Part 1

48 1 0
                                    

👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗

Kenalin namaku Amalia Violyn, biasa dipanggil Vio. Sahabatku, Putri Risqhi Nanda biasa dipanggil Putri. Kita kenal sudah kurang lebih hampir 4tahun. Umurku masih 16tahun dan Putri 15tahun.

Kita berdua bukan seperti persahabatan yang lain, kita sering menghabiskan waktu dengan teman yang lain juga. Hanya saja memang kemana-mana aku lebih sering mengajak putri. Menurutku, sosok teman yang bisa mengertimu dalam keadaan susah maupun senang, itu adalah teman sejatimu. Kemanapun ia melangkah, saat ia terjatuh, ia akan kembali padamu. Walau nyatanya pertemanan maupun persahabatan tidak semulus itu.

👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗

Pagi ini, hari monster day. Yups hari senin, dimana semua orang akan sangat membencinya karena ada upacara. Untung saja sekolahku dengan putri jarang sekali mengadakan upacara, kalaupun ada upacara doa kita semua hujan. Setiap harinya aku menjemput putri dirumahnya, rumah kita lumayan jauh. Karena beda kompleks. Biasanya aku menjemput putri 10menit sebelum bel, karena berangkat kesekolah adalah hal yang membosankan. Setelah selesai siap-siap dan sarapan aku segera berangkat kesekolah.
"Maa berangkaattttt"
"Iya hati-hati nggausah ngebut"
"Yaa assalamualaikum"

8menit mengendarai motor, sampailah dirumah putri. Tanpa memanggil, ia selalu sudah didepan rumah.
"Nyetir ya putt hehehe"
"Lagi males ah"
"Yaudah deh"

2-7menit dari rumah putri sampailah disekolah.
Seperti biasa, kelas sangat berisik dengan kehilangan dasi maupun topi. Untung saja, disekolah ini yang memakai jilbab tidak perlu menggunakan topi maupun dasi. Alhamdulillah ya. Kelasku dan putri seperti hutan, selalu rusuh. Namun dikelas X, kelaskulah yang selalu dibanggakan guru-guru karena solid satu sama lain. Padahal mah..
Doa kita semua terkabulkan, pagi ini hujan deras disekolah. Akhirnya kita semua dikelas. Ada yang nyanyi, curhat, ngobrol, teriak, resekin, ada juga yang tidur. Maklum, pagi-pagi dan hujan membuat suasana enak untuk tidur.
"Viioo, toilet yuk" ajak lice.
"Aih mager na ce"
"Ayona, mau cerita juga aku"
"Yapale cepat" dengan berjalan lemah gemulay. Sejujurnya aku sangat ngantuk, namun apadaya.
Lice memang partner berceritaku, apalagi gosip. "Vio, masa kemarin si a sinisin aku" katanya didalam kamar mandi.
"Hahhhh, kok bisa?" Hebohku.
"Iya, gatau tuh. Mungkin karena temen-temennya"
"Maksudnya?"
"Yaa temen-temennya kan yang ngasih tau ke a kalo aku punya pacar"
"Oalah wkwkkwkwkw, sabar ae"
"Kamu mah sabar-sabar tok"
"Habis mau gimana? Udah kejadian to?"
"Iyasih" jawabnya sambil meninggalkan kamar mandi.

Bel masuk berbunyi.
"Pagi Vio" "Vioo" "Woi" "Sombong" sapaan anak kelas lain di lorong. "Eh woy" jawabku singkat.

Pelajaran pertama dihari senin, matematika. Suka matematika, kalau mengerti. Kalau tidak, rasanya ingin akhiri secepat mungkin.

Bel istirahat berbunyi.
"Vi,makan apa?" Tanya lice.
"Bawa bekal heheheheh, males aku makanannya itu itu aja. Ku tunggu depan kelas ya?" "Put bawa bekal juga?" Tanyaku pada putri.
"Iya vi, cuman mau beli minum dulu"
"Ikutt, sekalian hehe. Yuk ce" ajakku.
Seperti yang kuduga, kantin ramai sekali. Maklum manusia-manusia ini sudah kelaparan semua. Itu sebabnya aku tidak suka ke kantin. Lebih baik makan depan kelas, daripada berebut tempat.

👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗👗

Pulang sekolah, ganti baju, sholat, mandi, kerjakan pr, sholat, makan, sholat, tidur. Itupun kalau bisa tidur. Begitu yang terjadi hampir setiap hari. Kecuali sabtu minggu. Selalu menghabiskan waktu berkumpul bersama. Berkumpul bersamanya ya mengerjakan tugas yang belum tuntas.
Lagi asik menonton tv, hp berbunyi.
Putri is calling
"Halo put?"
"....."
"Oh iya, udah kenapa?"
"....."
"Kok bisa?"
"...."
"Yaudah, sini aja"
"...."
"Mager eh"
"...."
"Yaayayayaya"
Tut tut tut

Teman, selamanya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang