"Ayah sudah membelikan kalian tiket untuk pergi ke Surabaya. Kita nanti ke Jatimpark dan Museum Angkut." ucap Ayah di ambang pintu kamarku dan Adikku.
"YES!!" ucap kami kesenangan.
"Itukan tempat anak-anak kemnas jalan-jalan waktu itu." kataku berbinar.
"Bagus gak, Kak? Bagus gak?" tanya Adikku penasaran.
"Yaa, gitu deh." jawabku seadanya dan mengedarkan pandangan usil kepadanya. Dia marah.
"Ya, ga taulah aku.. Kan aku ga ikut kemnas waktu itu. Tapi, kalo kata temen sih bagus banget, masuknya mahal juga." ceritaku dengan sedikit riang.
"Iiih!! Pengen cepet-cepet ke sana!! Kapan, Yah, kita kesana?" tanya Adikku berbinar.
"Umm– tanggal 24 Maret berangkatnya. Kita naik kereta ya." kata Ayahku.
"Hah?! Tanggal 24?! Abis temen aku ultah gitu? Eh tunggu dulu, itu pagi-pagi, kan, kita berangkatnya?" tanyaku kaget.
"Iya. Oh iya, kamu harus bolos ya? Nanti kamu minta izinin aja ke temen kamu. Si Naila." saran Ayahku.
"Jangan Si Naila, Si Sefa aja. Mumpung dia sekretaris juga, yaudah aku bilang besok aja." usulku.
"Aku?" kata Adikku memelas.
"Kamu mah, kan, bisa Ayah kasih tau wali kelas kamu lewat agenda harian." kata Ayahku kepada Adikku.
"Oh iya. Yaudah nih, Yah, tolong tulisin." kata Adikku sambil menjulurkan buku agenda hariannya.
"Oh iya, Kak. Kamu beres-beres baju kamu dari sekarang. Pilih-pilih, tuh, yang mau dibawa ya. Jangan besok, ribet." sarannya.
"Iyaa."
"Kamu juga ya, De?" kata Ayahku meyakinkan Adikku.
"Iya– tapi bantuin hehe." pintanya.
"Yeuu, kapan mandirinya." kataku sinis.
***
"Sya, gimana nih? Gua udah nyiapin semua barang nyuprise!!" kata salah satu sahabatku, Evilia.
Ya, hari ini, tepatnya tanggal 23 Maret 2016, salah satu sahabatku, Shafira Firli Ananda, berulang tahun. Jadi, kemarin, kita ber-delapan, merencanakan kejutan ulang tahun untuknya dengan cara kebanyakan orang, sih, diceplokin. Tapi ini diceplokin seangkatan, tapi cewenya aja kalo sama cowo mah nanti digosipin, hehe. Lanjut aja percakapannya..
"Yaudaaaaaah, taro dilokeeerrr!!!" kataku tak sabar.
"Yaudah, ih, tapi kalo nanti ketauan si Shafira gimana?" katanya khawatir.
"HAHA. Iya. Yaudah, Vil. Taro atas loker aja wkw" kataku sambil menunjuk ke atas loker.
"Okee wkwk"
"Eh gua masuk dulu ya, Vil" pamitku dan dia hanya mengacungkan jari jempolnya.
***
"Weh, ini mau gaa? Ada yang mau gaa?"
*krik krik*
"Alaiya, kelas sepi.." hening.
Eh, ada Wilda dan Ara, 2 anak perempuan kelas 2-C, alias teman sekelasku yang terkenal pendiam. Ketika aku terawang, Ara sedang menggambar manga dan Wilda memperhatikannya.
"Wil? Ra? Mau ikutan ngeceplokin Shafira ga nih? Kalo gamau juga gapapa sih..." alaiya, diem aja."Yaudah nih, kalo gamau, kosongin aja yaa. Nasya mau keluar duluuu, hehe."
*kriek–braam!*
Aku pergi ke koridor lantai 2, mencari anak kelas 2-C untuk dimintai persetujuannya secara tertulis untuk mengikuti acara ceplok-menyeplok itu.
"Mau? Mau?" terpaksa, jadi ngasih anak kelas lain. Biarlah.
"Buat siapa?" tanya anak perempuan yang entah, udah lupa siapa.
"Shafira." bisikku.
"Oh.. Yaudah, gua tulis yaa. Masuk kelas dulu nih, naro tas sekalian." pamitnya
Aku mengangguk sambil tersenyum simpul.
"Gimana, Dir?" tanyaku kepada salah satu sahabatku, Andira Atha Henida, yang bukan lain teman sekelas sekaligus sahabat dari Shafira dan Evilia.
"Gimana apaan?" tanyanya.
Lola dasaar.
"Alaiya, dia pake lola di acara yang kaya gini. Haduu, gaklah, Diiir, bercandaaa. Jan baper ah wkwk." kataku sambil memeluk dan mengusap punggungnya.
"Ailah, biasaa wkwk. Btw, maksud lu si Shafira?" tanyanya dengan suara yang cukup besar. Untuk ukuran sekoridor, sih, kedengeran. Mana sekoridor mencakup 4 kelas sekaligus.
"Gede amat, neng, ngomongnyeee."
----
Maapkeun jika story ini sangat aneh dan EYD nya kurang :'v . Udah gapernah nulis dan ngepublish selama 2 tahun hehe. Maklum hehe.
Btw buat yang nyadar, yaudahlahya.
But, keep vote+comment ya guys😘
Thank u .x
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
Teen FictionNasya, 14, merupakan gadis biasa yang menghabiskan liburannya dengan cara ikut acara kantor Ayahnya ke Malang. Ia menemukan seorang lelaki yang sebaya dengannya dan setelah liburan itu, Nasya dan lelaki tersebut terpisah jarak..