Perkenalkan

148 15 16
                                    

Menurut mitos yang beredar di kalangan masyarakat, jika sebuah rumah tidak dihuni dalam waktu yang lama maka rumah tersebut bukan tidak mungkin beralih fungsi menjadi tempat tinggal para makhluk halus. Faktanya, itu bukan mitos belaka, sebuah rumah yang berada di sebuah komplek perumahan itu nyata adanya.

Beberapa orang bahkan pernah melihat penampakan makhluk kasar, karena wajahnya yang hancur berantakan. Sama sekali tidak mulus dan halus seperti paha ayam fillet. Satu lagi, seorang anak kecil yang juga sawan karena melihat sosok hitam tinggi dan besar, dengan bulu-bulunya yang lebat sedangkan matanya merah layaknya kuda lumping yang sedang kesurupan.

Nyatanya, di dalam rumah itu memang dihuni empat makhluk kasar yang tidak kasat mata. Kuntilanak dengan wajahnya yang hancur, Genderuwo dengan bulu-bulu yang tebal, Pocong dengan kostum ikat lontong sedangkan giginya tonggos, dan Tuyul yang tidak memiliki rambut sama sekali, tuyul bisa dikategorikan sebagai makhluk halus karena memang kepalanya mulus kayak jalan tol Jagorawi.

Ketiganya adalah makhluk yang mati bukan karena penasaran, melainkan makhluk yang nggak tau arah portal menuju akhirat. Nyasar karena di alam mereka nggak ada yang namanya GPS. Boro-boro! Kompas aja nggak ada. Sedangkan Tuyul adalah makhluk buangan karena sang majikan sudah kaya karena kerja keras Tuyul siang malam.

Mereka berempat sudah selayaknya sahabat bagaikan sandal dengan daki. Bersama-sama mencari portal yang akan menghubungkan antara dunia manusia dan akhirat, saling mengungkap takdir kenapa mereka masih jadi hantu yang berkeliaran.

Akankah mereka berhasil?

Kuntil-EmakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang