1. Stalking

6 0 0
                                    

Pada awalnya buku baru yang aku jalani sudah lebih baik dibandingkan buku sebelumnya, itu perkiraan ku.
Namun, aku salah. Memang awalnya lebih baik, tapi tidak selanjutnya. Alih-alih membuka lembaran yang lebih indah, aku hanya menemukan goresan-goresan menyedihkan yang mau tak mau harus ku nikmati.

*

Andaikan aku pandai biologi, mungkin aku tahu penjelasan ilmiah tentang mengapa aku mengalami perasaan ini. Sedih, senang, kecewa, berharap, menangis, bercampur menjadi satu hanya karena sesuatu yang dinamakan cinta. Benar kah ini cinta? Entah lah, aku bahkan tidak tahu apa-apa. Hanya perasaan bercampur aduk itu lah yang ku rasakan ketika melihatnya. Mungkin seorang ahli biologi atau seorang psikolog akan mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan hormon yang entah lah, aku pun tidak tahu namanya. Tidak seperti ku yang hanya menghubungkan cinta dengan Teori Hukum Gossen I dan ditaburi asumsi enggak jelas buatanku sendiri.

"Kok dia jarang banget update sih.." gumamku seraya menatap layar handphone dan menggerakan jari-jari ku diatas layar, mencari apa saja yang bisa memuaskan hati.

Hidup ini keras. Setiap harinya ada saja hal-hal yang akan membuat seseorang lelah. Begitu juga aku, dan inilah yang bisa ku lakukan untuk melepas lelah. Stalking

Sudah sekitar 10 menit aku melihat-lihat foto yang diunggahnya di instagram. Melihat berbagai komentarnya di postingan orang lain. Bahkan sekali-kali aku berteriak kesenangan karena postingan ku dilihat oleh nya, padahal hanya dilihat belum di like. Ya walaupun hampir mau nangis karena lihat kedekatannya dengan perempuan lain di kolom komentarnya.

Lucu ya, padahal baru kenal, belum deket, cuma bisa stalking, tapi udah suka bahkan tergila-gila sama dia. Cinta itu emang aneh, gak ketebak.

Krriieetttt, pintu kamar ku terbuka.

"Yaampun Netha! Kamu tuh ya udah bunda bilangin berkali-kali masih aja gak nurut! Ini udah malem banget sayang, mau tidur jam berapa hah? Besok itu senin loh!" omel bunda.

"Iya iya bun, ini Netha tidur" jawab ku seraya mengunci layar handphone lalu memejamkan mata.

*

"Netha!!!"

"Iyaaa, tunggu sebentar"

"Bunda, Netha berangkat yaa.. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Hmm mungkin bisa dibilang terlambat, tapi tak apa kan? Hai, namaku Netha Andira, kelas XI SMA Harapan Bangsa, aku punya kakak dan adik, dan sahabat ku yang selalu ke rumah setiap pagi untuk berangkat bersama seperti sekarang ini. Dia Kevin Putra Artha, ya sahabat ku seorang laki-laki bukan perempuan, tak masalah kan?

*

"Neth, laper"

"Makan"

"Neth"

"Apasih Tra"

"Laper"

"Bodo ah"

"Ah kagak peka banget sih Neth, pantes masih jomblo"

Plakkk, satu jitakan dari ku mendarat tepat di jidat Putra.

"Nethaa!" seru Tiana, temanku seraya berlari-lari menghampiri ku.

"Kenapa Na?"

"Di panggil bu Siska"

"Ada apa emangnya?"

"Enggak tau, buruan gih"

"Yaudah makasih ya Na, ohiya Putra lo jangan kemana-mana disini aja ya" ucap ku lalu langsung pergi menuju ruang guru.

*

Brakkk, tiba-tiba seseorang dari arah berlawan berlari dan menabrak ku.

Dengan sigap aku berdiri kembali dan merapikan seragam ku yang agak kusut karena terjatuh. Namun, saat aku melihat si penabrak..

Dia...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang