"Cassie! Cassiera Grez! Kenapa sih kau ini melamun terus seperti orang kerasukan saja. Huh! Aku memanggilmu tahu dari tadi, tolong kau antarkan minuman ini ke meja itu, sebelum minuman ini dingin!" Gerutu Rachel karena ia sudah empat kali memanggil Cassie namun ia tak kunjung menyahut juga. Rachel adalah sahabat terbaiknya dan rekan kerjanya di kedai kopi sederhana ini.
"Ah, iya maaf Rachel aku hanya sedang pusing dan banyak pikiran, jadi aku tidak sadar kau memanggil. Baik aku antar dulu sebentar yaaa" sahut Cassie sedikit terkaget.Ya Tuhan, kenapa aku jadi tidak fokus kerja begini sih, oya sekarang sudah jam berapa yaaa, sebentar lagi aku harus ke toko yang satunya lagi. Wah 30 menit lagi aku harus sudah sampai disana. Lelah sekali rasanya begini setiap hari, bekerja dia di dua toko sekaligus dan hanya sebagai karyawan pengganti selama liburan akhir tahun ini. Betapa aku harus mencari pekerjaan tetap lainnya, sampai kerjaan sementara ini selesai.
"Rachel, shift-ku sudah selesai yaa, aku pergi sekarang ke toko satunya. Bye-bye sampai jumpa besok!" Sambil tersenyum dan melambaikan tangannya ia berlari.
Hari ke hari berjalan seperti biasa dan tak ada yang istimewa. Selalu merasa kesepian semenjak ibunya meninggal, karena tak ada biaya untuk operasi jantungnya di rumah sakit, ayahnya yang hanya jadi tukang kebun dan sedihnya ia juga meninggal karena penyakit yang tidak jelas. Ia terlihat seperti orang gila yang selalu merasa ketakutan, tak mau keluar rumah bahkan tak mau makan kalau tidak dipaksa sampai dia sakit-sakitan dan akhirnya meninggal. Aku selalu merasa bersalah atas kematian kedua orang tuaku, karena aku tak bisa berbuat apa-apa. Tapi aku sekarang punya tanggung jawab besar, adikku. Ya, biaya sekolah adikku, aku tidak mau dia hanya lulusan SMA sepertiku, aku harus membiayainya sampai kuliah dan menjadi orang sukses. Aku juga harus banting tulang untuk biaya kontrakan mungil kami yang selama ini menjadi tempat ternyaman dan terindah kami, belum lagi biaya kebutuhan makan sehari-hari. Semoga aku cepat mendapatkan pekerjaan yang gajinya lebih besar dari bayaranku di kedua toko tersebut.
"Syukurlah, aku tepat waktu haha" ucapnya pelan diselingi dengan tawa kecilnya.
"Cassie kau sudah sudah datang, oh ya mengingat sebentar lagi waktu kerjamu habis ini bayaran kerjamu, aku beri duluan padamu karena kerja kerasmu yang bagus. Sayangnya karyawan disini sudah pas dan tidak ada lowongan pekerja baru. Semoga kau segera mendapatkan pekerjaan yang baru." Pemilik toko kecil itu merasa prihatin dengan Cassie yang setahu ia Cassie adalah gadis yang baik dan pekerja keras.
"Ah?!! Sungguh?! Ya Tuhan aku senang sekali bos" ucapnya dengan senyum sumringah. "Terimakasih banyak bos, bos tahu saja aku memerlukan uang ini untuk bayar kontrakanku" katanya kegirangan. "Baiklah bos, aku jaga cashier dulu yaa ada pembeli tadi" dengan berlari kecil ia menuju meja cashier.
Seselesainya dari kerjaannya ia pulang ke kontrakan kecilnya dengan naik kendaraan umum. Merebahkan sedikit tubuhnya lalu menyiapkan makan malam untuknya dan adik laki-lakinya yang masih SMP.
Tok.....tok.....tokkk.... suara dari balik pintu terdengar. Dibukanya pintu itu dan terlihatlah lelaki tua yang mengenakan pakaian kaos oblong.
"Nak, apakah kamu sudah mempunyai uang untuk bayar kontrakan 2 bulanmu? Saya membutuhkannya untuk biaya ke dokter karena cucu saya panas badannya" jelasnya dengan wajah cemas.
"Ah iyaa paman, maaf sudah membuatmu susah, ini paman untuk bayar kontrakan yang sudah nunggak 2 bulan, makasih yaa paman untuk kesabarannya, semoga cucu paman lekas sembuh" ucapnya sambil tersenyum tulus.
"Makasih ya nak, saya harus segera pulang dan membawanya kedokter" lalu berlalu pergi.
Sekarang uang ini hanya cukup untuk makan sampai 2 hari nanti. Aku haru segera mencari pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Devil's Revenge
FanfictionBalas dendam adalah tujuan utama hidupku. Bagaimana aku bisa hidup tenang jika orang yang ku cinta tersiksa disana. Ya! Akan ku dapatkan dan kubunuh kau! Akan kulucuti jiwa dan tubuhmu, sampai kau meraung dan memohon ampun sujud dihadapanku!