DAREN, Berjalan menuju kelas 10 ips 2 bersama teman-teman 1 perkumpulannya yaitu Nala, Valdo, Ladit, Vino, Raisya, Talia dan Dania. Kali ini ia berniat memberi surprise kepada adik kelas nya yang sudah 2 bulan terakhir ini ia dekati. Yaitu Renatta.
"Ren, lo gasalah kan? Beneran hari ini si Nata De Coco itu ultah?"tanya Nala, Dengan memelesetkan nama Renatta, Karena pada dasarnya ia memang tidak suka dengan adik kelasnya yang satu itu.
Daren menoleh, menatap Nala dengan tatapan tidak suka. "Re.Nat.Ta bukan Nata De Coco."Katanya "iya bener kok, lo liat aja Ni koridor sepi, pasti lagi pada ke kelas nya Natta buat ngucapin happy birthday"Lanjut Daren.
Dania menghela nafas berat "Serah lo deh Ren. Udah cepetan jalannya, bentar lagi bel kan"
Sesampainya mereka di depan pintu kelas 10 IPS 2, Kaki Daren Langsung berhenti melangkah. Melihat pemandangan yang sangat-sangat tidak enak dilihat di hadapannya.
Marco yang baru saja bangkit dari berjongkoknya, lalu ia langsung memeluk Renatta. Belum lagi dengan kebisingan di sekitar Marco Dan Renatta yang terus-terusan meneriaki mereka untuk membayar pajak jadian.
Kue tart yang semula berada di tangan Daren kini berpindah menjadi di tangan Nala.
Pandangan Daren kosong. Merutuki dirinya yang bodoh, mengapa bisa-bisanya dirinya dipermainkan oleh seorang junior?.
"Bilangin ke Bu Vena, Gue gamasuk kelas dia pagi ini, bilang aja mendadak sakit"Kata Daren, lalu pergi begitu saja dari hadapan teman-temannya.
"Tuh kan, apa gue bilang. Si Natta de coco tuh cuma main-main sama Daren"Tukas Nala.
"Yaudah sih Nal, sekarang kita mending ke kelas aja deh, lo tau kan bu vena tuh selalu masuk 5 menit sebelum bel?"Kata Ladit kepada teman-temannya.
"Trus Daren gimana?"tanya Raisya.
"Biarin dia nenangin diri dulu Sya"Jawab Vino.
Dan akhirnya mereka pun memutuskan untuk kembali ke kelas sebelum para murid kelas 10 mengetahui keberadaan mereka.
••
Daren berjalan dengan terburu menuju taman belakang sekolah. Biasanya kalau sedang kacau seperti ini, hanya taman belakang sekolah yang tak pernah tersentuh oleh siswa-siswi sekolah ini lah yang dapat membuat nya tenang.
Saat sampai di taman belakang, pandangannya menangkap sosok lelaki seusianya yang tengah termenung di bangku taman favorite nya.
"Refo?"Panggil Daren.
Lelaki itu pun menoleh saat mendengar namanya di sebut. "Lo ngapain di sini Ren? Lagi kacau?"tanya Refo sedikit bingung. Karena tak biasanya Daren berkunjung ke Taman belakang Sekolah.
Daren pun melangkah menuju bangku taman yang duduki Refo. Lalu ia mengambil posisi duduk di sebelah Refo.
Refo itu sahabat Daren dari kecil. Diluar dari teman-teman satu perkumpulannya, Refo lah satu-satunya orang yang bisa ia percayai untuk berbagi cerita.
"Renatta.Mainin.Gue"kata Daren dengan penekanan disetiap katanya.
"Lo dimainin, sedangkan gue ? Justru gue yang mainin diri gue sendiri"Tukas Refo dilanjut dengat tawa hambarnya.
"Maksud lo?"tanya Daren yang mulai tertarik dengan perbincangannya bersama Refo pagi ini.
"Gue suka sama dia. Dia juga suka sama gue. Tapi bukannya Kita sama-sama berjuang, gue malah ngebiarin dia berjuang sendirian. Dan kemarin.. Gue justru nyuruh dia buat berhenti perjuangin gue. Trus sekarang? Gue sedih, ngerasa sepi, kacau. Salah siapa coba? Salah diri gue sendiri kan"Kata Refo
"Dalam waktu yang bersamaan, yang seharusnya gue sama dia bahagia. Gue justru bikin semuanya jadi rumit. Dan karena gue, kita berdua jadi sama-sama ngerasa dipermainkan"lanjut Refo.
"Lo kenapa harus mempermainkan perasaan lo gitu sih?"tanya Daren.
Refo menghela nafasnya panjang "Kalau gue jadian sama dia, gue takut. Takut nantinya dia sedih, dia sakit hati"
"Maksud lo karena pe-"Refo memotong perkataan Daren "Iya karena itu"ucapnya.
"By the way, dia itu siapa fo? Dari dulu kalo lo cerita, lo gapernah nyebut nama dia"Kata Daren
"Dia Diandra. Anak kelas 10 IPA 1"
•••
Daren kembali ke kelas dengan senyum lebar yang menghiasi wajahnya. Hal tersebut membuat para sahabatnya mendelik kebingungan.
Daren sendiri tidak mengerti mengapa iya bisa kepikiran untuk melakukan ini
"Fo.. Um gue boleh ga ngedeketin si diandra itu?"tanya Daren
"Maksud lo?"tanya refo kembali
"Iya, gue mau ngegebet diandra, gimana?"
"Um yaudah ren, asal jangan lo sakitin dia ya, bikin dia seneng"
"Ren lo kesambet apaan buset?"tanya Nala.
"Nanti istirahan ke 2 lo temenin gue ke kelas 10 IPA 1 Ya Nal"Kata Daren sembari tersenyum.
•••
Feelnya gadapet yaa?
YOU ARE READING
D- DEKAT,DALAM,DIAM
Teen FictionDavin Men-Dekat Daren Membuat semuanya semakin Dalam Dan Refo Hanya Ter-Diam