplah, jangan lupa meminta cuti ke kantor kamu. Chat tersenyum girang, "beres kak"

Paris, Perancis 2 hari Kemudian

Alex
"Brak... perbaiki lagi semua laporan kalian, kalian cuma membuang- buang waktuku saja untuk mengikuti meeting ini. Apa yang kalian maksud dengan laporan itu seperti ini. Perbaiki dalam waktu 2 hari, atau kalian semua aku pecat"

Semua orang diruangan itu bergegas keluar dalam hening, mereka semua takut dengan CEO-nya. Terkenal bertangan dingin, mempunyai perusahaan hampir di seluruh dunia, hampir semua rekan bisnisnya takut dengan nya. Berwajah tampan, kaya raya, cuma satu kekurangannya yaitu terlalu perfect.

Entah kenapa hari ini Alex selalu marah- marah, akhirnya dia memutuskan untuk pergi keluar agar suasana hatinya membaik.
Alex mengemudikan mobilnya menuju Arc de Triomphe yang artinya Gerbang Kemenangan, salah satu bangunan yang didirikan oleh Napoleon Bonaparte untuk merayakan kemenangannya dalang perang melawan Austria.

Alex menghentikan dan keluar dari mobilnya, dan seketika semua orang melihatnya. Dia mengabaikan semua pandangan manusia-manusia yang berada di dekatnya. "Kakak cepat kemari, hayo cepat kak" Alex menoleh ketika dia mendengar ada yang berteriak dan berbahasa Indonesia, dan dia tiba-tiba tersenyum melihat seorang gadis yang sedang menarik-narik tangan kakaknya. "Cantik" itulah kata-kata yang keluar dari mulutnya. Alex ingin sekali mendekat dan bertanya nama gadis itu, tapi dia mengurungkan niatnya.

Chaterina, 2 Hari Kemudian

Chaterina sudah tiba di Bandara Paris Charles de Gaulle, sambil menunggu dia melirik ke arah belt mencari kopernya. sedangkan Kakaknya dan Brian mencari orang yang akan menjemput mereka.
Setelah menemukan kopernya, dia bergegas menariknya dan berjalan menuju kearah kakaknya sambil tersenyum riang. "Kita mau kemana Kak hari ini" Mariana hanya tersenyum sambil melirik ke Brian."Kita mau ke salah satu bangunan terkenal di kota ini Chat", ujar Brian. "Bangunan apa itu Kak?" "Kamu ikut aja Chat, ga usah banyak tanya, nanti kamu juga tau sendiri." Ujar Mariana

"Aaargggghhh Kak, disini bagus sekali.. ayo kak cepat kemari, cepat sedikit jalannya" sambil menarik- narik tangan Mariana. "Sabar Chat, jangan buru-buru" ujar Mariana. "Kak, fotoin aku dong, ciiiis.. " Jepret.. Hahah Mariana tau adiknya sangat narsis. dia tersenyum, Mariana sayang sekali ke Chaterina, baginya dia adalah adik yang paling berharga, riang, seolah- olah tidak ada beban yang dipanggulnya.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang