"Hei gadis bodoh, berhenti...!" Gadis itu meneruskan larinya tanpa menghiraukan teriakan pria yang mengejar dibelakangnya.
Gadis itu menambah kecepatan larinya sambil memegang tas ditangannya dengan erat. Kedua orang tersebut berlarian dipasar, tidak ada seorangpun yang menghiraukan apa yang terjadi.
Melihat jalan bercabang didepannya gadis itu memejamkan matanya sejenak dan memutuskan melalui jalan yang berada searah tangan kanannya, sambil berlari matanya tidak pernah berhenti mencari tempat untuk bersembunyi. Sebuah toko baju didekat tong sampah yang sepi menjadi tujuan gadis ini. Tanpa berpikir panjang gadis ini segera masuk kedalam toko baju tersebut.
Sambil membekap mulut dengan kedua tangannya gadis itu menahan diri untuk tidak tertawa melihat pria yang mengejarnya sedang kebingungan karena kehilangan jejaknya.
Hampir sepuluh menit pria itu berdiri didepan toko baju tempat persembunyian gadis tersebut sebelum akhirnya pergi dengan wajah menahan emosi.
Setelah pria itu tidak kelihatan dari pandangannya tanpa dapat ditahan gadis itu tertawa dengan keras berpikir telah berhasil menghindar dari pria itu.
"Rupanya kamu disini, Gadis kecil" sebuah tepukan pelan dipundak menghentikan tawanya seketika. Tubuhnya bergetar, dengan perasaan takut ia memaksakan diri melihat wajah orang yang berada di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta yang tersisa
Romance"Perempuan selalu memaafkan tapi goresan luka dihatinya tidak pernah sembuh total". Zhikey priana gadis malang yang harus menikah dengan seorang Alexander Thailon. Cinta dan airmata selalu berdampingan, dimana ada cinta disana ada airmata. Zhi menci...