Prologue

105 20 18
                                    

Aku merindukanmu.
Katakan bahwa hal ini semakin membuatku merindukan mu.
Sakit dan rindu ini semakin menjadi setiap kali mengingat mu.
Dunia tidak adil. Aku membencimu.
Melihat mu saat ini sangat sulit untukku.

Hatiku berlari sendirian di serpihan salju.
Ingin mendapat sisi lain dari bumi ini yaitu menggenggam tanganmu.

Betapa lamanya ku harus melihat salju turun sampai kita memiliki musim.

Seperti debu-debu kecil yang terbang diudara akankah aku mendapatkanmu lebih cepat jika aku adalah salju yang berada diudara?

Seoul, south korea
18.00 kst
8° celcius

Hal tersakit dalam hidup ku,
Waktu yang tak bisa ku ulang. Dan. Kehilangan orang yang sama sekali tidak bisa kubilang tak berarti.

Salju menutupi jalan yang akan dilewati. Begitu juga dengan penglihatanku.

Tubuhku yang dilapisi kain tebal menggiggil.

Apakah dengan keadaanku seperti ini aku bisa tiba pada waktu yang tepat?

Entahlah. Yang kubutuhkan saat ini adalah tenaga yang kuat melawan rasa dingin yang menusuk.

Namun na'as.

Penglihatanku makin buram.

Ingatan terakhir sebelum kelopak mataku menutup...

Seorang lelaki berlari ke arahku.

Winter In SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang