Dulu,
Fotomu yang selalu menjadi semangatku menjalani hari disekolah;selain ucapan pagi darimuKita selalu bertukar pesan, memberitahu sedang dimana dan melakukan apa.
kalau di hitung-hitung sudah berapa senyuman ku lontarkan tiap kali kau mengirimi fotomu.
kalau di hitung-hitung sudah ada berapa banyak koleksi foto yang langsung dikirimi oleh mu saat itu juga.
Mulai dari pap muka, foto tulisan tugasmu, foto coretan di mejamu; entah faedahnya apa tapi aku malah tertawa, foto bola
Dan ahiya,
Aku ingat betul, kau sangat jahil waktu itu. Mengirimiku foto sosok yang sangat aku takuti; ondel-ondel. Padahal aku sudah memarahimu, merengek, bahkan mengancam tak ingin membaca pesan darimu; walau itu tak mungkin. Namun kau tetap saja mengiriminya! Kau tertawa begitu kerasnya sedangkan aku degdegan sebegitu kencangnya. Sebel.Dan pap mu yang sudah tak ada digaleri namun masih tersimpan jelas di dalam kepala ini.