unlucky

124 19 18
                                    

Tersebutlah seorang gadis bernama Choi Eunhee.

Begitulah.

Kurang beruntung.
2 kata yang dapat mendominasi nasib nya saat ini.

Gagal dalam urusan belajar dan diancam tak akan naik kelas.

Memalukan, bukan?

"Eunhee-ya, sampai kapan kau akan begini, eoh?!" Teriak pria yang disebut ayah oleh Eunhee namun masih dalam batas wajar.

"Sampai Eomma kembali." Ucap nya masih belum menoleh ke arah wajah ayahnya.

"Ayah tak tau harus bagaimana lagi dengan mu. Apa perlu ku masukkan kau ke panti asuhan atau Rumah sakit jiwa?"

"Aku tidak gila dan aku masih punya orang tua." Jawab Eunhee masih dalam keadaan yang sama.

Choi Jisub menghela nafas panjang lalu membuangnya kasar.

"Belajarlah. Aku akan kembali ke kantor, hari ini lembur." Katanya dengan nada lembut tanpa menoleh ke arah Eunhee lalu pergi begitu saja.

Perubahan mood yang sangat derastis.

Itulah yang Eunhee kagumi dari ayahnya, walau Eunhee lebih sering membuatnya marah namun ia tak pernah memukul atau membentak dengan kasar anak gadisnya itu.

"Baiklah ayah, aku akan belajar dengan baik. Hati-hati dijalan!~" seru Eunhee pada Ayahnya yang sudah berlalu sejak tadi.

Seketika kedua sudut bibir milik Jisub mulai terangkat mendengar perkataan anak nya itu.

"Itu percakapan paling aneh selama aku bercakap-cakap dengan Ayah." Senyum Eunhee juga mengembang di wajahnya.

Gadis itu mulai mengambil buku-buku pelajaran miliknya dan mulai membaca isi dari buku-buku tersebut.

Yang dibutuhkan saat ini adalah...

Fokus.

Ting tong!

Heol.

Eunhee berdecak kesal.

Setiap mood belajar datang, selalu saja ada hal kecil yang membuat moodnya berkurang.

Memang aneh, tapi itulah kenyataannya.

Ting tong!

"Baiklah. Baiklah. Tunggu sebentar!" Teriak Eunhee.

Tapi siapa yang datang ke rumah Eunhee?

Eunhee bahkan tak punya teman di sekolah atau dikenal dengan kata.. Anti sosial?

Jika Ayahnya, tak mungkin karena ayahnya adalah pemilik rumah, mana mungkin ayahnya menekan bel sebelum masuk.

Atau..
Pencuri? Yang benar saja, mana ada pencuri yang menekan bel sebelum masuk untuk mencuri. Mungkin pencurinya mabuk baygon.

Well, dont be scare, you will know if you open the door already.

Eunhee membuka pintu dengan keberanian yang dikumpulnya.

Dan ternyata itu adalah seorang pria tampan yang tidak Eunhee kenali.

"Cheogiyo, anda mencari siapa?" Eunhee mengangkat pembicaraan.

"Apa benar ini rumah keluarga Choi?"

"Ne."

"Geurigo, neo.." Dia mencoba mengingat sesuatu. "Choi Eunhee?"

Winter In SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang