1 : Start

5.7K 260 3
                                    

Angin musim panas tertiup dengan lembut menerbangkan helaian  surai coklat seorang gadis yang sedang terduduk manis di bawah pohon. Punggung sempitnya ia sandarkan pada batang kokoh pohon yang daunnya ikut berguguran tertiup angin. Tungkai pendeknya ia luruskan ke depan agar ia bisa merasa lebih nyaman. Mata sipitnya ia pejamkan supaya bisa menikmati suasana yang sangat cozy ini.

“Hey, apa yang kau lakukan disini?”

Seruan yang bisa dikatakan tidak pelan itu membuat gadis itu tersentak dari tidurnya atau mungkin lamunannya itu. Sang gadis sontak membuka lalu mengerjapkan kedua matanya, membuat optik itu terbiasa dengan sinar matahari yang mengenai wajah mungilnya itu.

Senyuman manis terukir di bibir tipisnya. “Aku sedang berfikir.” jawab gadis itu.

Pria tadi merasa tidak puas dengan jawaban dari gadis di hadapannya, “Apa yang kau fikirkan?”

“Sesuatu.” Gadis mungil itu kembalo menjawabnya dengan singkat.

“Biar aku tebak. Kau pasti memikirkan cinta pertamamu yang tak berkesudahan itu. Benar?”Senyuman terukir di bibir tebal pria bertelinga lebar itu.

“Bagaimana kau bisa tahu, Chan?”

Pria bernama lengkap Park Chanyeol itu tersenyum, ia mengacak pelan rambut berwarna coklat milik gadis yang bersandar dipohon tersebut.

“Aku mengetahui semua hal tentangmu, kau tahu sendirikan Baekkie.”

Mendengar jawaban yang dilontarkan Chanyeol membuat gadis yang dipanggil Baekkie itu tersenyum tipis.

“Benarkah?”

“Tentu saja, kau bisa bertanya apapun tentangmu padaku.”

“Kalau begitu, apa kau tahu jika kau adalah cinta pertamaku yang tak berkesudahan itu. Apa kau tahu itu, Chanyeol?”

Chanyeol terdiam, ia menatap kedua bening hitam yang telah ia kenal sedari kecil. Jujur saja ia tak bisa berkata apa-apa saat kata itu keluar dari mulut Baekhyun.

“Kau tak tahu kah, Chan?”

Gadis  itu tersenyum getir dan meninggalkan Chanyeol bersama jatuhnya bunga berwarna merah jambu dari atas pohonnya.

“Maafkan aku, Baek.”

Chanyeol membeku ditempatnya, dia masih tidak percaya dengan apa yang Baekhyun ucapkan. Chanyeol tahu bahwa mereka memang sangat dekat, bahkan Chanyeol sudah menganggap Baekhyun sebagai adiknya sendiri. Tapi, waktu mengatakan lain. Sekarang Chanyeol mengetahui bahwa ia adalah cinta pertama bagi gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri itu. Chanyeol juga merasa sakit di dadanya apabila ia melihat Baekhyun dekat dengan teman sekolah mereka, Kris. Ia mempunyai perasaan ingin selalu melindungi gadis mungil itu. Ia tidak ingin kehilangannya.
.
.
.
Jam pelajaran ketiga sedang berlangsung, tetapi sedari tadi Chanyeol sama sekali tidak memperhatikan Choi seongsaenim yang sedang menjelaskan tentang rumus fisika yang tidak akan ada habisnya. Chanyeol sedang memikirkan tentang ucapan Baekhyun sewaktu jam istirahat tadi. Ternyata selama ini apa yang ia fikirkan itu salah. Chanyeol berfikir bahwa selama ini Baekhyun selalu memberikan perhatian pada Chanyeol itu bukan karena mereka sahabat, melainkan karena Chanyeol adalah cinta pertama untuk Baekhyun yang tak pernah berkesudahan.

Di sisi lain, Baekhyun pun sedang melakukan hal yang sama seperti yang Chanyeol lakukan. Ia sedang memikirkan ucapannya pada Chanyeol tadi. Ia sudah tidak kuat untuk menahan rasa itu di hatinya. Jadi ia memutuskan untuk langsung mengatakannya pada Chanyeol. Tapi, hal yang ia takutkan pun terjadi, ternyata Chanyeol memang tidak pernah menyadari semua yang selama ini sudah ia lakukan padanya. Mungkin Chanyeol hanya mengangggapnya sebagai perlakuan sayang seorang adik kepada kakaknya. Sepertinya Chanyeol memang masih mencintai gadis yang menjadi cinta pertamanya dulu, namun gadis itu pergi meninggalkan Chanyeol dengan rasa sakit yang dirinya rasakan.
.
.
.
FLASHBACK

You Don't Know Love [2nd Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang