Tiga belas

5.7K 332 0
                                    

Pagi hari, semua maid di bangunkan dan mandi. Kita semua, langsung di arahkan untuk bekerja. Tim kamar ku, langsung bergegas menuju kamar yang belum pernah ku ketahui sebelumnya.

Kamar itu, sebesar kamar malvin. Aku juga baru tahu, kalau rumah ini rumahnya malvin. Jadi, kamar yang malvin tempati adalah kamar utama. Aneh, tidak ada foto keluarga sama sekali di rumah ini. Katanya, di ruang keluarga baru ada foto keluarga.

Aku segera menyapu kamar ini, kami menyapu bersama sama.

Ya.. Kira kira satu jam, kami membersihkan kamar besar tersebut. Kami juga membuat makanan, membereskan semua ruangan di rumah, mengganti air di vas dan lainnya. Entah kenapa, aku sangat gugup pada saat ini.

Kira kira, sore harinya Mrs. Middleton dan Mr. Middleton pulang kerumah dengan mobil mewah mereka. Semua maid berkumpul, dan menyapa mereka. Aku gugup bukan main pada saat itu, entah kenapa.

"Bilangnya, welcome back mr and mrs. Nice to meet you" ucap dinda, aku menganggguk.

"Welcome back, mr and mrs. Nice to meet you" ucap semua maid, sambil menunduk. Mrs middleton sangat berwibawa, rambutnya panjang dan ikal, matanya sipit, dia menggunakan baju dan rok. Sementara Mr middleton, mukanya sangat sangat eropa, hidungnya mancung, wibawa tinggi, badannya tegak dan juga rahanganya keras. Sepertinya, malvin mendapatkan rahang keras seperti papanya.

"Where is malvin?" Tanya mr middleton. Tidak ada yang menjawab.

"In his room, sir" ucap ku, karena tidak ada yang menjawab. Tapi, dia tidak menoleh kepada ku.

"Can you, call him, eni??" Ucap nya, bu eni langsung berjalan memanggil malvin di kamarnya. Sementara maid lain, ikut ke ruang makan untuk menunggu mereka makan.

Malvin turun, dan langsung memeluk kedua orang tuanya. Dia langsung duduk, dan tersenyum kepada kedua orang tuanya.

Mereka pun makan, sambil mengobrol. Tentunya, semua maid diam dan menunggu mereka makan.

Selesai mereka makan, Mr. Middleton langsung menoleh kepada para maid dan tersenyum.

"oh iya, bu eni tolong kenalkan semua maid baru kepada kami" ucap mrs. Middleton, aku gugup! Sumpah demi tuhan!

Semua maid di perkenalkan, dan yang terakhir adalah aku. Aku maju satu langkah dan tersenyum kepada mereka berdua.

"Selamat sore. Saya lisa. Saya sudah satu setengah bulan bekerja disini. Welcome home, mr and mrs middleton" ucap ku. Mr. Middleton tersenyum kepada ku.

"Lisa? Lalisa Abreana Lu??" Ucap mrs middleton tiba tiba. Aku mengangguk, di tengah tengah kekagetan ku. Aku menoleh kepada mrs middleton, aku sepertinya kenal dengan dia.

"Kau anak dari sherly dan johar? Iya kan?" Ucap mrs middleton. Aku mengangguk, dia mengenal kedua orang tua ku?

"Maid yang lain, bisa kembali ke tempatnya. Licha, jangan pergi ya" ucap mrs. Middleton. Aku semakin takut. Apakah dia tahu pekerjaan ku? Tidak tidak.. Plis jangan! Maka penelitian ku akan berantakan jika seperti ini. Aduh.. Tidak tidak.. Aku baru ingat, bahwa aunty dewi middleton adalah teman SD papaku. Aku pernah bertemu dia, saat umur ku belasan tahun. Aku tidak tahu, jika malvin adalah anak dari aunt dewi. Karena, yang ku tahu dia mempunyai anak yang sering ku panggil ci malle, dan nama aslinya mallarie.

"Duduk disini" ucap mrs middleton, aku tersenyum dan duduk di sebelah malvin. Dia juga terlihat bingung dengan semua ini.

"Kenapa kamu jadi maid disini?? Bukannya kamu psikolog kelas satu ya? Papa kamu selalu bangga banggain kamu" ucap mrs middleton. Shit! Akhirnya terungkap juga siapa aku. Aduh.. Bagaimana ini.. Apakah malvin akan marah? Aku lirik dia, dan mukanya sudah terlihat sangat kebingungan.

"Lu psikolog?" Tanya malvin, aku terdiam.

