Mantan Terindah

1.8K 27 10
                                    

Berawal dari tweet @nulisbuku yang mengharuskan kita membuat narasi dari gambar disamping --->

sebenernya cuma iseng-iseng yang berawal dari status muci, tapi rasanya jadi ingin upload kesini deh. hehehe so here the short story, kolaborasi dari saya dan muci :3

#M : Muci Part #Q : My part

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

#M

"Aku melihatmu di sana. Di antara percik butiran air mancur taman kota. Ya, kau di sana, duduk tenang seraya menatap semburat jingga cakrawala yg menunggu rembang petang. Senyummu masih sama. Darahku berdesir, sepoi angin menarikan ujung rambutku. Mata coklatmu menemukan sosokku, kau tersenyum. Manis. Masih sama. Aku menyunggingkan senyum, membalas senyummu. Jantungku berdebar menatap wajahmu. Wajah yg tak pernah beranjak dari relung pikirku sejak aku terakhir melepasmu. Akankah kau masih menyimpan rasa yang sama?"

#Q

Aku duduk di bangku ini, di depan air mancur yang sama. Sama seperti dua tahun yang lalu, kini kualihkan pandangan dari memori kita dan disana kulihat mata hijau yang sama. Mata hijau yang pernah menatapku penuh cinta dan aku tersenyum, bahagia.

#M

 Kau masih memandangku. Senyummu terasa masih membekukan sebagian persendianku. Aku menunduk malu. Tak berani terlalu lama menghujamkan mataku ke bola matamu. "Bagaimana kabarmu?" kau membuka suara seraya beringsut memberiku sedikit tempat pada bangku itu. "Ya, seperti yang kau tahu sekarang" Kuhempaskan tubuhku perlahan pada bangku itu seraya mengerling padamu

#Q

aku menatap matanya, caranya menatapku masih sama seperti dulu. walau terhalang senja dapat kulihat semburat merona dari wajahmu. Aku tertawa dalam hati, wajahmu masih terlihat sama. Aku masih tersenyum, "bagaimana kabarmu?" pertanyaan ini meluncur begitu saja dan aku bergeser sedikit memberimu ruang, untuk hatiku? Lagi? Mungkinkah?

#M

"Bagaimana denganmu?" tanyaku. Hanya itu yg sanggup kulisankan. Padahal, masih banyak pertanyaan yg menggelayuti kerongkonganku tapi tak sanggup kukatakan. Ah, aku hanya masih terlalu berharap padamu. Aku melihat seberkas pantulan sinar kecil pada sela" jarimu. Cincin emas melingkar manis di jemarimu. Bibirku spontan terkatup melihat itu. Mungkinkah kau? Ah, benar. Jika saja aku tak melakukan kesalahan itu. Jika saja aku tak membiarkanmu menjauh begitu saja. Andai saja aku bisa mengembalikan masa indah itu, memutar waktu. Andai saja. Namun, rasanya terlambat sudah.

#Q

Dapat kulihat arah pandanganmu pada jari manisku, aku mengalihkan pandangan. Tak tega, sungguh. Aku menggepal tanganku. Mencoba tersenyum walau hanya seringai aneh yang terbentuk dari wajahku. Atsmofir berubah kaku, ingin ku mengutuk keadaan yang membiarkan kami bertemu. Kalau begitu aku harus mengutuk diriku yang datang ke tempat ini hanya untuk mengingat kisah cinta pertamaku.

#M

Aku menelan ludah. Getir. Kau memergokiku menatap cincin emasmu. Kau hanya tersenyum hambar. Aku bingung harus bersikap bagaimana. Ah, sudahlah. Takdir memang berkata demikian. Kita dipertemukan pada saat yg tidak tepat. Ternyata aku salah. Kau tidaklah sama seperti dulu saat aku melepasmu. Sudah ada sosok yg mengisi relung kosong hatimu, yang pasti itu bukan diriku. Bahkan mengisi genggaman hangat tanganmu. Ya, genggaman tanganmu yg selalu kurindukan sekarang sudah bukan milikku lagi.

#Q

Aku memantapkan niat, kuraih tas tangan hadiah ulang tahunku darimu. Secarik undangan berwarna pastel dengan model indah sudah berada ditanganku, "aku sungguh berharap kau bisa datang. Sungguh." Ku coba untuk tersenyum entah mengapa seperti takdir hari ini kubawa undangan berukir namamu ke tempat dimana dahulu kau mengucap cinta. Aku tersenyum getir, sesak kembali datang sesungguhnya jika kita tak ditakdirkan bersama kenapa kita harus dipertemukan oleh ketidaksengajaan ini?.

Tapi tetap ia harus datang karena ia mantan terindah.

--------------------------------------------------------------------------------------------------

hope you love it :)

Copyright by Flarisha and Murifah.2014.

Mantan TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang