Part 2

28 0 0
                                    

" dasar tampan tapi datar " jawab gadis itu pelan sambil berlalu.

Tapi James mendengar dan ia tau wanita itu sedang memujinya atau bahkan menghina.

Baru kali ini.

........................................................................

Malam ini seperti biasa ia tidak mengganggap larutnya malam , tetap berkutat dengan berkasnya seolah tidak ada yang bisa mempesonanya.

Dan ia merasa bahagia dengan kata lembur.

Tidak untuk sekertaris barunya, baru pertama bekerja dan harus lembur. Membuatnya jengah dan berlalu menuju ruangan CEO .

Tapi tak mengurangi kesopanan ia tetap mengetuk.

"masuk " suara itu mengintruksi wanita cantik ini masuk

" permisi sir, saya lapar dan bolehkah saya pulang duluan "

" Apakah pekerjaanmu sudah selesai? Saya perlu file itu besok" jawabnya dengan tegas

" Sir saya bisa mengerjakannya dirumah nanti! Saya ini lapar dan dari tadi saya jamin pasti anda belum makan juga.. Setidaknya saya menyadari kalau manusia butuh makan sir "

" Tidak usah mempedulikan saya, dan saya mau besok file sudah ada di ruangan saya silahkan pulang. Sekertaris cerewet! "

" saya hanya menjalankan sebagai manusia sosial, apa saya salah?! Ya saya akan taruh subuh subuh di meja bapak. Dan saya anggap cerewet itu pujian " jawab Jeslyn dengan kesal dan berlalu

Selalu lelaki ini menyebalkan. Untung saja tampan kalau tidak, ia pasti sudah menggaruknya.

Dengan kesal ia berjalan.

Tapi suara bariton itu memberhentikan langkahnya

" Jeslyn, besok saya mau kamu lembur lagi ! "

Dan ia kembali memutar jengah matanya.

"ck. iya sir tentu "

Jeslyn kira sekedar bilang hati hati sebagai kemanusiaan.

Nyatanya hanya untuk mengingatkan lembur.

Berjuta kali ia mengumpat dan ia penasaran sebenarnya apa ia tidak tertarik pada wanita.

Jeslyn cukup menarik kalau dilewatkan, walaupun tidak ada niat menggoda.

Tapi itu kenyataannya. Sayangnya James terlalu mengabaikan kecantikannya. Tapi ia tidak perduli.

" Bagaimana bisa dia mendapatkan istri, nanti ohh sungguh sialnya nasib perempuan itu " Batin Jeslyn

Ia mengumpat penuh, bahkan kenapa ia peduli dan memikirkan hal yang tidak penting.

Walaupun sadar atau tidak semua orang pasti juga ingin tahu, kenapa sedingin itu pasti ada alasan.

Sampai di depan lobby, Jeslyn menunggu jemputan. Karna sudah kesepakatan dengan sang ayah, dan tidak terbantah mau tidak mau ia harus menuruti kalau masih ingin bekerja.

Tentu tidak dipungkiri anak kedua dari pengusaha sorotan dunia,dunia berbahaya dan harus sangat hati hati.

" ckck lama sekali tak taukah aku lapar, bahkan pesan makanan tak sempat gara gara berkas bodoh dari lelaki dat.."

"dat apa jeslyn?!, kalau tidak sudi silahkan keluar, mudah? " suara bariton milik james menggema di depan kantor yang sudah sepi dan gelap.

Ia berjalan pelan menuju depan lobby untuk pulang tentunya.

Pukul 11 malam. Bagaimana tidak sepi.

Dengan kaget ia menjawab pertanyaan james.

" hah astaga kenapa tiba tiba disini pak..saya tidak bilang tidak sudi. Saya manusia biasa yang sering mengeluh pak, walaupun seperti itu saya tidak keberatan dengan apapun yang menjadi tanggung jawab saya " ucap jeslyn dengan santai

Tampak james begitu terkejut dengan wanita ini.

Tampaknya aura dinginnya tidak sama sekali mengkikis rasa beraninya.

Hanya dia wanita yang seperti itu, setelah masa lalunya.

Dahi James berkerut dan berkata.

" kantor saya ini dan terserah saya dimana saja dan kapan saja, oh baguslah"

Tampak mobil jemputan Jeslyn tiba didepannya tepat setelah perkataan james yang sangat tajam.

" hanya oh, astaga untung saja saya sudah dijemput bisa mati muda saya, saya permisi pak " ucap jeslyn dengan senyum paksaan dan ramah.

Sepertinya ia baru menyadari gadis pemberani itu, baru dia yang bisa membuatnya berdebat dengan karyawannya sendiri.

Bagaimana otaknya tidak bekerja, karena pemikirannya tidak bisa ditebak.

Wanita ini membuatnya sempat ingin tertawa karena ucapan yang sedikit menghibur lelahnya.

Padahal wanita itu tidak melakukan seperti wanita lain, menggoda.

Cukup untuk wanita itu.

James bedecak. Bagaimana ia lupa bahwa ia mau pulang.

Setelah sampai dirumahnya ,dengan berharap ia bisa segera masuk kamar dan tidur . Namun sahutan nyaring ibunya membuat ia terperanjat kaget.

"Jamesssssss!!!!! Sini kau "

Di saat melewati ruang keluarga ia tau betul itu suara ibunya. Dan ibunya sedang berkacak pinggang didepannya.

" haii ma? Ada apa? " tanya James dengan malasnya

" Kau ini melupakan makan malam bersama keluarga. Lembur terus! Sudah kupastikan kau belum makan "

" ya maaf ma terlalu sibuk tadi, iyaa belum besok makan. James kekamar dulu ngantuk " jawab james dengan berlalu

" heh besok bagaimana bisa ! " teriak ibunya namun anaknya malah berlalu.

Ia tau anaknya cukup lelah.

Dan karena ini , anaknya memang butuh seorang istri.

Bagaimana tidak makannya saja bahkan urakan walaupun ia sudah bersikeras agar anggota keluarga makan malam dan pagi tidak boleh dilewatkan.

Tapi dirasa percuma karena kesibukan anaknya memang membuat pola makan urakan.

Dengan tidak sabar James membuka jasnya sembarangan dan meninggalkan seluruhnya agar menyisakan bokser.

Sepertinya ia butuh berendam 5 menit cukup dan langsung tidur.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang