Prolog.

22 3 4
                                    

dia dingin. tak tersentuh, juga berbahaya. dibalik itu, banyak rahasia besar yang dia sembunyikan. aku hanya bisa menatapnya dari jauh. - elena.

dia selalu jauh. bersembunyi dibalik kenyataan, dan berharap aku bisa melihatnya. aku memang tak bisa melihatnya. tapi, satu hal yang aku tau, bahwa dia rapuh. -ethan.

-----

Cahaya rembulan menemani malamku saat ini. Dia tersenyum, dan seolah mengajakku bercanda. Dingin, sedingin sifat'nya'.

Angin berhembus kencang, dan memaksaku untuk masuk ke dalam.

Aku menyukai ketenangan ini. Ketenangan yang tak kudapatkan daridulu. Hanya pertengkaran yang kudapatkan sebagai makanan sehari-hari ku.

Aku menghela nafas pelan. Akankah semuanya akan terulang kembali?

Sedih. Kecewa. Hampa. Kosong. Itulah yang kurasakan setiap harinya.

Hidupku seolah tak berarti, dan tujuan hidupku seolah tiada.

Aku, Elena, gadis rapuh yang membutuhkan perhatian dan dukungan dari sekitar ku.

-----

Aku tak tau. Hanya saja, dia serasa berbeda. Dia selalu ceria, tanpa beban apapun dihidupnya.

Aku memperhatikannya dari kejauhan, sampai aku merasa gelap mulai menyelimutiku.

Aku, Elena, gadis rapuh yang membutuhkan keceriaan itu. Haruskah aku mengejar kebahagiaan itu?

-----

Aura bahagia menyelimuti twins itu, Brayden dan Ethan.

"Hey mom"

"Hey twins, sudah selesai?"

"Sudah. Kau tau mom, tadi aku melihat anak kecil yang sangat menggemaskan. Aku melihatnya di taman"

"Oh ayolah Ethan. Hanya melihat anak kecil bermain kau sangat senang?"

"Diamlah Bray. Aku--"

"Hentikan obrolan kalian twins. Saatnya dinner!"

"Yeaaaaayyyy"

------

hey guys!
mungkin banyak salah kata.
mohon maaf, dan tolong dimaklumi yaa, karena aku masih baru dalam hal menulis.
thankyouu sudah berkenan membaca cerita ini:)

-veysxx

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Elthan. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang