Jadi,
masih ingatkah kau saat itu?
saat dimana aku, yang dengan bodohnya mengucapkan kata demi kata tentang perasaanku kepadamu.Yang dengan bodohnya, memberitahu hal yang sudah lama aku simpan baikbaik.
Masih ingatkah?
kurasa tidak.
baiklah, aku tak apa, sayangku.Apakah kau tau?
bagaimana perasaanku saat itu? mengetik pesan dan mengirimnya kepadamu? pesan yang berisi tentang curahan hatiku yang telah lama tersimpan.Apa menurutmu perasaanku saat itu baik baik saja?
kau tau es krim yang diberi toping pare? Ya,seperti itulah rasanya.Saat itu, perasaanku sangat kacau, berdebar tak karuan, merasa bodoh, merasa bersalah, dan merasa hal negatif lainnya tengah memburu dalam diriku.
Saat itu, aku tak bisa berpikir positif, aku hanya mencurahkan apa yang selama ini tersimpan, tak peduli apa responmu akhirnya.
Saat itu, aku berpikir, asalkan kau sudah mengetahuinya, itu sudah cukup.
Dan.
Saat itu juga, responmu membuat hatiku sesak. bukan, kau tidak menyakitiku. Hanya saja ekspetasiku yang terlalu tinggi. aku tidak pernah menyesal sudah memberitahu hal itu kepadamu. memang tidak wajar seorang wanita membicarakan hal itu kepada laki laki terlebih dahulu. aku tidak peduli, bukan. bukan tidak peduli padamu. maksudku, aku tidak peduli pada pandangan negatifmu yang mungkin saja waktu itu berpikir bahwa aku ini makhluk yang paling memalukan dan juga aneh.Selamat, Tuan.
satu dari sekian banyak penggemarmu kini sudah terungkap.