Seorang gadis cantik terlihat sangat gembira bisa dilihat dari raut wajahnya yang sedari tadi bibirnya tidak juga normal terus menyunggingkan senyuman aneh entah apa yang terjadi kepadanya tetapi dia berjalan menyusuri koridor sekolahnya sembari bersenandunng ria yang membuat orang-orang yang melihatnya miris saling menatap bingung.
gadis itu benar-benar aneh senyum-senyum sendiri dan sekarang dia berbicara sendiri tak jelas layaknya pasien rumah sakit jiwa baru, kasihan.
“argh ... aku tidak sabar untuk menanti hari esok” ucap gadis itu masih menyunggingkan senyuman anehnya, tetapi tiba-tiba gadis itu berhenti menatap bingung karena melihat di depan kelasnya tampak begitu sesak banyak sekali siswa apalagi siswi sekolahnya yang tengah bergerumbul tidak jelas.
“hey ada apa ini ramai sekali, apakah ada yang berulang tahun?” gadis itu berfikir sejenak “yah mungkin” dengan cueknya gadis itu meninggalkan sekumpulan siswa yang masih berada di depan kelasnya karena berfikir tidak ada yang menarik. kemudian gadis itu masuk ke dalam kelasnya dan ketika itu juga matanya melihat sesosok makhluk tak asing lagi dalam kehidupannya dia langsung tersenyum walaupun tak dibalas apalagi di lihat oleh sasaran matanya tersebut. Gadis itu menghampiri seseorang yang tengah asyik dengan ponsel yang ia genggam terlihat serius.
Dan tanpa di beri aba-aba lagi Gadis itu langsung saja duduk di samping gadis cantik yang sedari tadi masih focus dengan ponselnya. “Debby!” gadis itu menepuk pundak teman sebangkunya yang masih serius dengan aktivitasnya, karena merasa di hiraukan ia pun menggoyang-goyangkan pundak kanan sahabatnya dan akhirnya berhasil membuat sahabatnya tersebut berpaling dari ponselnya yang kini malah balik menatap tajam kepada seorang gadis yang kerap membuatnya stres.
“Bellaaaa!!!” teriakan suara melengking yang mungkin bisa membuat Mr. Tomlinson guru Biologi itu bisa langsung beruban lebat karena dia paling tidak suka dengan kebisingan apalagi mendengar teriakan seorang Debby yang mungkin bisa membuat kaca mata tebalnya itu seketika retak. Dan itu juga membuat telinga pemilik penghuni kelas sejarah ini menjadi terganggu termasuk gadis cantik yang berada di sebelahnya yang kini sedang menutup kedua telinganya rapat-rapat.
“wow Debby kau membuat telingaku berdengung oleh teriakan mengerikanmu itu, lagi?” ucapnya yang masih mengusap-ngusap kedua telinganya bergantian.
“hey common girl kau sangat mengerikan jika seperti itu” lanjutnya menatap ngeri melihat Debby yang menampakkan wajah aslinya saat marah, dan Debby gadis itu hanya memutar kedua bola matanya menghiraukan apa yang Bella katakan dan entah kenapa dia langsung mengambil iphonenya yang tersimpan di atas meja kemudian kembali keaktivitasnya semula.
“Debby kau tahu sekarang siapa yang berulang tahun?” Tanya Bella menatap keramaian di depan kelasnya.
“hahahaha….” terdengar suara tawa pelan yang tertahan dan ia tau dari mana asal suara itu, Bella menatap heran kepada sahabatnya itu dan tidak salah lagi si suara nyaring Debby Putri Purnama, karena Bella sangat tidak suka dihiraukan ia pun langsung merebut iphone gadis itu dan seketika membuat Debby tersadar dan langsung menatap Bella dengan tatapan tak suka tetapi sedetik kemudian langsung memberikan senyuman tak jelasnya.
“hy Bella kau sudah datang, oya bisakah kau mengembalikan ponselku itu please!”
Debby sungguh gila sedari tadi dia anggap apa kehadiran gadis itu, patungkah? Sampai-sampai gadis itu begitu marahnya ketika Bella mengguncang tubuhnya dan ternyata dia baru menyadari keberadaan Bella? Dasar! Bella menatap tak percaya pikiran sahabatnya itu. karena Bella merasa penasaran dengan ponsel Debby yang dipikirnya menjadi asal muasal penyebab Debby menghiraukannya dia pun langsung membuka kunci ponsel Debby untuk melihat ada apakah di ponselnya dan ...
“ohjadi ini penyebabnya kau sudah menpunyai kekasih baru?” Tanya Bella seolah tidak percaya dan Debby gadis itu kembali lagi hanya memberikan senyuman tak jelasnya