Setelah sama-sama terkejut dan membuat Daehyun juga terkejut, akhirnya Chanyeol menjelaskan apa hubungan mereka berdua. Chanyeol hanya mengatakan bahwa mereka bersahabat dan sudah lama berpisah.
Dan apa yang dilakukan Baekhyun? Ia hanya duduk dengan kepala yang menunduk dalam. Ia sedang bergelut dengan pikirannya.
Kenapa Tuhan harus mempertemukan mereka kembali?
.
.
.
.
Chanyeol menjelaskan semuanya, kemudian berpamitan untuk pulang. Ia berdalih bahwa khawatir mengganggu waktu keluarga kecil itu.Baekhyun sampai saat ini masih merasa terkejut. Ia hanya bingung kenapa ia harus dipertemukan kembali dengan Chanyeol.
Tidakkah Tuhan kasihan kepadanya. Ia sudah merasa bahagia tetapi kenapa kesedihannya harus muncul kembali.
Mencoba untuk tidak peduli. Tetapi tidak bisa.
Entah mengapa, ia pun tak tahu.
Yang kini ia pikirkan adalah keluarga kecilnya.Daehyun Baekhyun dan Taehyung.
.
.
."Bee, sepertinya kau begitu terkejut saat melihat Chanyeol. Apa kau sudah lama tidak bertemu dengannya?"
Baekhyun membulatkan matanya saat tiba-tiba Daehyun membahas tentang mereka."Y-yya aku-- sudah lama tidak bertemu dengan---" Ia menelan liurnya dengan gugup.
"C-cc-chanyeol." Baekhyun merutuki dirinya sendiri yang tiba-tiba menjadi gugup tanpa sebab.
Daehyun tersenyum manis kepadanya, "Kalian pasti merindukan satu sama lain, ya? Maafkan aku karena tidak memberitahumu jauh-jauh hari setelah aku mengenalnya. Tapi bahkan aku baru tahu kalau kalian itu berteman."
"Eo, kau tidak perlu meminta maaf, Dae. Aku juga baru tahu jika kau kenal dengannya."
"Hahhaha. Sudahlah ayo tidur ini sudah larut, Taetae saja sudah mulai membuat pulaunya sendiri di atas bantal." Kekehan Daehyun berganti menjadi ringisan kecil saat Baekhyun mencubit gemas perutnya.
Baekhyun hanya ingin seperti ini. Sederhana dan bahagia. Biarkan ia bersikap egois untuk saat ini. Karena bisa saja esok hari akan berubah.
Mungkin.
.
.
.
.
.
Sudah seminggu setelah pertemuan -tidak sengaja- antara Chanyeol dan Baekhyun. Dan sejak seminggu itu juga sikap Taehyung menjadi sangat dekat dengan Chanyeol. Terkadang saat Baekhyun akan menjemput Taehyung di rumah sakit, ia melihatnya sedang bercanda bersama Chanyeol di taman belakang rumah sakit.Sebenarnya Baekhyun takut, ia juga khawatir. Tetapi ketika melihat tawa riang Taehyung bersama Chanyeol, seakan-akan semua rasa gelisahnya meluap begitu saja.
Ia mungkin merasa -sedikit- Bahagia.
Hanya sedikit mungkin.
Tetapi hari ini, ada yang sedikit berbeda. Tawa Taehyung tidak terdengar dan kini ia hanya terduduk menunduk sambil memangku robot Iron Man miliknya. Bahu kecil itu bergetar pelan saat Baekhyun mulai mendekatinya.
"Astaga! Taetaeya apa yang terjadi? Mengapa kau menangis, sayang?"
Baekhyun memeluk tubuh mungil Taehyung dan mengelus rambut halus anaknya pelan."Hikss.... hikss...maaa...huaaa" Tangisannya semakin pecah dan ringisan terdengar tepat disamping telinga Baekhyun membuatnya semakin khawatir akan keadaan Taehyung.
"Cupp... cupp... Taetae jagoan mama jangan menangis. Ada apa sayang? Apa ada yang menjahilimu? Katakan pada mama, Sayang."
Tangisan Taehyung sedikit mereda, Baekhyun pun langsung menyeka air mata yang mengenang di pelupuk matanya.
"Dd...dob...ddobii ojisan. Hikss.."
Dobi?
Chanyeol?
KAMU SEDANG MEMBACA
You Don't Know Love [2nd Version]
Teen FictionChanBaek GS "Aku mengetahui segalanya tentangmu."- Chanyeol "Apa kau tahu bahwa kau lah cinta pertamaku yang tidak pernah berkesudahan?"- Baekhyun.