MIMPI

18 3 0
                                    

Dibuat untuk Levi Song Fest 2016

H-4 : Indonesia : Bondan Prakoso ft Fade 2 Black- Ya Sudahlah

Shingeki no Kyojin by Hajime Isayama

Pagi itu Levi sedang asik menikmati udara segar di taman kota di Trost yang untungnya masih belum ramai dikunjungi. Walaupun pagi itu mendung namun hal tersebut tetaplah Levi nikmati, walaupun pakaiannya juga hanya kaos jersey dan celana training, tapi dia tetap terlihat bersahaja.

Earphone warna pink beserta ponsel yang dia pinjam dari Petra Ral si sales kosmetik juga turut menghibur hatinya dengan mendendangkan lagu-lagu mars.

Sungguh pagi yang nikmat, maklum, hari minggu.

"ah, sekarang hujan deras.. ."

Suara seseorang tertangkap oleh Levi, Levi pun menoleh dan mendapati seorang pemuda sedang berdiri di dekat pohon jambu, wajahnya menegadah ke langit, dan pakaiannya lusuh.

Levi berhenti, lalu menengadahkan tangannya, mencoba memastikan barangkali memang hujan.

". . . . . ."

Sama sekali tidak ada air yang menetes.

Levi kembali melihat kearah orang tadi, wajahnya masih menegadah ke langit.

". . . . ."

Levi pikir yang bicara itu pastilah orang gila atau kurang waras, jadi Levi putar balik arah saja, sekedar berjaga-jaga jika orang tadi akan mengamuk lalu melemparinya dengan batu, atau bahkan **k nya.

"hiks. . slruuuup."

Belum juga Levi merampungkan langkahnya yang ke 3, Levi sudah mendengar suara dari orang tadi, Levi berhenti, lalu mengamati orang itu.

Ternyata memang hujan. . .

"Levi-senpai. . Pernahkah hidupmu sehancur hidupku ?" Orang tadi kini menoleh ke arah Levi, matanya mengucurkan air mata dengan deras, ingusnya juga belum diusap. Levi merasa sangat risih.

". . . . .

. . . Eren ?"

Ya, Eren. Levi sekarang ingat, ingat pada adik kelasnya yang Levi ketahui selalu bersemangat dan berapi-api.

"oh, Eren. Aku sampai tak mengenali dirimu." Kata Levi.

"kukira kau orang gila." Levi menambahkan.

"Ya. . 7 tahun telah berlalu sejak aku lulus dari SMA, dan aku berakhir seperti ini. . seperti orang gila." Kata Eren sambil tersenyum, namun senyumannya sungguh menyiratkan kesedihan.

Levi menatap dalam-dalam.

". . . . .

. . . oi bocah, lihatlah sungai di sebelah pohon jambu itu." Kata Levi dengan mantab, dan tentu saja dengan intonasi datar yang bersahaja.

"sungai. . . itu ?" Eren mendekat, berpaling menatap sungai. Sungai itu sungguh jernih, tidak terlalu dalam sehingga masih bisa menampakkan pemandangan bawah air di dasar sungai tersebut.

Dibawah sana terlihat sayap kupu-kupu yang terapung di permukaan air, hanyut. dan nasib kupu-kupu itu bisa dipastikan sudah mati.

Mati di tempat yang terlihat damai, juga indah.

"senpa-

JDUAG !! BYUUURR !!!!

"Oi bocah , kau tau ada sungai yang mengalir jernih disana dan kau masih terlihat seperti tai di tempat sampah ? orang yang bahkan tidak bisa menjaga kebersihan badannya tidak akan sanggup untuk membersihkan pikirannya." Kata Levi dengan jengkel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang