#1

141 4 0
                                    

Dafa POV

Dukk dukkk dukk .

Suara langkah kaki terdengar melangkah menuju kearah kamar gue.
Gue tarik selimut keatas. Entah kenapa bulu kuduk gue tiba-tiba berdiri.

Kreeekk.

Suara seseorang membuka pintu kamar yg jaraknya hanya 1 meter dari kasur dimana gue tidur.

"Dafa.. Kamu kok belum tidur. Ayu ikut aku keluar"

"Da..david" ucap gue kaget. Karena david udah lama ga ada kabar.

"Iya baby, ini aku. Aku balik buat kamu" liriknya sambil melebarkan kedua tangannya ingin menyambut gue

"Ta...taapi"

"Ssssttt"  belum selesai gue ngomong telunjuknya dijatuhkan di bibir gue.

Wajahnya semakin mendekat, namun entah kenapa perlahan gue menjauh dan mundur.

"Ini benar david kan .. Ya Tuhan.. "Teriak gue dalam hati

Dia semakin mendekat begitu juga gue yang masih ga percaya pun semakin mundur.

Bluukkk ...  Badan gue terjatuh. Kepala gue terjentur kearah tembok disamping kasur.

"Dafaaa sayaaang.... Dafaa"

Semua begitu gelap. Suara david mulai terdengar kecil.

---
---

"Dafaaaaaaa"

Serasa ada yang nyubitin pipi gue.

"Daaaafaaaa. Bangun udah siang"

Perlahan gue buka mata ternyata itu kak viola.

"Uuuuhhhhmmm.. Apasih kaa" gue mengucek mata perlahan. Pikiran gue pun masih kacau.

"Bangun dee. Udaah siang. Nanti telat loh" perintah kak viola sambil nimpukin bantal ke muka gue.

"Iyaa.. Iya kaaa" rintih gue sambil bangun dari lantai. Apaaa? Gue tidur dilantai? Gue jatuh apa gimana.

"Yaudah kaka mau bantu mamah nyiapin sarapan dulu yaa" ka viola sambil berjalan keluar kamar.ninggalin gue yang masih bengong dan kebingungan.

Oh ya. Kak viola kaka gue satu-satunya. Iya dia anak sulung dan yang pasti gue anak bungsu. Dia orangnya agak cerewet. Tapi perhatian banget sama gue. Dirumah kami cuma tinggal bertiga. Iya gue,kak viola,sama mamah. Ayah? Kalian pasti bertanya dimana ayah gue. Dia pergi ninggalin kami begitu aja. Entah dia kemana. 2 tahun belakangan ini udah gak ada kabar. Mungkin dia udah dengan keluarga yang baru. SHIT! Ga bertanggung jawab banget sebagai suami.

Gue tersadar dari lamunan . Kasur berbalut selimut putih itu berantakan. Kepala gue pening banget. Tiba-tiba gue inget kejadian sebelumnya. Ya Tuhan itu pasti cuma mimpi. David datang lagi.

Iya david dulu pacar gue. Dia hilang begitu aja gak ada kabar. Denger-dengersih keluarganya pindah. Tapi entah kemana ga ada yg tau. Tapi seenggaknya dia mengklarifikasi hubungan kami kan.

Ah makin males gue mikirinnya. Udahlah. Yang lalu biarin berlalu.

...

Author POV

Dafa berjalan menuju kelasnya. Dengan tas punggung yang bertuliskan EXO. Iya, dia emang penggemar boyband asal korea tersebut. Rambut lebatnya tersisir rapi dengan poni bak artis korea-_-.
Emang anak satu ini k-popers banget.

Dengan wajah agak lesunya dia duduk dibangku urut kedua dari pintu.

"Daaf, kok lesu banget sih lo" sambut Anji teman sebangkunya.

"....." dafa duduk tanpa mendengarkan Anji.

"Eh eloooo! Makhluk Tuhan paling sexy" Anji ngoceh lagi.

"Iya apasih njii...ng" balas dafa cuek.

"Eh kalo manggil gue gausah pake ng segala ya"

"Iyaaa"

"Ya lagian lo kenapa sih masih pagi udah lesu gitu?" duh temen Dafa yang satu ini emang kepo nya kelewatan.

"...."

"UYYY DAFA MARTIN" teriak Anji ditelinga teman sebangkunya tersebut.

Dafa langsung mendorong kepala Anji untuk menjauh darinya.

"Gausah pake teriak-teriak segala kali mas. Ini bukan di kebon. Lagian pendengaran gue juga masih normal kok" cetus dafa kesal

"Haha gitu dong. Cerewet lagi. Gua kan kaget aja ngeliat lo yang ga biasanya bengong-bengong" Anji menepuk pundak temannya tersebut.
"Lagian lo kenapa sih daf? Lagi mikirin siapa? Apa yang buat lemes gitu?" tak henti-hentinya Anji melontarkan pertanyaan.

"Udah diem berisik lu ah" tanpa mau ambil pusing dafa langsung membungkam mulut temannya tersebut.

-----

Dafa POV

"Kringgg...kringgg"

Bel masuk berbunyi.. Terlihat dari arah kejauhan guru cantik nan bahenol tapi  tampangnya bak syaiton. Namanya bu Sarah.

"Mak lampir dateeeeeng" teriak Ken dari depan kelas sambil ngiprit .

Semua murid pun berlarian ketempat duduknya masing-masing.

Guru itupun berlenggok duduk ke bangkunya. 5 menit kemudian disaat ia bangun dari tempat duduknya tiba-tiba permen karet menempel dibelakang roknya.

"Jederrrr" suara meja yang dipukul pake penggaris. Suaranya menggelegar bak sangkakala. Eh engga-engga.. Kiamat dong.

"SIAPAA YANG MENARUH BEKAS PERMEN KARET DI BANGKU GURU?" bentaknya dengan begitu  keras. Semua murid hening, dan tiba-tiba gatau kenapa semuanya natap ke gue, iya gue.

Anji yang satu meja sama gue pun menengok kearah gue.

Pikiran gue semakin bingung. Ngapain coba mereka ngeliatin gue. Gue tau gue ini paling tampan disini. Tapi ga gitu juga keless...

Tiba-tiba gue sadar kalo ada bungkus permen karet berserakan di ujung meja gue.

"DAFA MARTIIIN!! KELUAR KAMU SEKARANG" teriak guru killer itu.

"Ta.. Tapi bu itu bukan bekas saya.. Saya ga makan per..."

"CEPAT KELUAR!!" bentaknya tanpa mendengar penjelasan gue.

Tanpa basa-basi dan takut malah kena masalah lebih, gue menuruti perintah bu Sarah. Gue berjalan dan bengong didepan kelas. Entah apa yang bakal gue lakuin.

Hi readers!!! 😘😜
Mohon dukungannya ya ... Soalnya aku newbie disini.

Semoga kalian suka sama cerita ala-ala ini. 😂😍

-ParkHyunJaee.

The Story Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang