Meskipun waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari, namun tak ada tanda-tanda laki-laki itu akan berhenti dari pekerjaannya. Tangannya yang cekatan dengan tangkas meracik beberapa botol minuman untuk disajikan pada pelanggan, tak ada jeda untuk beristirahat, nyatanya tempat itu akan semakin ramai jika pagi semakin menjelang, musik yang semakin keras menghentak justru membuat banyak kepala kembali datang padanya untuk meminta porsi minuman lebih.
"Taehyung-ah, seseorang mencarimu" Seorang pria yang kebetulan lewat berhenti sejenak di depan laki-laki itu, badannya yang kekar, disertai kaos dan celana yang sepenuhnya berwarna hitam mengindikasikan bahwa statusnya disini tak lebih dari penjaga pintu tempat hiburan malam tersebut.
Taehyung menatapnya sekilas, lantas menoleh ke arah yang ditunjukkan oleh pria besar itu. Tak lama, karena beberapa saat kemudian dia kembali menekuni kegiatannya, menganggap lalu pemberitahuan tersebut.
"Kau tidak mau menemuinya? Dia sudah disini sejak lima hari terakhir" Tanya pria itu heran "Atau kau ingin aku melemparnya keluar?" Tambahnya lagi seraya melirik kembali ke sebuah sofa panjang yang ada di sudut club, dilihat dari perawakannya yang kecil, dia bisa menduga bahwa cukup dengan satu jentikan jari, orang itu pasti akan terlempar ke halaman parkir.
"Tidak perlu, biarkan saja dia sampai bosan. Aku mau lihat sampai kapan dia akan bertahan" Taehyung menjawab datar tanpa memandang siapapun. Tahu bahwa bantuannya tidak ditanggapi, pria itu mengangkat bahu dan kembali melangkah, dia harus segera menyelesaikan urusannya di toilet dan kembali siaga menjaga pintu, ini musim liburan, dan banyak sekali anak sekolah yang berusaha membobol pertahanan club itu dengan identitas palsu.
Rutinitas club malam terus berjalan hingga dua jam kedepan, dan akan terus bertahan sampai matahari resmi muncul dari balik padatnya gedung-gedung tinggi kota Seoul. Taehyung sempat menatap ke arah sofa dan mendapati sosok itu sudah tidak ada, dia tersenyum kecut, sudah pasti laki-laki penyakitan itu tidak akan tahan dalam kesesakan tempat penuh alkohol semalaman.
Batinnya sudah mencibir saat mendadak orang itu justru muncul di hadapannya, tepat saat jam menunjukkan pukul 4 pagi, suasana club masih ramai namun tidak sesesak sebelumnya. "Sampai kapan kau akan terus acuh seperti ini?"
Taehyung mendongak, sedikit terkejut namun bisa menyembunyikannya di detik pertama. "Sampai kau berhenti datang dan mengganggu hidupku" Jawabnya ketus, sembari menaruh kasar satu gelas yang sedang digenggamnya ke arah meja.
Laki-laki itu bernama Hoseok, yang entah bagaimana caranya berhasil mendapatkan alamat tempatnya bekerja. Yang jelas semenjak lima hari yang lalu, hidup Taehyung yang awalnya sudah berantakan semakin kacau karenanya
.
Lihatlah, Hoseok bahkan bergeming menghadapi kalimat ketusnya, laki-laki itu justru tersenyum miring dan menggerakkan bibirnya hendak mencibir "Aku tidak akan berhenti sampai kau bersedia memenuhi permintaanku" Jawabnya mantap "Datang dan temui dia untuk terakhir kalinya"
Tae benar-benar membanting gelasnya dengan keras, mata yang tadinya bisa santai menanggapi kehadiran Hoseok kini nyalang menantang. "Aku tidak berminat" jawabnya dengan intonasi lirih namun tajam.
"Why?"
Taehyung memutar matanya, "Kau masih bertanya?"
"Ya. Dia ibumu, orang yang mempertahankan kandungannya di tengah kejaran berandalan yang menginginkan kematiannya. Dia tidak akan pernah memiliki harapan hidup yang panjang jika tidak ada kau"
"Darimana kau dengarkan dongeng semacam itu? Apa wanita itu yang menceritakannya?" Jelas sekali Taehyung sudah sangat muak "Dengar, aku sama sekali tidak berharap lahir untuk kemudian dibuang, apalagi setelah itu dia malah menikah dengan ayah dari seorang anak penyakitan sepertimu. Dan sekarang apa? Kau datang, memohon-mohon agar aku mau menyumbangkan satu ginjalku untuknya. Mati saja sana"
![](https://img.wattpad.com/cover/95545696-288-k698728.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HUG ME (Oneshoot)
Fanfic"Akan kulakukan apapun asalkan kau mau datang " Ujarnya mantap, namun penuh permohonan "Kau mau aku minum sebotol vodka atau apapun, akan aku lakukan. Atau kau mau semua warisan yang baru saja aku terima, ambillah. Tapi aku mohon kau kabulkan juga p...