Peyempuan Quotes

Persembahan Cinta

"Hapus air matamu, tataplah aku, dan ceritakan semua keluh kesahmu padaku."

"Aku akan dinikahkan dengan laki-laki pilihan ayahku."

Hati mereka diselubungi kesedihan, kegundahan, dan kekhawatiran terhadap belahan jiwa. Mungkin nanti harus berpisah ruang, tetapi tidak dengan hati. Di hati masih tersimpan cinta yang akan menggenggam semua kisah, kisah cinta yang akan membentangkan sayapnya. Namun, harus patah oleh orang-orang yang tidak mengerti akan perasaan seorang pencinta dan kekasih.

Mengapa aku dipertemukan kalau harus terpisahkan? Mengapa aku tercipta tanpa berpasangan dengan dia? Oh Tuhan, kuatkanlah jiwaku.

Kesunyian telah menggigit pikiran, mencabik-cabik hati yang tidak berdaya dan membawa semua angan ke ruang hampa yang jauh dari cahaya.

Roman, bukan kamu yang salah atas semuanya. Aku mencintaimu sepenuh hatiku dan cinta ini tidak akan pernah hilang meski aku harus dimiliki oleh yang lain. Engkau adalah aku. Kehilanganmu adalah kehilangan sebagian dari diriku. Percayalah, hati ini akan tetap untukmu, selamanya.

Belahan jiwaku, hapus air matamu. Jangan pernah lagi menangis karena air matamu membuat aku gelisah dan khawatir akan dirimu.
Ratu hatiku, bila kau rindukan aku pejamkan matamu dan aku akan hadir, memelukmu dengan sayap-sayap biruku, membelai rambutmu dengan kelembutanku.
Jantung hatiku, malam ini aku benar-benar ingin berdua denganmu dan akan bercerita banyak padamu sampai subuh habis dengan sendirinya.

Cinta..., cinta telah mengenalkannya pada luka. Ia harus menerima sayatan pedang keegoisan orangtua Evril. Cinta telah membawa Roman terbang ke angkasa, tetapi ia juga harus merasakan perihnya cabikan dari cakar cinta yang mengoyak mangsanya tanpa belas kasih.

"Roman, aku relakan semuanya kepadamu. Hanya kamu yang boleh mendapatkannya. Ini adalah persembahan terakhirku untukmu. Terimalah pengorbananku yang begitu berharga bagi semua peyempuan. Tidak ada lagi yang bisa kuberikan selain ini."

"Bukan ini caranya untuk membuktikan cintamu. Aku mencintaimu dengan tulus, Evril."

"Roman...."

"Pulanglah, besok aku akan datang. Percayalah, jika kamu memang milikku, Tuhan akan membukakan jalan untuk kita."