"Jawab lis!!" Ucap malvin, menaikkan nadanya. Kemudian, ia memukul meja makan.

"Do a good manner to a girl, malvin!" Ucap mr middleton.

"Maafkan saya. Jadi, disini saya harus menjadi maid untuk meneliti beberapa pebisnis tentang beberapa hal. Tujuannya juga, untuk membantu para pebisnis. Karena, kantor kami sering di datangi oleh beberapa pebisnis yang merasa stress karena bins mereka. Jadi, maaf saya harus melakukan ini" ucap ku, malvin memukul meja.

"Malvin! How can you treat her like that. I think, it's not a crime to do a research" ucap uncle oscar, papa malvin.

"Iya vin.. Kamu ah.. Gak papa kali, dia melakukan penelitian.. Aunty gak masalah kok, kamu ngelakuin itu" ucap aunty dewi, aku menunduk.

"Maaf, lisa gak bermaksud melakukan kebohongan" ucap ku.

"gak papa lisa.. Kamu gak melakukan kejahatan kok" ucap aunt dewi menenangkan ku. Malvin terlihat mengatur nafasnya, mukanya merah karena menahan marah. Aku paham betul.

"Halo mom, dad! Mallerie datang bawa Valecia" ucap ci malle, dia datang bersama anaknya. Aku tentunya kaget, tapi tidak bisa berkata apa apa.

"Lah? Kok ada licha?" Tanya ci malle, aku tersenyum tipis.

"Dan lu kenal dia?" Tanya malvin, ci malle mengangguk. Aku jadi takut sendiri saat ini.

"Lisa, saya minta kamu KELUAR DARI RUMAH INI PALING LAMBAT PUKUL DUA BELAS MALAM DAN JANGAN KEMBALI!!" Ucap malvin, dia berteriak kepada ku. Air mata ku tidak bisa ku tahan lagi. Pertama, aku kecewa karena aku di keluarkan dari rumahnya, aku terlanjur suka dengan rumah ini dan kedua aku sedih karena dia membentak ku seperti itu. Aku tahu, aku adalah orang yang bersalah di rumah ini.

"Malvin! Dont treat a girl like that! Do you want a punishment?" Tanya uncle oscar

"Dad! Stop! This is my problem, dont get involved just this time!" Ucap malvin

"Kenapa sih ini?" Tanya ci malle, aku pun berjalan keluar dari ruang makan dan berjalan ke kamar ku. Aku membuka pintu kamar, dan menangis sambil memeluk amel.

"Kenapa lu??" Tanya amel, aku menggeleng.

"Guys, maafin gue. Gue bohong sama kalian. Gue ini psikolog, dan gue sedang melakukan penelitian. Maafin gue" ucap ku, sambil menangis. Mereka semua tidak marah, malah mereka memeluk ku untuk menenangkan ku.

"Maaf ya, gue gak bilang kalian" ucap ku

"Nyelo.. Gue paham kok, itu tuntutan kerjaan" ucap shinta. Aku tersenyum, dan mengambil tas ku untuk membereskan baju dan semua barang barangku. Aku berhasil memberhentikan tangisanku, kemudian aku duduk sebentar dan berfoto bersama teman teman kamar.

"Bye.. Maaf  guys kalau gue ada kesalahan" ucap ku, mereka mengantar ku untuk ke bawah ternyata. Perjalan ke bawah, kita bercanda sebentar. Dia tangga paling bawah, ci malle sudah menungguku.

"Kamu pulang sekarang?" Tanya ci malle

"Iya.."

"Padahal cici baru dateng loh ya" ucap ci malle

"Ci.. Dia marah banget ya?"

"Biarin lah.. Bocah emang begitu. By the way, lu suka kan sama dia?" Tanya ci malle

"Ishh si cici mah suka gitu"

"Cici udah bilang kan, lu bakalan suka sama adek gue, dia ganteng. Lu gak percaya sih" ucap ci malle

"Aku gak bisa bohong, dan sepertinya emang aku suka sama dia ci"

Mallerie tertawa, kemudian dia memeluk ku.

"Cici bakal bantu kamu perjuangin! Dah, kamu pulang gih, biar cici yang tanganin dia. Next time ketemu lagi yau" ucap mallerie, aku mengangguk dan berjalan keluar dari rumah.

Ya.. Selamat tinggal keluarga middleton dan segala kenangannya. Aku akan merindukanmu, malvin.

Betewe guys..
Jangan lupa vote dan comment ya. Plus follow ig ku @celinelau__ , minta follback pasti di follback wkwkwkwk

(Not a) Real Maid (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang