Prolog

141 15 3
                                    

Meong!

Seekor kucing sedang menghujam pipi majikannya dengan selembar lidah. Lalu, Seseorang mengerjapkan mata dari ritual tidurnya.

Siapa lagi kalau bukan dengan Isabelle Vadrain. Yang biasa dipanggil abelle.

Rain? Ya, ia terlahir saat hujan turun yang diakhiri dengan semburat pelangi yang begitu banyak warnanya menghiasi langit biru muda di angkasa.

Gadis yang selalu rutin dibangunkan oleh 'momong' kucing hitamnya yang ia temukan sejak kecil di tong sampah. Momong sudah seperti sahabatnya sendiri.

"Hmm.. Hey, mong sudah cukup ini sangat menggelikan," ucap gadis itu terkekeh sambil menggendong momong keluar kamar.

Gadis manis tinggal di sebuah kontrakan baru yang sederhana. tapi, setidaknya rumah ini lebih layak dari yang sebelumnya, bersama bibi dan pamannya yang kejam dan ia tinggal bersama kedua adik kembarnya, Ellin dan Ellis. Ayah dan ibu kandungnya? Mereka telah tiada.

"Kau sudah bangun rupanya? Cepat bangunkan adik-adikmu itu jika mereka tidak ingin mati kelaparan!" Bentaknya di pagi hari ini.

"I-iya bibi." ucap gadis itu masih menggendong-gendong kucing hitamnya. Gadis itu pun melenggang pergi memasuki kamar adik kembarnya.

"Dek, dek bangun.. Ayo, kita akan berangkat sekolah bersama." Ucapnya sambil mengguncang-guncang dua tubuh kecil yang tergeletak tidur.

"Hoaamm.. Baiklah." Ellin terbangun lebih awal.

Ellinda reynanda.

Disusul dengan adiknya yang berselisih hanya 8 menit saja.

Ellisa reynanda.

Ya, Reynanda adalah nama gabungan dari nama bunda dan ayahnya -reyna dan fernanda- ketika bunda nya melahirkan mereka, ia sudah tak berarwah lagi karena pendarahan yang sangat hebat.

Mereka kembar yang sangat seiras, sama-sama mempunyai lesung pipi, dan kulit seputih salju sama dengan kakak-nya. Rambut mereka sama-sama berwarna coklat emas sebahu. Mereka duduk di kelas 1, elementary school.

"Ayo sana mandi"

Ellin dan Ellis pun berjalan tertatih-tatih karena mereka masih setengah tertidur.

Abelle menidurkan momong di sofa, dan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap sekolah. Ia duduk di kelas 3, junior high school.

Isabelle POV

Selesai mandi, aku memakai seragamku. Dengan rok hitam pas selutut. Tak seperti teman sekelasku yang selalu memakai rok kekurangan bahan dan rutin menggangguku di sekolah.

Lagi-lagi di rumah ini. Kalian tidak tau saja seberapa kejam bibi dan pamanku. Rasanya aku ingin membunuhnya!

Aku menyisir juntaian rambut hitam yang lurus sedada namun diujungnya sedikit ikal karena rambut bunda yang sama denganku.

"MEOW! MEOWWW!"

Oh tidak, aku dikejutkan oleh Jeritan momong!

WARNING!!!

Uhuy seneng buanget bisa publish cerita ini maaf terlalu dikit karena baru permulaan. Ininih genre fav akoh misteri dan pembunuhan gitoh. TAPIIIII ada unsur romance nya jugaa lho.

so please stay be my readers yap! Aqu tayang kelian. Maaf baru sedikit soalnya baru permulaan. Sekarang publish nya sekaligus 2 ya, bonus😜. Panggil aku hayati ya hue he he.

Vote + Comment juga jangan lupa kasi kritik saran nya.

arigató gozaimasu😚

OrgiazonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang