trois.

507 55 11
                                        

Di satu sisi...

"Kino!!!" panggil wooseok dari pintu ruang latihan dance.

"Apa'an?" jawab kino lesu sambil bersandar di kaca besar (?) yang berada di  ruang latihan dance tersebut.

"Loh, ada apa bro???, sohib gua kenapa kok murung kek gini hah??" wooseok pun menghampiri kino yang sedang murung menatap handphonenya.

Wooseok pun ikut melihat apa yang dilihat kino di handphonenya.

"Hemm..., pantesan murung, lagi mandangin foto mantan ternyata..."

"Iya nih, wooseok..."

"Apa?"

"Gue lagi kangen beut lho sama pinky..., tapi kenapa pas ketemu dia gue enek,  kalo lagi gak ketemu dia gue kangen gitu..."

"Lho?! Kok bisa aneh kek gitu? Tapi btw, lo emang latihan dance sendiri apa?"

"Ya, biar gue bisa move on dari pinky"

Entah kenapa, wooseok malah merasa kasihan melihat nasib sahabatnya yang seperti ini, padahal tak seperti biasanya ia seperti ini.

"Halah..., udahlah gak usah dipaksain, gue pengen tanya sesuatu ame lo..."

"Tanya aja ga apa..."

"Ceritain ilustrasinya kenapa lo bisa putus ama pinky??" tanya wooseok

Kino menghela nafas, dan berpikir sesaat, sebenarnya ia tak mau menceritakannya, tapi mau bagaimana lagi. Jika ada orang bertanya harus dijawab.

"Jadi ceritanya gini...."

Disaat ia mau bercerita, ternyata ia melihat seseorang.

"Hai ........... (nama disamarkan)" sapa wooseok

"Oh hai juga seok!!" balas orang itu


⚫️⚫️⚫️


Hemm..., pasti penasaran kan sapa orang yang dilihat sama kino dan disapa ama wooseok?

Gua kasih bocoran deh....

Tapi jangan marah ya?

.

.

.

Dia orangnya baik kok gak gigit + gak jahat 😂

putus ✖ kinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang